TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengimbau untuk berhati-hati dalam pengelolaan aliran dana ke program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih).
Pembiayaan ke Kopdes Merah Putih akan dilakukan oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan jaminan dana desa.
"Jadi harus benar-benar berhati-hati dalam pemanfaatannya," ujar Nailul saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Nailul mengungkapkan tingkat risiko gagal bayar utang Kopdes Merah Putih dapat mencapai 4-5 persen per tahun, sebagaimana kajian Celios.
Pembiayaan ke Kopdes Merah Putih dapat dialokasikan dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang telah dialihkan ke Himbara senilai Rp200 triliun, serta tambahan dari anggaran yang ditetapkan di APBN 2025 sebesar Rp16 triliun, sehingga totalnya mencapai Rp216 triliun.
"Jika ada Rp216 triliun disalurkan ke Kopdes Merah Putih semuanya, maka kegagalannya bisa mencapai Rp10 triliun sendiri," ujar Nailul.
Atas dasar itulah, Nailul mengatakan ditetapkan skema penjaminan melalui dana desa dengan batasan tertentu.
Padahal, menurutnya lagi, dana desa saat ini sudah menanggung beban berat mulai dari pembangunan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), hingga bantuan sosial.
"Ketika diharuskan menjadi jaminan gagal bayar utang Kopdes Merah Putih, yang terjadi adalah pembangunan di desa akan terhambat. Pemerintah harus bertanggung jawab apabila pembangunan dari mulai aktor terkecil (pemerintah desa) akan berjalan di tempat, kemiskinan akan semakin parah," ujar Nailul.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan telah menandatangani surat tentang pinjaman Himbara ke Kopdes Merah Putih yang dijamin oleh dana desa.
Pernyataan itu disampaikan seusai menggelar hasil rapat dengan Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria, dan Menteri Koperasi Ferry Juliantono pada Kamis (23/10).
"Pokoknya kan kami sediakan uang Rp200 triliun di perbankan. Begitu di perbankan dipindahin atau disalurkan ke Kopdes Merah Putih, maka otomatis saya hanya mencharge 2 persen. Jadi langsung ikutin skema pembiayaan Kopdes Merah Putih. Jadi udah nggak ada masalah dari anggaran sih. Jadi Rp 200 triliun ditambah Rp16 triliun banyak sekali kalau mereka mau," ujar Purbaya. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Bagnaia Catat Hat-Trick Pole Position di MotoGP Malaysia 2025
Menlu Tegaskan Persatuan ASEAN di Tengah Dinamika Global
Layanan Drive Thru di SPP Menur, Warga Surabaya Urus IPT dan SIP Makin Cepat
Umrah Mandiri Masuk UU Haji 2025, Jemaah Kini Bisa Berangkat Tanpa Biro Perjalanan
Poster Baru Dear X, Hadirkan Pose Tiga Pemeran Utama
Timor Leste Masuk ASEAN, Perkuat Zona Bebas Nuklir
Donald Trump Isyaratkan Pertemuan dengan Kim Jong Un Saat Kunjungan ke Asia
Orang Tua Terima Ijazah Putri yang Telah Tiada, Momen Haru Iringi Wisuda ke-90 UIN Malang
Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren, Santri Jadi Prioritas Strategis Pemerintah
5 Persen Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Prof Widodo: Siapa yang Paling Menikmati?