TIMESINDONESIA, SURABAYA – Setelah satu dekade perjalanan musikalnya, grup musik rock asal Jakarta, .Feast, kembali hadir di Surabaya dengan konser tunggal bertajuk “Pertunjukan Membangun & Menghancurkan”. Konser yang digelar pada Sabtu (13/9/2025) di Convention Hall Level 3, Grand City Convex Surabaya ini menjadi penanda babak baru dalam karier .Feast, yang beralih dari menyuarakan isu-isu sosiopolitik menjadi refleksi personal yang mendalam.
Dikenal dengan lirik yang tajam dan penuh makna, .Feast selama ini berfungsi sebagai entitas kultural yang lantang menyuarakan keresahan sosial, politik, hingga isu lingkungan. Namun, melalui album terbaru mereka, "Membangun & Menghancurkan", .Feast membuka babak baru dengan menyoroti pergulatan batin, kegagalan, harapan, dan kecemasan personal.
Album ini menandai transformasi besar dalam perjalanan mereka, baik secara musikal maupun personal, dan menjadi momen monumental untuk mengembalikan semangat dan kesenangan yang sempat hilang.
Fadli Fikriawan Wibowo, basis .Feast, memaparkan bahwa konser ini lebih dari sekadar pertunjukan musik biasa.
Ia mengatakan album dan konser ini adalah refleksi jujur dari apa yang di alami, baik sebagai band maupun individu.
"Kami ingin membawakan pertunjukan yang tidak hanya didengar, tetapi juga dirasakan.” ujarnya.
Visi .Feast tersebut disambut oleh para promotor yang terlibat. Andri Verraning Ayu, CEO Antara Suara, melihat konser ini melampaui batas hiburan semata.
Ia menyebutnya sebagai karya kolektif yang menawarkan ruang bagi penonton untuk menyelami perjalanan emosional dan kontemplatif.
Sementara itu, Bits And Bops sebagai co-promotor memberikan perhatian khusus pada aspek produksi. Edbert William, Co-Founder Bits And Bops, menuturkan bahwa mereka merancang pengalaman yang akan memperkuat narasi musikal .Feast.
"Harapannya, penonton bisa tenggelam sepenuhnya dalam atmosfer yang dibangun di atas panggung, serta merasa aman dan nyaman selama berada di venue pertunjukan,” tuturnya.
Melalui kolaborasi artistik ini, konser .Feast dirancang sebagai pengalaman multisensori yang menghadirkan musik, visual, desain panggung, dan multimedia dalam satu kesatuan naratif yang intens dan jujur.
Konser di Surabaya ini menjadi momentum penting, bukan hanya untuk merayakan perjalanan panjang .Feast, tetapi juga untuk mengajak penonton ikut merenung, mengkritisi diri, dan menemukan makna baru dalam musik. (*)
Pewarta | : Zisti Shinta Maharani |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Gandeng Muslimat NU Gresik, YLBH Fajar Trilaksana Bakal Hadirkan Posbakum Hingga ke Desa
Gantikan Mayjen TNI Rudi Puruwito, Mayjen TNI Amrin Ibrahim Resmi Jabat Pangdam XVII/Cenderawasih
Pemkot Makassar Ajukan Anggaran Rp375 Miliar ke Pusat untuk Bangun Ulang Kantor DPRD yang Dibakar Massa
Pasar Wisata Mbah Dolah Pacitan, Pasar Tradisional Pertama di RI Terapkan 100 Persen Nontunai
Livoli Divisi Utama 2025, Perumda Tirta Baghasasi Lolos ke Final Four
Kemiskinan: Luka yang Tak Kunjung Sembuh
Gubernur Khofifah Tinjau Pembangunan Spillway Sungai Tanggul, Targetkan 1.046 Hektare Sawah di Jember Kembali Terairi
Ledakan Tabung Gas Elpiji Rusak Rumah di Cianjur, Tiga Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Danella Soetara Sebut Budaya Bukan Sekadar Warisan, tapi Kebanggaan
Tampil di China Pada ASEAN Expo 2025, KDMP Sidomulyo Silo Jember Go Internasional