TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menggelar Wisuda Periode ke-87 pada Sabtu, 19 Juli 2025. Ada sebanyak 800 mahasiswa yang dikukuhkan pada hari itu. Dalam pidato sambutannya, Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA, menekankan bahwa keberhasilan lulusan di masa depan tidak semata ditentukan oleh ijazah atau gelar akademik, tetapi justru oleh kemampuan soft skill yang dimiliki.
"Menjadi sarjana itu penting, baik S1, S2, S3, bahkan profesor. Tapi yang lebih penting dari itu semua adalah soft skill," ujar Prof. Zainuddin di hadapan para wisudawan dan tamu undangan.
Rektor menjelaskan bahwa soft skill merupakan keterampilan non-teknis yang mencakup kepribadian, kemampuan komunikasi, kerja sama, dan sikap dalam berinteraksi dengan orang lain. Ia mencontohkan dunia sepak bola sebagai ilustrasi sederhana. Sehebat apapun seorang pemain secara teknis, jika tidak mampu berbagi bola atau bekerja sama dalam tim, maka permainan tidak akan maksimal.
"Kalau pemain hanya lari cepat, menendang keras, tapi main sendiri tanpa berbagi bola, itu bukan soft skill. Yang dibutuhkan adalah kemampuan mengatur strategi, berbagi, dan kerja tim. Itulah yang membuat permainan menjadi sukses," jelasnya.
Dalam konteks pendidikan di UIN Malang, Prof. Zainuddin menyebut bahwa mahasiswa telah dibekali dengan hard skill selama proses perkuliahan. Namun, agar bisa bersaing di dunia kerja, mereka harus melengkapi diri dengan kecakapan interpersonal dan pengelolaan diri yang baik.
Lebih lanjut, Rektor mengutip berbagai hasil riset internasional yang menunjukkan bahwa kesuksesan seseorang lebih banyak ditentukan oleh karakter dan sikap, bukan hanya kemampuan teknis.
“IQ manusia rata-rata hanya menyumbang 6,20 persen terhadap keberhasilan. Sementara 80–90 persen ditentukan oleh attitude dan kepribadian,” jelasnya, mengutip laporan IQ Inventory Raven Baron.
Selain itu, Rektor juga menyoroti hasil penelitian dari Institut Teknologi Carnegie, yang menunjukkan bahwa dari 10 ribu orang sukses, hanya 15 persen yang sukses karena keahlian teknis, sedangkan 85 persen sisanya sukses karena karakter dan kepribadian.
Penelitian lain dari Dr. Albert Edward Wickham juga menunjukkan data serupa. Dari 4.000 orang yang kehilangan pekerjaan, hanya 10 persen disebabkan oleh ketidakmampuan teknis. Sebanyak 90 persen kehilangan pekerjaan karena masalah kepribadian.
“Ini semua menunjukkan bahwa soft skill menempati posisi tertinggi. Sekitar 80 persen, sebagai penentu keberhasilan di dunia usaha dan industri,” tegasnya.
Di akhir pidatonya, Rektor UIN Malang berpesan agar para wisudawan tidak hanya bangga dengan gelar akademik yang diraih, tetapi juga terus mengasah sikap rendah hati, kolaboratif, komunikatif, dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan pasca-kampus. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Komisi A DPRD Jatim Desak Pemprov Jatim Bersinergi, Wujudkan Lapas Bersinar
DPRD Jatim Awasi Program Pembebasan Pajak Kendaraan, Pastikan Manfaat Tepat Sasaran
Dispendik Gresik Alokasikan Seragam Gratis untuk Siswa Baru SD dan SMP Negeri
POR KORPRI Sleman 2025 Dorong ASN Sehat, Kompak, dan Berprestasi
DPC Peradi Gerakan Bantul Kritik Keras RKUHAP 2025
Mengenang Semangat 'Arek Suroboyo', Napak Tilas Local Guides di Tugu Pahlawan
Kadistransnaker: Kunker Mentrans RI Percepat Pembangunan Transmigrasi di Sumba Timur
Kapolres Pacitan Tekankan Disiplin Lalu Lintas dan Cegah Perundungan di SMKN 2 Pacitan
Seru! Murid SMP Gresik Praktik Membuat Wayang untuk Lestarikan Tradisi
Lestari Moerdijat: Dorong Peningkatan Pemerataan Kualitas Perguruan Tinggi