TIMESINDONESIA, JAKARTA – Liga Champions Eropa kembali digelar pekan ini dengan format baru yang sudah memicu banyak kejutan sejak musim lalu.
Paris Saint-Germain (PSG) datang sebagai juara bertahan setelah mengukir sejarah dengan kemenangan terbesar di final, menghancurkan Inter Milan 5-0 pada Mei lalu.
Meski demikian, perjalanan PSG menuju trofi musim lalu tidaklah mulus. Tim asuhan Luis Enrique itu bahkan sempat terancam tersingkir di fase awal sebelum akhirnya bangkit dan menorehkan gelar pertama mereka di ajang paling bergengsi Eropa.
Format Baru: 36 Tim, Lebih Banyak Risiko
UEFA kini menerapkan fase liga dengan 36 tim menggantikan sistem grup lama. Setiap klub hanya memainkan delapan pertandingan melawan lawan berbeda dari empat pot undian, sehingga sejak awal banyak duel besar yang terjadi.
Akibatnya, tim-tim elite seperti Real Madrid, Manchester City, dan PSG tidak bisa bernafas lega di fase awal. Madrid misalnya harus melawan Liverpool dan City, sementara PSG langsung dipertemukan dengan Barcelona dan Bayern Munchen.
Format ini memang tidak serta-merta membuka jalan juara bagi tim kecil, tapi memberi peluang lebih besar bagi klub menengah untuk lolos ke babak berikutnya.
Musim lalu, Brest dan Brugge mampu menembus playoff, meski ada juga tim seperti Young Boys dan Slovan Bratislava yang pulang tanpa poin.
Siapa yang Lolos?
Dari fase liga, delapan tim teratas langsung masuk babak 16 besar. Sementara peringkat 9–24 harus bertarung di playoff dua leg untuk merebut delapan tiket tersisa. Sistem ini memunculkan drama tambahan, seperti musim lalu ketika juara bertahan Manchester City harus menghadapi Real Madrid di playoff — dan justru tersingkir.
Contoh lainnya, Liverpool sempat memuncaki klasemen fase liga dengan mengalahkan Madrid, AC Milan, dan Leverkusen. Namun, nasib membawa mereka bertemu PSG di 16 besar. Meski unggul delapan poin di klasemen liga, The Reds kalah adu penalti dan PSG melaju hingga juara.
Jadwal Panas di Pekan Perdana
Laga-laga besar langsung tersaji sejak matchday pertama. Chelsea, yang baru saja menjuarai Piala Dunia Antarklub, akan bertandang ke Bayern Munchen, Rabu (10/9/2025). Di malam yang sama, PSG memulai misi mempertahankan gelar melawan Atalanta, sementara Liverpool menjamu Atletico Madrid.
Sehari berikutnya, Newcastle United ditantang Barcelona di St James’ Park, dan Manchester City menjamu juara Italia, Napoli.
Bisakah PSG Mengulang Sejarah?
PSG akhirnya meraih gelar yang mereka dambakan selama puluhan tahun. Namun mempertahankannya adalah tugas yang jauh lebih berat. Sejak era Liga Champions, hanya Real Madrid yang mampu menjuarai kompetisi ini secara beruntun.
Musim ini, rival-rival utama sudah bersiap menjegal dominasi Les Parisiens. Liverpool menggelontorkan dana hampir 500 juta dolar untuk memperkuat skuadnya, Madrid menunjuk Xabi Alonso sebagai pelatih baru, sementara City bersama Pep Guardiola juga melakukan perombakan besar sejak Januari lalu.
Final Liga Champions musim ini akan digelar di Puskas Arena, Budapest, pada 30 Mei 2026. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Andi Amran: Percepatan Swasembada Pangan Bukti Kolaborasi Nasional
China Putuskan Nvidia Langgar Aturan Antimonopoli
BPI Danantara Kaji Merger Pelita Air dan Garuda Indonesia untuk Optimasi Aset BUMN
Usai Kalahkan Canelo, Turki Alalshikh Tawarkan Terence Crawford Lawan David Benavidez
Ramai Dibahas Netizen, Video Prabowo di Bioskop Sudah Diturunkan
KKP Ungkap Kronologi Pembakaran Kapal Pengawas di Pesisir Selatan, Sumbar
Proses Evakuasi Longsor Freeport Masuki Hari Kedelapan, Tujuh Pekerja Masih Terjebak
Prof Erani Yustika, Guru Besar UB dan Mantan Ketum IKA UB Ditunjuk Jadi Sekjen Kementrian ESDM
Kemenag RI Umumkan Finalis Pesantren Award 2025, Alissa Wahid Pastikan Penilaian Transparan
INFO GRAFIK: Perjalanan RUU Perampasan Aset