TIMESINDONESIA, SURABAYA – Batik merupakan Warisan Budaya Takbenda Dunia, yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (Intangible Cultural Heritage) sejak 2 Oktober 2009.
Dalam upaya melestarikan dan mempopulerkan warisan budaya Indonesia, Dafam Pacific Caesar Surabaya bekerja sama dengan Artotel Wanderlust dan Komunitas ISIK (Ibu Sehat Indonesia Kuat,) menggelar acara edukatif dan rekreatif bertajuk "Ngebatik Bersama Dafam", beberapa waktu lalu.
"Acara ini memberikan pengalaman langsung kepada peserta untuk belajar dan mempraktikkan seni membatik," ujar Hogi Budiarto, General Manager Dafam Pacific Caesar Surabaya dalam rilis yang diterima TIMES Indonesia, Senin (27/10/2025).
Batik merupakan salah satu identitas bangsa. Melalui kegiatan ini, Hogi ingin mengajak masyarakat, khususnya generasi muda di Surabaya, untuk lebih mencintai dan bangga akan warisan budaya dengan terlibat langsung dalam proses pembuatannya.

"Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk tidak hanya menjadi penyedia akomodasi, tetapi juga ruang promosi budaya," katanya.
GM Dafam Pacific Caesar Surabaya mengaku bangga bisa mendukung inisiatif yang memadukan pariwisata dan pelestarian budaya seperti 'Ngebatik Bersama Dafam'.
"Kolaborasi ini adalah wujud nyata dukungan kami terhadap kegiatan positif yang memperkaya budaya lokal dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat Surabaya," tuturnya.
Acara ini terbuka untuk umum dengan biaya partisipasi sebesar IDR 50,000 net/orang. Dengan harga tersebut, setiap peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman membatik yang berharga, tetapi juga akan memperoleh sejumlah benefit menarik, salah satunya Batik tote bag, yang merupakan karya batik buatan diri sendiri untuk dibawa pulang.
Sementara itu, M Luqman Hakim, Wakil Direktur 1 ISIK mengatakan jika membatik bukan hanya sekadar melukis di atas kain, tapi juga proses meditasi dan apresiasi terhadap setiap tetes malam dan goresan canting.
"Dalam kelas singkat ini, kami fokus pada teknik dasar yang mudah dipelajari, sehingga setiap peserta bisa merasakan kegembiraan menciptakan karya seni mereka sendiri. Kami berharap, pengalaman ini menumbuhkan benih-benih kecintaan terhadap seni kriya Indonesia," pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Siti Nur Faizah |
| Editor | : Deasy Mayasari |
Tracing the Spirit of Tatah Natah with Nyoman Bratayasa at Tugu Kunstkring Paleis
Gelar Sumbar Expo 2025, Gubernur: UMKM Harus Mampu Bersaing
Zahra Fitriyana Bicara Eskalasi Kesataraan Gender dengan Advokasi Woman Empowerment
'Livin' Bank Mandiri Catatkan Transaksi Fantastis Rp3.220 Triliun dalam 9 Bulan
Superbank Cetak Laba Rp80,9 Miliar di Q3
Sumpah Pemuda dalam Gaya Gen Z ala UK Petra, Wujudkan Batik yang Berinovasi dengan AI
Tangan-Tangan Kecil Penyelamat Pesisir Pantai Kenjeran
Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Kendalikan Harga Komoditas di Daerah Berinflasi Tinggi
Purbaya: Presiden Prabowo Sukses Pulihkan Kepercayaan Rakyat
Menkeu Purbaya Sebut Presiden Prabowo Subianto Pulihkan Optimisme Publik dalam Dua Bulan Terakhir