TIMESINDONESIA, JAKARTA – Harapan Indonesia untuk melangkah ke putaran final Piala Dunia 2026 resmi berakhir setelah tumbang 0-1 dari Irak dalam laga kualifikasi zona Asia yang digelar di Jeddah, Minggu dini hari (12/10/2025). Gol tunggal yang dicetak Zidane Iqbal di babak kedua memupus asa skuad asuhan Patrick Kluivert.
Bagi Irak, kemenangan ini menjaga peluang mereka untuk kembali tampil di Piala Dunia setelah terakhir kali lolos pada tahun 1986. Sementara bagi Indonesia, kekalahan kedua beruntun ini memastikan langkah mereka terhenti di babak kualifikasi.
Zidane Iqbal, gelandang muda asal klub FC Utrecht yang pernah membela Manchester United, menjadi pahlawan kemenangan Irak. Ia mencetak gol 14 menit jelang laga usai, tak lama setelah masuk sebagai pemain pengganti di awal babak kedua. Menerima bola dari kesalahan lini belakang Indonesia, Iqbal melepaskan tembakan mendatar yang tak mampu dijangkau kiper Maarten Paes.
Padahal, sepanjang babak pertama, Indonesia tampil cukup menjanjikan. Kevin Diks sempat memiliki peluang lewat sundulan yang melenceng tipis dari gawang Irak, sementara tendangan jarak jauh Thom Haye juga nyaris membuka keunggulan. Penyerang muda Mauro Zijlstra bahkan hampir mencatat gol internasional perdananya sebelum tekel krusial dari bek Irak, Manaf Younis, menggagalkan peluang tersebut.
Namun, satu kesalahan fatal di lini belakang menjadi titik balik. Umpan keliru dari Rizky Ridho di area sendiri membuat Irak mendapatkan momentum yang dimanfaatkan sempurna oleh Iqbal.
Menjelang laga berakhir, tensi meningkat. Beberapa penonton Indonesia yang kecewa melempar botol air ke lapangan sebagai bentuk protes terhadap keputusan wasit asal Tiongkok, Ma Ning. Kapten tim, Jay Idzes, bahkan sempat menenangkan rekan setim dan mencoba meredam situasi agar tak berujung kericuhan.
Bagi Irak, kemenangan ini menjadi modal penting sebelum menghadapi Arab Saudi pada laga penentuan berikutnya. Pemenang dari duel tersebut akan langsung melaju ke Piala Dunia 2026, sementara yang kalah masih punya peluang lewat babak kualifikasi tambahan.
Bagi Indonesia, mimpi itu harus ditunda lagi. Setelah dua kekalahan beruntun, skuad Garuda harus menatap masa depan dengan refleksi dan pembenahan agar suatu hari nanti benar-benar bisa bersaing di panggung tertinggi sepak bola dunia. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Military Expo Pemalang 2025 Meriahkan HUT ke-80 TNI
Garuda Tersingkir, Kluivert Akui Tak Tahu Nasibnya di Timnas Indonesia
Pak Mamat, Inovasi Paket Wisata Bergaransi untuk Dongkrak Kunjungan ke Pacitan
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Hamas akan Bebaskan Sisa Sandera Besok Sebelum Pertemuan Puncak dengan Donald Trump
Gubernur Khofifah: Delapan Dekade Jatim Bukti Ketangguhan, Sinergi, dan Pertumbuhan Berkelanjutan
Johan Rosihan: Kaderisasi Politik Harus Berbasis Iman dan Akhlak
Eddy Soeparno Dorong Penanganan Krisis Iklim Menjadi Prioritas Nasional
HNW Dukung Sikap Pemerintah Tolak Atlet Israel
Xiaomi 17 Ultra: Bawa Kamera 200 MP, Siap Guncang Dunia Fotografi Ponsel