Asisten Pelatih Barcelona Bela Lamine Yamal Usai Kekalahan di El Clasico

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kekalahan Barcelona 1-2 dari tuan rumah Real Madrid pada lanjutan Liga Spanyol 2025/2026 di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (26/10), menyisakan sorotan bagi penampilan bintang muda Lamine Yamal. Meski bermain penuh sebagai penyerang sayap, Yamal gagal mencetak gol maupun memberikan assist.

Namun, Marcus Sorg, asisten pelatih Barcelona, membela performa pemain berusia 18 tahun itu. “Ini bukan laga yang mudah bagi Lamine. Bek lawan menjaganya dengan sangat ketat,” ujar Sorg dikutip dari laman resmi Barcelona di Jakarta, Senin (27/10).

Sorg menambahkan, penurunan performa Yamal dalam laga kontra Madrid dipengaruhi kondisi fisiknya yang baru pulih dari cedera selangkangan, yang membuatnya absen dalam lima pertandingan terakhir. “Kita harus memahami bahwa dia baru saja sembuh dari cederanya,” kata pria berkebangsaan Jerman itu.

Berdasarkan data statistik dari Fotmob, Yamal hanya berhasil melakukan empat dribble dari delapan percobaan, di mana dua di antaranya berhasil direbut lawan. Selain itu, pemain asal Spanyol itu melesakkan dua tembakan yang tidak tepat sasaran ke gawang.

Musim lalu, kondisi berbeda terlihat jelas. Dalam empat laga El Clasico musim 2024/2025, Yamal selalu memberikan kontribusi nyata, mencetak tiga gol dan dua assist, termasuk gol ketika Barcelona menang 4-0 di Bernabeu pada Oktober 2024.

“Dia masih berusia 18 tahun. Semua orang tahu seberapa besar potensinya. Kita harus bersabar dan mendukungnya,” tambah Sorg.

Gol Tunggal Barcelona oleh Fermin Lopez

Barcelona sempat mencetak gol lewat Fermin Lopez pada menit ke-38, tetapi gol itu tidak cukup untuk menahan laju Madrid yang membukukan gol melalui Kylian Mbappe (22’) dan Jude Bellingham (43’).

Kekalahan ini membuat Barcelona gagal merebut posisi puncak klasemen Liga Spanyol dan tertahan di posisi kedua dengan 22 poin dari 10 pertandingan, hasil tujuh kemenangan, satu imbang, dan dua kekalahan. Sementara Real Madrid semakin kokoh di puncak dengan 27 poin, mencatat sembilan kemenangan dan satu kekalahan.

Meski Yamal belum tampil maksimal, Barcelona tetap menaruh harapan besar pada potensi bintang mudanya tersebut. El Clasico jilid pertama ini pun menjadi pembelajaran berharga bagi pemain 18 tahun yang diyakini akan menjadi masa depan klub Katalan. (*)