TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan dan pemulihan pasien, RSUD Pandega Pangandaran menekankan pentingnya dukungan nutrisi optimal bagi penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Nutrisi seimbang dinilai berperan besar dalam membantu pasien mempertahankan fungsi paru-paru dan mempercepat proses penyembuhan.
Ijni Kusmuliya, nutrisionist RSUD Pandega Pangandaran, menjelaskan bahwa pasien PPOK memerlukan perhatian khusus terhadap pola makan dan asupan gizinya, kondisi sesak napas kronis dan peningkatan kerja pernapasan pada pasien menyebabkan kebutuhan energi tubuh meningkat, sementara nafsu makan sering kali menurun.
"Pasien PPOK cenderung mudah lelah dan mengalami penurunan berat badan karena energi yang dikeluarkan untuk bernapas lebih besar. Oleh karena itu, pengaturan nutrisi harus tepat agar tubuh tidak kekurangan energi maupun zat gizi penting," ujar Ijni.
Ia menambahkan, dukungan nutrisi tidak hanya berfokus pada jumlah kalori, tetapi juga keseimbangan antara karbohidrat, protein, dan lemak.
"Asupan protein berkualitas tinggi sangat dibutuhkan untuk membantu memperbaiki jaringan otot pernapasan. Sedangkan lemak sehat bisa menjadi sumber energi utama karena menghasilkan karbondioksida yang lebih sedikit dibanding karbohidrat," jelasnya.
Selain itu, Ijni menekankan pentingnya pemberian makanan dengan porsi kecil tapi sering untuk mengurangi rasa sesak setelah makan, serta memastikan pasien mendapatkan asupan cairan yang cukup guna membantu pengeluaran lendir dari saluran pernapasan.
Menurutnya, pendekatan nutrisi yang tepat harus dilakukan secara multidisipliner, melibatkan dokter paru, ahli gizi, dan perawat, agar perawatan pasien PPOK lebih komprehensif.
"Peran tim gizi sangat penting dalam menentukan kebutuhan energi harian, memilih jenis makanan, hingga memantau status gizi pasien selama perawatan," tuturnya.
Ijni juga mengajak masyarakat agar lebih memperhatikan gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan.
"Hindari rokok, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan rutin berolahraga ringan. Pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan," tegasnya. (*)
| Pewarta | : Acep Rifki Padilah |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Fitur Terbaru iPhone Bakal Berbasis Satelit, Ini Bocorannya
Kim Seon Ho Naik Panggung Teater, Mainkan Secret Passage
Nagelsmann Fokus Sapu Bersih Dua Laga Terakhir, Jerman Bidik Tiket Piala Dunia 2026
Fazya Mutia Angkat Kain Besurek, Menenun Kebanggaan Generasi Milenial Bengkulu
GoTo Dukung Langkah Pemerintah Dorong Merger dengan Grab
Gattuso Umumkan 27 Pemain Timnas Italia, Fokus Raih Tiket Piala Dunia 2026
Ketua MPR Nilai Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto sebagai Tradisi Baik
Tangis Bahagia di Pelukan Ibu, Bocah Bilqis Hilang di Makassar Ditemukan di Jambi
Jasad Ibu Hanyut di Sungai Glidik Ditemukan di Pantai Alas Purwo Banyuwangi, Sang Anak Masih Hilang
NasDem Jatim Apresiasi Gelar Pahlawan Nasional untuk Syaichona KH Kholil