TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) terus berinovasi dalam menumbuhkan semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.
Terbaru, instansi pemerintah di bawah tongkat komando Drs. R. Agus Mulyono, MSi, mendorong para pelajar SMA/SMK sederajat di Bumi Blambangan menjadi content creator nasionalis yang mampu menyebarkan pesan positif melalui media digital.
Kegiatan tersebut digelar di Aula STIKOM Banyuwangi pada Kamis (6/11/2025) dalam rangka Festival Kebangsaan dengan tema ‘Membentuk Kaum Muda Bangun Sinergi Semangat Kebangsaan Lewat Kreativitas Digital’. Ajang tersebut merupakan rangkaian menuju puncak Festival Kebangsaan yang akan dihelat di Gesibu Blambangan pada 22 November mendatang.
Para peserta merupakan pelajar yang mengikuti lomba video kreatif bertema kebangsaan. Mereka mendapatkan pembekalan langsung dari narasumber berpengalaman, di antaranya influencer TikTok asal Banyuwangi, Winona Araminta (@wininaaraminta), serta praktisi perfilman dari Porto Production, Sulaiman Ali Satief.
Kiri, Winona Araminta, Kepala Bakesbangpol Banyuwangi, Drs. R. Agus Mulyono, Sulaiman Ali Satief. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Kepala Bakesbangpol Banyuwangi, Drs. R. Agus Mulyono, M.Si, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya menitikberatkan pada kemampuan teknis pembuatan konten, tapi juga menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan kebhinekaan.
“Kami ingin anak-anak muda Banyuwangi tidak hanya pandai membuat konten menarik, tapi juga mampu menebarkan semangat kebangsaan, kerukunan, dan cinta budaya lokal. Mereka kami latih mulai dari teori hingga praktik langsung,” ujar Agus.
Dia menambahkan, Bakesbangpol Banyuwangi sengaja menggandeng pelajar sebagai peserta utama agar muncul content creator baru dari kalangan muda Banyuwangi. Para peserta mendapat pelatihan intensif selama satu hari penuh, kemudian ditantang untuk langsung membuat karya video bertema kebangsaan.
“Sebagai bentuk apresiasi, kami akan memberikan penghargaan bagi video terbaik pada saat Festival Kebangsaan nanti. Harapannya, mereka dapat terus berkarya dan menjadi duta digital Banyuwangi yang menginspirasi,” imbuhnya.
Dalam sesi pelatihan, Winona berbagi pengalaman tentang teknik membuat konten menarik, mulai dari menyusun premis, hook, booding, hingga penutup yang kuat. Dia juga menekankan pentingnya personal branding dan konsistensi dalam berkarya.
Menurutnya, setiap kreator harus punya ‘tiga mantra’ personal branding hal yang membuat mereka unik dan autentik. Konten harus berkelanjutan, berkualitas, dan dibuat dengan niat baik.
“Saya memulai menjadi influencer dari Banyuwangi. Maka dari itu, saya juga ingin menularkan semangat bahwa anak Banyuwangi bisa bersaing di level nasional,” ungkap alumni SMAN 1 Giri Banyuwangi yang memiliki akun tiktok dengan jumlah pengikut 1,2 juta.
Sementara itu, Sulaiman Ali Satief menekankan aspek visual storytelling dan berpikir kreatif dalam membuat konten. Penyandang juara pertama OJK Short Film Competition dengan judul Ponzi ini, juga memperkenalkan para pelajar pada penggunaan alat produksi, termasuk kamera semi profesional.
Kepala Bakesbangpol Banyuwangi, Drs. R. Agus Mulyono, bersama para peserta lomba vidio kebangsaan. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
“Media visual punya kekuatan besar dalam membangun citra daerah. Semoga ke depan, Pemkab Banyuwangi semakin memperhatikan pengembangan content creator, film, dan media lainnya karena itu bisa mendukung branding Banyuwangi di mata nasional,” ujar Director of Photography/Camera Person Short Film Metanoia yang berhasil menyabet juara Jogja Netpac Asian Film Festival 2024.
Antusiasme tergambar jelas dari para peserta. Naila Putri Ardiyanti dari SMAN 1 Giri mengungkapkan, kegiatan ini sangat bermanfaat. Menurutnya, dapat membangun mental kita di depan kamera maupun umum.
“Dari pemateri saya juga belajar tentang algoritma media sosial seperti TikTok dan pentingnya kebersamaan di tengah keberagaman di Banyuwangi,” kata Naila.
Senada dengan Naila, Rivana Zalfari dari SMK Cordova Tegalsari merasa mendapatkan ilmu berharga. Selain itu, pihaknya juga bisa belajar membuat konten yang efektif dan konsisten di pembuatan konten kreator dan pembuatan video kreatif.
“Nara sumbernya juga sangat bagus dan keren. Saya juga berharap kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak pelajar untuk menjadi kreatif di dunia digital,” ungkap Rivana.
Penting diketahui, rangkaian Festival Kebangsaan ini akan mencapai puncaknya di Gesibu Blambangan pada 22 November 2025 mendatang. Momen ini sekaligus menjadi ajang apresiasi bagi karya-karya terbaik dari para pelajar content creator nasionalis, sekaligus penentuan hasil lomba band kebangsaan yang digelar pada Minggu 2 November 2025. (D)
| Pewarta | : Fazar Dimas Priyatna |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |
dr Thalia Karupukaro: Mimpi Besar Anak Papua Tak Boleh Padam
Bapak Dua Anak di Malang Idap Tumor Usus, Butuhkan Bantuan untuk Pengobatan
Jika Guru Merobek Ijazahmu
Capital Inflow Menguat, Ekonomi RI Jadi Magnet Investor Global
Antisipasi Banjir, Wali Kota Surabaya Minta Kontraktor Lembur Percepat Proyek Drainase
Misi Dagang Jatim-NTT Catat Transaksi Fantastis Rp1,882 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah
Dua Inovasi Kota Mojokerto Melenggang di Innovative Government Award 2025
Diresmikan, Pelabuhan Letung dan Sedanau Buka Akses Baru Kepulauan Riau
Unisma Terbang Melesat, Tempati Rangking 173 Kampus Terbaik di Asia Tenggara
Mahasiswa Demo Kantor Pertamina, Tuntut Peningkatan Mutu BBM