TIMESINDONESIA, MALANG – Journey100 2025 menjadi salah satu pengalaman paling berkesan dalam perjalanan lari saya tahun ini. Event yang digagas komunitas Berandal Lokajaya ini bukan sekadar lomba, melainkan sebuah aksi charity run untuk penggalangan dana panti asuhan. Dengan rute penuh 115 km mengelilingi Ring of Kawi, lintasan ini membawa pelari menyusuri Batu – Blitar – Kepanjen – Malang – hingga kembali lagi ke Batu, dalam waktu maksimal 26 jam.
Pelari TIMES Indonesia, Kurniwan Saputro, melaporkan sejak Sabtu (13/9/2025) pagi, puluhan pelari memulai perjalanan panjang mengitari rute Gunung Kawi dengan misi sosial. Mereka adalah peserta Journey100, sebuah gelaran ultra run amal. Dimulai dari Kota Batu, ratusan kilometer ditempuh hingga akhirnya satu per satu pelari kembali ke titik awal pada Minggu dini hari (14/9/2025).
Namun, kondisi pribadi saya yang akrab disapa Wawa, justru diuji sejak Jumat malam. Suhu tubuh naik turun, disertai diare, membuat energi terkuras bahkan sebelum start. Start dijadwalkan pukul 05.00, dan sempat terlintas pikiran untuk DNS (Did Not Start). Tetapi, dengan tekad kuat, saya tetap berdiri di garis start bersama puluhan pelari lainnya.
Rute yang dipilih dinamai Ring of Kawi. Start di Kelurahan Sisir, Kota Batu, peserta menuju ke arah Ngantang, Kabupaten Malang, hingga Blitar, lalu masuk kembali ke Kecamatan Wagir, Kepanjen, dan Dau sebelum kembali ke Batu.
Pemanasan berjalan lancar, namun masalah muncul sejak awal: blister di kaki, pusing, bahkan softflask bocor. Di WS 3, saya berusaha mengisi tenaga. Turunan menuju WS 4 Pagersari cukup mulus, meski detak jantung melonjak. Di WS 5, kondisi memburuk. Tubuh semakin lemah, tapi pemandangan sawah di Balearjo sedikit menyelamatkan mental.
Setelah 13 jam berlari, saya tiba di km 80 dalam kondisi kritis. Beberapa pelari menatap heran, bahkan menanyakan apakah saya baik-baik saja. Pada akhirnya, saya memutuskan untuk DNF (Did Not Finish). Saya menghubungi Afis dan berjalan sekitar satu jam menuju posko terdekat sebelum mendapat tumpangan kembali ke Basecamp Merkusii Precet.
Menurut Wakil Ketua Pelaksana Journey100, Hafiis Yasin Firdauzi, peserta berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. “Pesertanya dari seluruh Jatim. Ada dua orang dari Madiun, satu orang dari Trenggalek, dua orang dari Kediri, Surabaya, Pasuruan, Malang, dan Batu,” ungkap Hafiis, Minggu (14/9/2025).
Total peserta di gelaran pertama ini mencapai 35 orang, dengan batas waktu maksimal 26 jam. Sementara, kampanye donasi dibuka sejak pertengahan Agustus hingga akhir September 2025 melalui platform ayobantu.com/journey100. Dana yang terkumpul ditargetkan Rp25.030.000 dan disalurkan ke Panti Asuhan Al-Ridlwan di Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Selain donasi uang, peserta juga menggalang sumbangan berupa pakaian olahraga bekas layak pakai. Pakaian tersebut dijual kembali, dan 100 persen hasilnya dialokasikan untuk amal.
Menerima keputusan DNF setelah segala persiapan tentu tidak mudah. Namun, pelajaran penting yang saya dapatkan adalah: sampai ke garis start dengan tubuh sehat jauh lebih penting daripada memaksakan diri ke garis finis. Ultra run bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental, kesiapan, dan kebijaksanaan untuk tahu kapan harus melanjutkan dan kapan harus berhenti.
Yang membuat Journey100 istimewa, setiap langkah yang ditempuh bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga untuk sesama. Melalui donasi, pelari ikut memberikan harapan bagi anak-anak panti asuhan.
Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada panitia Journey100, komunitas Berandal Lokajaya, serta seluruh crew yang bertugas. Event ini bukan hanya menghadirkan tantangan luar biasa, tetapi juga membawa pesan kemanusiaan yang menyentuh banyak orang.
Ring of Kawi 115 km memang belum berhasil saya tuntaskan. Tetapi cerita, pelajaran, dan semangat berbagi dari Journey100 akan selalu terpatri. Pada akhirnya, ultra run bukan sekadar soal garis finis, melainkan tentang perjalanan, kebersamaan, dan tujuan mulia yang menyertainya.(*)
Pewarta | : Kurniawan Saputro |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Denyut Sektor Konstruksi di Jantung Ibu Kota
KPK Panggil Ketua Umum PBNU, Selidiki Aliran Dana Kasus Kuota Haji 2023–2024
Kisah Keluk Pristiwahana, Gelombang Senyap yang Menggema Besar di Blora
Pakar UGM Soroti Kontroversi Ucapan Pejabat Publik, Minta Perbaikan Gaya Komunikasi
Pasar Properti Jogja Lesu, Rumah Mewah Rp 1 Miliar Justru Lebih Laku Dibanding Hunian Murah
Korsleting Listrik Sebabkan, Gudang Obat Puskesmas Kembiritan Banyuwangi Ludes Terbakar
DPRD Pacitan Minta DKPP Remajakan Fasilitas Taman Teknologi Pertanian Pringkuku
Optimis Kejar Target Kemiskinan Turun, Tiga Skema Kebijakan Ini Disiapkan Pemkab Malang
Penayangan Iklan Pemerintah di Bioskop Bentuk Transparansi Publik
Pemerintah Siap Lengkapi Sekolah Rakyat dengan Koneksi Internet Cepat