TIMESINDONESIA, BATU – Wajah Suliadi langsung berbinar melihat kedatangan beberapa orang pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Batu yang datang ke rumahnya. Petani yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Batu ini sama sekali tidak menyangka bakal disambangi pejabat Pemkot Batu.
Sekejap suasana pun menjadi hangat, saling menanyakan kondisi Kesehatan masing-masing, karena memang sudah lama Suliadi tidak bertemu dengan para pejabat yang bersilaturahmi dengannya hari itu. Obrolan hangat pun mengalir, mulai dari obrolan yang bersifat pribadi hingga obrolan tentang perkembangan Pembangunan kota.
Ternyata para pejabat bukan hanya bersilaturahmi ke Suliadi saja, namun juga ke kediaman Cahyo Edi Purnama dan Asmadi yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Batu. Juga bersilaturahmi ke kediaman Ny Endang Susilaning Rahayu, istri Wali Kota Batu Pertama, Almarhum Imam Kabul. Para pejabat Pemkot Batu juga mengunjungi rumah Wali Kota Batu ketiga, Dewanti Rumpoko, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, dua mantan Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso dan Budiono.
Wali Kota Batu, Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto serta seluruh pejabat Pemkot Batu juga melaksanakan Ziarah Makam kepada para sesepuh dan leluhur. Selasa (15/10/2025), mereka melaksanakan ziarah ke makam Wali Kota Batu pertama, alm Imam Kabul di TPU Samaan Kota Malang dan ke makam Wali Kota Batu kedua, alm Eddy Rumpoko di Pemakaman Keluarga di Desa Pesanggrahan, Kota Batu.
Rombongan juga melakukan ziarah ke makam Mbah Mbatu yang diyakini sebagai leluhur warga Kota Batu di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji. Tradisi ini selalu dilaksanakan oleh para pejabat menjelang HUT Kota Batu.
Nurochman mengatakan bahwa semua rangkaian HUT ini merupakan bentuk penghormatan kepada para pendahulu yang sudah mengabdikan diri dalam membangun Kota Batu sehingga kota wisata ini maju seperti saat ini.
“Kami mendoakan pendahulu kami, karena dari pengabdian, gagasan, perjuangan merekalah, kota ini ada. Kami tentu akan meneruskan pembangunan menjadi kota yang lebih Sae,” ujar Nurochman. Tak lupa Nurochman juga meminta doa restu kepada warga Kota Batu agar ke depan, dibawah kepemimpinannya, Kota Batu menjadi kota yang lebih maju dan mensejahterakan masyarakatnya.
Saat bersamaan dilaksanakan Kirab Pataka, panji kebesaran kota dikirab dari Desa Sumberbrantas, desa paling Utara Kota Batu menuju ke Gedung DPRD Kota Batu. Kirab ini berlangsung meriah, karena siswa-siswa SD berbaris di pinggir jalan sambil membawa mini flag menyambut lambang-lambang kebesaran kota yang melintas.
Melanjutkan rangkaian kegiatan peringatan HUT ke -24 Kota Batu hari ini dilaksanakan Rapat Paripurna DPRD Kota Batu. Rapat paripurna yang dihadiri Wali Kota Batu, Wakil Wali Kota Batu, pimpinan dan anggota DPRD, jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, mantan kepala daerah, serta perwakilan instansi vertical.
Dalam sambutannya, Didik menekankan pentingnya menjaga semangat persatuan serta menghormati perjuangan para pendahulu yang berperan dalam peningkatan status Kota Batu hingga menjadi daerah otonom. “Mari kita rawat bersama kota ini dengan penuh cinta, kebanggaan, dan tanggung jawab,” ujarnya.
Sementara itu Wali Kota Batu, Nurochman menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, DPRD, Forkopimda, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada DPRD yang terus mengawal arah pembangunan daerah. “Kota Batu bukan hanya tentang pariwisata, tetapi juga kota yang berorientasi pada pertanian, kreativitas, dan pelayanan publik yang lebih baik,” kata Nurochman.
Wali Kota juga menyoroti program prioritas seperti pengembangan Smart and Integrated Farming (COOSAE) dan Program Seribu Sarjana sebagai upaya membangun generasi cerdas serta memperkuat ketahanan ekonomi lokal. Peringatan ke-24 tahun ini juga menjadi pengingat akan semangat kolaborasi lintas sektoral demi mewujudkan Kota Batu yang aman, sejahtera, dan berdaya saing.
Sebelumnya juga dilaksanakan Sarasehan bertajuk “Refleksi Menuju Seperempat Abad Kota Batu Sebagai Daerah Otonom.” Saat itu Ketua Presidium Pokja, Andrek Prana dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada seluruh tokoh dan pemimpin Kota Batu dari masa ke masa, mulai dari Imam Kabul hingga Aries Agung Paewai.
Namun ia melihat Kota Batu masih belum memiliki konsep pembangunan yang bisa melindungi wilayahnya. “Dulu kami membawa satu konsep sederhana tapi kuat, Batu Kota Bernuansa Desa. Konsep ini harus dipertahankan karena menjadi ruh dari berdirinya kota ini,” jelasnya.
Andrek juga menegaskan bahwa budaya, sejarah, dan karakter desa yang menjadi identitas Batu harus tetap dijaga, terutama oleh para kepala desa dan generasi muda. (D)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Badut Temple: The Small Monument and Grand Legacy of the Kanjuruhan Kingdom
Presiden Prabowo Perintahkan Revitalisasi Pabrik Pupuk & Siapkan SDM Teknologi
Rencana Rekonstruksi Gaza Senilai Rp1.100 Triliun Disusun, Dibagi 3 Tahap
Trio Mobil Hybrid Baru Volvo Meluncur di Indonesia, Rival Kuat di Kelas SUV Premium
5 Obat Herbal Penurun Panas pada Anak
Deretan Cast Film Biopik The Beatles, Ada Aktris Jepang
Wow Kru Topi Jerami Punya Kostum Baru di One Piece: Into the Grand Line
Danantara: Evaluasi Menyeluruh Solusi Utang KCIC
BPJPH Perkuat Upaya Diplomasi Halal Global dengan Rusia
Final Four Livoli Divisi Utama 2025, LavAni Menutup Laga Final Four dengan Kemenangan