TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kota Probolinggo menyikapi serius pengumuman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait peningkatan signifikan kasus influenza di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Terlebih, Jawa Timur (Jatim) tercatat sebagai provinsi dengan angka kasus influenza dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) paling tinggi se-Indonesia.
Perhatian itu bukan tanpa sebab. Data Kemenkes RI menunjukkan, lima provinsi dengan kasus serupa influenza (ILI/Influenza-Like Illness) tertinggi per minggu ke-39 tahun 2025 didominasi oleh Jawa. Jatim memimpin dengan angka fantastis:
Puskesmas Kedatangan 658 Pasien Baru
Menyikapi status Jatim sebagai ‘juara’ kasus, Dinkes-P2KB Kota Probolinggo langsung bergerak cepat melakukan pendataan. Hasilnya, Kota Probolinggo ikut terdampak.
Dinkes mencatat, terjadi 658 kunjungan pasien dengan gejala influenza di seluruh puskesmas Kota Probolinggo dalam dua minggu terakhir. Angka ini jelas menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes-P2KB Kota Probolinggo, drg. Asri Wahyuningsih, menjelaskan bahwa kenaikan kasus lokal ini sejalan dengan tren nasional, yang puncaknya ada di Jatim.
"Peningkatan kasus ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk perubahan cuaca yang tidak menentu dan mudahnya penularan virus influenza, terutama pada orang dengan daya tahan tubuh lemah," ujar drg. Asri, Sabtu (18/10/2025).
Asri juga menyebut, angka 658 kasus itu baru mencakup kunjungan ke puskesmas. Kemungkinan kasus riil di masyarakat jauh lebih banyak karena banyak yang ditangani secara mandiri di rumah.
Kunci Utama yakni PHBS dan Ventilasi Rumah
Untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas, Dinkes mengimbau masyarakat agar tidak panik, namun tetap waspada dan menerapkan langkah pencegahan dasar.
"Kunci utamanya adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga daya tahan tubuh dengan makanan bergizi dan istirahat cukup, serta tetap di rumah ketika sakit," tegas drg. Asri.
Selain itu, ia menganjurkan masyarakat memastikan ventilasi rumah dalam kondisi baik. Sirkulasi udara yang lancar sangat penting untuk mengurangi konsentrasi virus di dalam ruangan.
Meski terjadi peningkatan, Asri menegaskan situasi di Kota Probolinggo masih dapat dikendalikan. Masyarakat diharap menerapkan pola hidup sehat dan protokol kesehatan sederhana untuk memutus mata rantai penularan influenza. (*)
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Deasy Mayasari |
Urgensi Pembentukan Satgasus Antinarkoba
Dahnil Anzar Tegaskan Komitmen Kemenhaj untuk Perbaikan Layanan Haji
Reproduksi Kelas dan Pembangun Kapital Sosial Pesantren
Wamenkop RI Dorong Peran Perempuan dan Kaum Muda Fatayat NU Kabupaten Malang
Wali Kota Yogyakarta Tinjau PKL Eks Abu Bakar Ali, Janji Hidupkan Lagi Kawasan Menara Kopi
Kreatif! PCNU Kraksaan Probolinggo Lestarikan Seni Lewat Lukis Tokoh Ulama
Dari Kehidupan Pesantren ke Lembaran Buku, Kisah Santri yang Menulis dengan Hati
Operasi Bibir Sumbing Gratis, Komitmen Layanan Prima RSBP Kota Banjar dengan Gedung Baru
Santri, Kekuasaan, dan Krisis Ideologi Moral
Imbas Semburan di Sungai Rungkut Tengah, Pemkot Surabaya dan PGN Gelar Pemetaan Pipa Gas