TIMESINDONESIA, MALANG – Upaya modernisasi pertanian Indonesia kian menitikberatkan pada peran generasi muda. Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa keterlibatan kaum milenial menjadi kunci dalam mempercepat transformasi pertanian nasional.
“Kaum milenial memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian. Kita perlu melibatkan mereka dalam proses produksi agar dapat berkontribusi secara aktif dan kreatif,” kata Amran.
Pernyataan ini sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, yang menekankan pentingnya modernisasi berbasis teknologi. “Kami terus mendorong UPT pelatihan di bawah BPPSDMP menyelenggarakan pelatihan berbasis teknologi dan kebutuhan masa depan, termasuk penerapan IoT dalam pertanian. Petani milenial harus menjadi pionir,” ujarnya.
Mendukung arahan tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang menggelar kuliah tamu bertajuk “Perencanaan Usaha Agribisnis Peternakan dan Praktik Budidaya Ayam Ras Pedaging Skala Besar” di Ruang Diorama, Selasa (23/09/2025). Acara menghadirkan praktisi sekaligus pengusaha sukses Ayam Dekem Tengah Sawah (ADTS), Ahmad Haris W, yang membagikan pengalaman langsung dari dunia usaha.
Kuliah tamu ini diikuti mahasiswa tingkat I Program Studi Agribisnis Peternakan dengan tujuan memperkuat wawasan praktis, menumbuhkan jiwa kewirausahaan, serta membuka perspektif baru mengenai peluang agribisnis peternakan.
Ahmad Haris mengajak mahasiswa untuk berani mengambil langkah lebih jauh dengan menjadi pencipta lapangan kerja. Menurutnya, sektor ayam broiler menyimpan prospek cerah karena permintaan daging ayam di Indonesia terus meningkat.
“Berdasarkan data Bapanas tahun 2023, konsumsi daging ayam ras di Indonesia baru sekitar 7 kg per kapita per tahun, jauh di bawah Malaysia yang mencapai ±50 kg. Padahal ayam merupakan sumber protein hewani paling terjangkau. Artinya, peluang pasarnya masih sangat luas,” jelas Ahmad Haris.
Lebih dari sekadar keuntungan ekonomi, keterlibatan generasi muda di bisnis ayam broiler juga berkontribusi pada penguatan ketahanan pangan nasional. Dengan meningkatnya konsumsi protein hewani, kualitas gizi masyarakat diharapkan ikut membaik, sehingga mendorong lahirnya generasi Indonesia yang lebih sehat dan produktif.
Polbangtan Malang menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar forum pembelajaran, melainkan juga ruang inspirasi. Mahasiswa didorong menghadirkan inovasi, solusi kreatif, serta semangat wirausaha untuk memperkuat sektor pertanian dan peternakan.
“Melalui program ini, kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga siap menjadi motor penggerak pertanian modern yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan swasembada pangan dengan tempo sesingkat-singkatnya,” tegas pimpinan Polbangtan Malang dalam keterangannya.
Momentum ini menjadi sinyal kuat bahwa regenerasi petani bukan lagi sekadar wacana. Kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan praktisi usaha nyata-nyata membuka jalan bagi transformasi pertanian nasional. Generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi saksi perubahan, tetapi juga aktor utama dalam membangun kemandirian pangan Indonesia. (D)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Sinta Nuriyah dan Tokoh GNB Siap Jamin Penangguhan Delpedro Cs
Kemenekraf Dorong Pertumbuhan Gig Economy melalui Paket Kebijakan Ekonomi 2025
Waktunya Telah Tiba Negara Palestina
Waspada, Status 24 Gunung Api Indonesia di Atas Normal dan Satu di Level Awas
Livoli Divisi Utama 2025 TNI AU Petik Kemenangan Perdana Usai Tundukkan Pasundan
Imbau Kepala Daerah Tak Flexing, Mendagri RI: Ga Ada Gunanya
Pemimpin Eropa Akui Palestina, Dorong Solusi Dua Negara di PBB
Bupati Bandung Barat Tetapkan Status KLB Imbas 364 Siswa Keracunan MBG
Kemenhut dan SCOPI Luncurkan Kurikulum Agroforestri Berbasis Kopi
Tour de EnTeTe 2025: Sinergi Pariwisata dan Olahraga, Bawa NTT ke Kancah Dunia