Gaya Hidup
TIMESINDONESIA, CIANJUR – Setelah jeda selama empat tahun akibat pandemi Covid-19, Pemilihan Mojang Jajaka Cianjur (Moka Cianjur) kembali menyapa publik dengan gemerlap malam grand final yang digelar di Gedung Serbaguna Assakinah Cianjur.
Malam puncak tersebut menampilkan 30 finalis terbaik yang berhasil memukau dewan juri dan penonton. Para finalis menunjukkan kepribadian yang anggun, wawasan kebudayaan daerah yang luas, dan kemampuan komunikasi yang teruji.
Ketua Paguyuban Mojang Jajaka Cianjur, Chandra Pratama Priyatna, memaparkan bahwa rangkaian kegiatan Moka 2025 sudah bergulir lancar sejak bulan Juli 2025.
Lebih lanjut dia juga menyatakan bahwa kelancaran acara ini tak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
“Alhamdulillah, kita mulai dari bulan Juli 2025. Rangkaian acaranya mulai dari pendaftaran, seleksi, sampai bulan ini berjalan dengan lancar,” tutur Chandra dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (17/10/2025).
Dirinya menambahkan, “Dengan bantuan juga tentunya Pemkab Cianjur melalui Disbudpar, itu sangat membantu sekali dengan keberadaannya pemilihan Mojang Jajaka 2025 ini.”
Chandra menjelaskan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari total 89 orang yang mendaftar pada tahap awal.
Dari jumlah tersebut, panitia menyaring menjadi 40 orang pada seleksi tahap pertama, dan kemudian mengerucutkan lagi menjadi 15 pasang atau 30 orang melalui seleksi tahap kedua. Ia menegaskan, “Setelah seleksi tahap 2 langsung ditetapkan menjadi 30 orang atau 15 pasang Moka.”
Pada malam grand final, Nazwa Aulia Meytun (akrab disapa Meitun) dan Razky Taufiq Mahfudz (Raski) dinobatkan sebagai Mojang dan Jajaka Pinilih.
Chandra mengungkapkan bahwa Mojang Pinilih, Meitun, adalah mahasiswi berusia 22 tahun dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, warga asli Kecamatan Karangtengah.
Sementara itu, Jajaka Pinilih, Razky, merupakan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) berusia 19 tahun asal Warungkondang. Menurut Chandra, Razky memiliki pengalaman sebagai duta kampus, namun keikutsertaannya di ajang Moka ini adalah yang pertama kali dalam konteks duta pariwisata.
"Selain juara utama, ajang ini juga menobatkan Wakil I, yaitu Nadira Assada Ruskandi dan Sahrul Ramadhan, serta Wakil II Liri Antika dan Adi Mulyadi," tambahnya.
Proses penilaian pada malam final melibatkan lima juri dari latar belakang beragam, termasuk komunitas, akademisi, pengusaha, pemerintahan, dan perwakilan UMKM serta media.
Dalam hal kriteria, Chandra menyebutkan bahwa meskipun tinggi badan minimal untuk Mojang adalah 160 cm dan Jajaka 165 cm, penilaian tidak semata-mata fisik. "Kalau ada peserta yang tinggi badannya kurang, tapi bertalenta dan punya kapasitas mumpuni, tetap bisa lolos sebagai finalis,” jelasnya.
Menanggapi langkah selanjutnya bagi pemenang, Chandra menyatakan bahwa juara Moka Cianjur 2025 tidak secara otomatis akan mewakili Cianjur di Pasanggiri Moka Jawa Barat.
Ia mengatakan akan ada seleksi internal tambahan untuk menyesuaikan dengan kriteria tingkat provinsi, meskipun ia tidak menampik kemungkinan pemenang terpilih bisa langsung dikirim ke ajang tersebut.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Ayi Reza Addairobi, menekankan bahwa peran Disbudpar hanya sebagai pendukung dan fasilitator, bukan penyelenggara utama.
“Kegiatan ini memang dilaksanakan oleh Paguyuban Mojang Jajaka Cianjur. Kami dari Disbudpar hanya men-support, memfasilitasi pelaksanaannya,” ujarnya.
Ayi menaruh harapan besar agar para pemenang Moka 2025 dapat menjadi duta yang aktif mempromosikan pariwisata dan kebudayaan Cianjur, sehingga dapat meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cianjur.
1. Marfin Moch Muxelimina
2. Silfa Febianti Mauly
3. Sahrul Ramadhan
4. Nadya Fira Azelia
5. Bryan Praja Aditya
6. Syifa Zaenatul Hamidah
7. Rasya Hafilludin Auliya
8. Kayla Nuressa Salsabilla
9. Razky Taufiq Mahfudz
10. Liri Antika
11. Muhammad Hafyyan Sadida
12. NADIRA ASSADA RUSKANDI
13. Rendy Kurnia
14. Irani Dwi Novandi
15. Adi Mulyadi
16. Kintan Berlina Nursyakinah
17. Muggy Soewarman
18. Muthia Salma
19. Refangga Prima Putra
20. Nazwa Aulia Meytun
21. Muhammad Agung Afra Alimudin
22. Cintara Nabila Zahrah
23. Muhamad Kiki
24. Neng Sely Zawahirul Madaniyah
25. Syahid Ridha Muttaqin
26. Iva Nurshipa Asiah Ramdhania
27. Alfi Septian
28. Fathia Keysya Ramadhania
29. Rafli M Apriliudi
30. Siti Lathifah
1. Razky Taufiq Mahfudz
2. Liri Antika
3. Sahrul Ramadhan
4. Nazwa Aulia Meytun
5. Refangga Prima Putra
6. Nadira Assada Ruskandi
7. Adi Mulyadi
8. Fathia Keysya Ramadhania
9. Muhammad Hafyyan Sadida
10. Syifa Zaenatul Hamidah
11. Alfi Septian
12. Siti Lathifah
13. Muhammad Agung Afra Alimudin
14. Cintara Nabila Zahrah
15. Muggy Soewarman
16. Irani Dwi Novandi (*)
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Ronny Wicaksono |
Berkat Program MBG, Petani Semangka di Bondowoso Untung Terus dan Tak Lagi Merugi
Penggiat Rumah Perjuangan 145 Pangandaran Sebut Bahaya Media Sosial Sebagai Sumber Informasi
FK Unisma Gelar Baiat Dokter ke-43, Tekankan Integritas dan Pengabdian
Menemukan Hadiah Sejati dalam Diri
Ketua Komisi D DPRD Jatim Luruskan Isu Trans Jatim Koridor Malang Raya Terkendala Anggaran dan Nasib Bus Sekolah
Baru Dua SPPG di Kota Malang yang Kantongi SLHS
Tak Hanya Bangun Jalan, TMMD 126 Malang Bina Ibu-Ibu PKK Jadi Perajin Batik Desa Lebakharjo
Kasus Keracunan MBG di Jogja, Sultan HB X: Masak 3.000 Porsi Itu Nggak Mudah
Prabowo Puji Kepala BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara
Xpander Tabrak Pajero di Tol Jagorawi, Siapa Penyebab Kecelakaan Ini?