Jangan Fomo Tektokan, Lima Gunung Ini Harus Berkemah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lagi musim nih naik gunung tektokan, alias naik langsung turun tanpa menginap. Biasanya langsung posting pencapaian durasi naik dan turun berapa jam.  

Kesannya keren ya, bisa 'menaklukkan' gunung dalam sehari. Eh tapi ternyata naik gunung tektok itu nggak dianjurkan, apalagi untuk gunung dengan ketinggian tertentu dan medan yang cukup sulit. 

Pendaki tektok memang lebih hemat dari segi biaya dan waktu. Sebab tidak perlu membawa perlengkapan dan perbekalan lebih. Tapi fisiknya harus kuat. 

Untuk tektokan, dianjurkan memilih gunung yang tidak terlalu tinggi. Pilih yang di bawah 2.000 mdpl.

Tapi untuk lima gunung di Jawa ini, jangan coba-coba untuk tektok. Gunung apa sajakah itu?

Gunung Slamet

Terletak di Jawa Tengah, gunung Slamet tingginya mencapai 3.423 mdpl. 

Gunung Slamet punya jalur pendakian yang panjang. Untuk sampai ke puncak lewat jalur terpendek via Blambangan saja membutuhkan waktu 7-9 jam perjalanan.

Selain itu cuaca ekstrem di gunung Slamet bisa berubah sewaktu-waktu. Jadi untuk naik gunung ini, Anda harus kuat fisik dan mental. Jangan lupa bawa perbekalan yang cukup  untuk ngecamp. 

Gunung Lawu

Berdiri kokoh dengan ketinggian 3.265 mdpl di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Tidak disarankan untuk pemula karena jalur dan jaraknya yang cukup panjang. Jalur yang sering digunakan untuk tektok adalah via Cemoro Sewu, yang memiliki medan berbatu, atau via Cemoro Kandang yang sedikit lebih landai tetapi lebih panjang dan berkelok. 

Pendakian ini membutuhkan persiapan fisik dan mental yang matang, serta perlengkapan standar pendakian seperti sepatu gunung yang kuat, trekking pole, dan pakaian yang sesuai. 

Gunung Arjuno-Welirang

Dilarang keras untuk tektokan di Gunung Arjuno dan Welirang di Jawa Timur. 

Gunung yang secara administratif terletak di tiga wilayah yaitu Kabupaten Malang, Pasuruan, Mojokerto, dan Kota Batu itu punya ketinggian 3.156 mdpl.

Pendaki wajib mentaati SOP dari pihak Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo. 

Alasan utamanya adalah untuk mempertahankan keanekaragaman hayati dan ekosistem di wilayah tersebut.

Jalur pendakian Gunung Arjuno terbilang lebih pendek jika melalui Jalur Cangar atau Sumber Bantas. Anda membutuhkan waktu sekitar 7–8 jam perjalanan untuk sampai ke puncak Gunung Arjuno. Durasi waktunya akan semakin lama kalau Anda juga ingin ke puncak Gunung Welirang.

Gunung Argopuro

Dengan ketinggian 3.088, gunung Argopuro juga tidak disarankan untuk pendaki fomo yang hobi tektokan. 

Kenapa? Karena memiliki jalur yang panjang. Untuk mendaki gunung ini, dapat melalui Bermi, Kabupaten Probolinggo atau Baderan, Kabupaten Situbondo. Terdapat tiga puncak yang dapat diakses, yaitu Puncak Arca, Puncak Argapura, dan Puncak Rengganis dengan lokasi serta ciri khas berbeda. Jarak yang harus ditempuh dari basecamp hingga puncak adalah 40 km.

BKSDA Provinsi Jawa Timur bahkan telah memberlakukan larangan melakukan pendakian tektok, meski yang melakukannya adalah seorang atlet dengan fisik yang bagus. Normalnya, pendakian ke puncak Gunung Argopuro membutuhkan waktu sekitar 4 hari 3 malam. 

Gunung Semeru

Lalu ada gunung Semeru dengan ketinggian 3.676. Meski saat ini jalur pendakian sampai Mahameru ditutup, tetap saja tidak boleh tektok. 

Pendaki hanya diperbolehkan mendaki sampai pos Kalimati, dengan ketinggian 2.700 mdpl. 

Jadi kalau naik ke Semeru, Anda bisa berkemah di Ranu Kumbolo sembari menikmati pesona alamnya. 

Jadi naik gunung itu nggakmelulu harus sampai puncak, nggak juga siapa yang tercepat naik dan turun. Naik gunung itu menikmati pemandangan alam dan suasanaa kebersamaan saat berkemah. (*)