TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hak cipta dan distribusi menjadi alasan utama film solo Hulk sulit untuk diproduksi. Hal itu disampaikan oleh Mark Ruffalo dalam wawancaranya dengan GQ beberapa hari lalu.
Ruffalo menjelaskan hak tayang Hulk masih dimiliki oleh Universal Pictures, sehingga Marvel Studios tidak bisa memproduksi film solo tanpa melibatkan Universal Pictures.
"Sebenarnya Hulk bukan sepenuhnya milik Marvel. Universal Maih pegang hak distribusinya. Jadi situasi ini cukup rumit," jelas pemeran Bruce Benner itu.
Mark Ruffalo sendiri hingga kini belum mendapatkan kejelasan kapan dirinya bia bermain dalam film solo Hulk lagi.
"Belum ada kejelasan masa depan Hulk, saya juga menantikannya," terang Ruffalo.
Dia masih yakin, film solo Hulk pasti akan dibuat. "Saya harus jaga kesehatan, supaya siap kapan saja jika Hulk dipanggil lagi," imbuhnya.
Hulk adalah pahlawan super fiksi dari Marvel Comics yang diciptakan oleh Stan Lee dan Jack Kirby, pertama kali muncul pada tahun 1962.
Sejarahnya berpusat pada Dr. Bruce Banner, seorang ilmuwan jenius yang berubah menjadi makhluk raksasa hijau dan kuat saat marah setelah terpapar radiasi gamma dari sebuah ledakan bom.
Karakter ini mewujudkan ketakutan era atom pada masa penciptaannya, seperti yang terlihat dari cerita awalnya yang melibatkan penyesalan dan perjuangan dengan identitas diri.
Film Hulk tayang tahun 2008 dengan judul Incredible Hulk dengan Edward Norton sebagai pemeran utama. Sayang film itu kurang sukses.
Kemudian Mark Ruffalo muncul untuk peran Dr Bruce Banner alias Hulk dalam film The Avengers tahun 2012.
Mark Ruffalo terus memerankan Hulk untuk berbagai film Marvel. Hulk menjadi karakter penting di Marvel Cinematic Universe (MCU) termasuk The Avengers (2012), Avengers: Age of Ultron (2015), Thor: Ragnarok (2017), dan Avengers: Endgame (2019).
Hulk juga dikabarkan akan muncul di film Spider-Man: Brand New Day yang saat ini sedang syuting. (*)
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |
Unud Tegaskan Tak Ada Tekanan Akademik di Kasus Mahasiswa TAS
UC Ventures Raih Penghargaan Nasional AIBI Award 2025
Prabowo Minta Dana Hasil Korupsi CPO Rp13 Triliun Dialokasikan untuk LPDP
Menkeu Purbaya Optimistis Tekan Risiko Shortfall Pajak di Akhir 2025
Menkeu Sebut Rendahnya Yield SBN Bukti Investor Percaya Ekonomi RI
DJP Incar 14 Juta SPT 2025, Wajib Pajak Diminta Segera Aktivasi Coretax
Menkeu Purbaya: Yield SBN Rendah Bukti Kepercayaan Investor pada Ekonomi Indonesia
BRIN Uji Sampel Tanah Cikande untuk Pastikan Dekontaminasi Radiasi Cs-137 Aman bagi Warga
Santri Penjaga Tradisi dan Moral Bangsa
19 Saksi Diperiksa, Polisi Dalami Misteri Kematian Mahasiswa Unud