IAIT Pacitan Perkuat Kurikulum Lewat Workshop OBE

TIMESINDONESIA, PACITAN – Institut Agama Islam Attarmasi Pacitan (IAIT Pacitan) terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya melalui workshop penyusunan kurikulum dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis Outcome Based Education (OBE) yang digelar daring, Jumat (8/8/2025).

Kegiatan kali ini digelar bekerja sama dengan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, sekaligus menjadi lanjutan dari workshop dua minggu sebelumnya.

Wakil Rektor Pelaksana Harian IAIT Pacitan, Dr. Ali Mufron, menyebut agenda ini bagian dari komitmen kampus dalam memperkuat kualitas pembelajaran.

Ia mengutip pemikiran filsuf pendidikan progresif John Dewey yang menekankan pembelajaran berbasis pengalaman (learning by doing), relevansi materi, pembentukan karakter, dan kesiapan berpartisipasi di masyarakat demokratis.

“Prinsip-prinsip ini sejalan dengan visi IAIT. Kami ingin lulusan tidak hanya unggul akademik, tapi juga siap kerja dan berkontribusi positif di masyarakat,” ujarnya.

Workshop dibagi menjadi dua sesi, pagi dan siang, diikuti seluruh civitas akademika IAIT Pacitan.

Sementara itu, Dr. Nur Asiyah, dosen Sastra Inggris UIN Raden Mas Said, memaparkan konsep OBE yang berorientasi pada hasil akhir pendidikan.

Ia mengacu pada UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Permendikbudristek No. 53/2023 sebagai dasar penerapan OBE. Menurutnya, OBE menuntut perencanaan matang, RPS terukur, dan evaluasi berkelanjutan agar lulusan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri dan masyarakat.

“OBE tidak hanya fokus pada materi di kelas, tapi juga membekali lulusan dengan keterampilan praktis dan soft skill yang relevan,” jelasnya.

Nur Asiyah menambahkan, workshop ini menjadi ajang penyamaan persepsi antar dosen dan pengelola program studi. Kolaborasi dengan LPM UIN Raden Mas Said diharapkan dapat mengoptimalkan penerapan OBE di IAIT Pacitan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

Selain memperkuat kurikulum, kegiatan ini juga bertujuan membangun budaya mutu di kampus. Keberhasilan OBE, kata Nur Asiyah, sangat bergantung pada komitmen semua pihak, evaluasi rutin, pelatihan dosen, dan keterlibatan aktif mahasiswa. (*)