TIMESINDONESIA, MALANG – Tragedi ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, menjadi duka mendalam sekaligus peringatan bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia. Musibah yang menelan puluhan korban itu menunjukkan pentingnya perhatian serius terhadap aspek keselamatan dan kelayakan infrastruktur di lingkungan pesantren.
Menanggapi hal tersebut, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) menyatakan kesiapan untuk mendampingi pesantren di berbagai daerah dalam merancang dan membangun infrastruktur yang aman, layak, dan berkelanjutan.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, S.Ag., M.Pd., menegaskan bahwa kampus memiliki sumber daya keilmuan yang kuat di bidang teknik, arsitektur, dan lingkungan yang dapat dioptimalkan untuk kepentingan pesantren.
“Kami ingin tragedi seperti di Al Khoziny tidak terulang. UIN Maliki siap berperan aktif mendampingi pesantren dalam pembangunan yang memperhatikan standar keamanan dan keselamatan,” ujarnya saat sarasehan bersama media di kampus UIN Maliki Malang, Senin (6/10/2025).
Menurut Prof. Ilfi, upaya ini merupakan bentuk pengabdian nyata UIN Maliki Malang sebagai perguruan tinggi Islam yang tidak hanya fokus pada aspek keilmuan dan spiritualitas, tetapi juga tanggung jawab sosial.
Melalui kerja sama lintas fakultas, terutama Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Maliki akan menugaskan dosen serta mahasiswa teknik untuk membantu proses desain, perencanaan, hingga pengawasan pembangunan pesantren di berbagai wilayah.
“Kampus kami memiliki potensi SDM yang berkualitas dan kompeten. Kami ingin tenaga akademik kami bisa hadir di tengah masyarakat, terutama membantu lembaga pendidikan Islam agar memiliki sarana yang aman dan layak,” tambahnya.
Pendampingan tersebut tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mencakup edukasi tentang manajemen risiko, tata ruang, dan standar K3 (Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja) agar setiap pembangunan berbasis pada prinsip keselamatan dan keberlanjutan.
Langkah UIN Maliki Malang semakin kokoh setelah memperoleh lisensi resmi untuk mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P-1 dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Lembaga ini memungkinkan mahasiswa dan lulusan UIN Maliki memperoleh sertifikat kompetensi nasional di berbagai bidang keahlian, terutama teknik bangunan, arsitektur, dan lingkungan.
“Dengan adanya LSP, kami bisa memastikan para pendamping pesantren memiliki kompetensi profesional dan berstandar nasional. Ini menjadi wujud nyata peran kampus dalam menjamin kualitas pembangunan pesantren di masa depan,” jelas Prof. Ilfi.
Komisioner BNSP, Dr. KH. Muhammad Hayid, mengapresiasi langkah UIN Maliki Malang yang dinilainya sebagai contoh sinergi ideal antara pendidikan tinggi Islam dan kebutuhan masyarakat.
“Kehadiran LSP di UIN Maliki membuktikan bahwa kampus Islam kini bertransformasi menjadi pusat keahlian yang mampu menjawab kebutuhan lapangan. Ini bukan hanya kontribusi akademik, tapi juga kontribusi kemanusiaan,” ujarnya. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Dipastikan Gangguan Jiwa, Tersangka Pembunuhan Orang Tua di Ponorogo Dipindahkan ke RSJ
Bupati Bojonegoro Pastikan Keamanan dan Kualitas Menu Makanan Bergizi Gratis
Alhamdulillah, Arab Saudi Izinkan Umrah dengan Semua Jenis Visa
Emas Hijau Kubu Raya, Ambisi Baru Tembus Pasar Kelapa Dunia
Bintan Catatkan Sejarah Baru dengan Ekspor Ayam Hidup Pertama ke Singapura
Transfer Pusat ke Daerah Dipangkas, Banyuwangi Harus Terapkan Efisiensi
Hampir Setengah Kasus HIV/AIDS di Banyuwangi Bersumber dari Prostitusi
Museum Bangkit! Wisata Sejarah Siap Dikemas Lebih Seru
UB Bidik Trenggalek Jadi Model Pembangunan Berkelanjutan
Soroti Zona Merah, Ojol Priangan Timur Mengadu ke DPRD Banjar