TIMESINDONESIA, MALANG – Semangat untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional kembali digaungkan dari kampus vokasi pertanian. Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) menegaskan kesiapannya meraih akreditasi unggul melalui pelaksanaan Asesmen Lapangan (AL) Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) terhadap Program Studi Agribisnis Peternakan (Agrinak) pada 5 - 6 Oktober 2025.
Langkah ini bukan sekadar upaya administratif, tetapi bagian dari perjalanan panjang Polbangtan Malang dalam membangun sistem pendidikan pertanian yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global - sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bahwa “kunci kedaulatan pangan ada di tangan generasi muda.”
Kegiatan asesmen yang berlangsung di ruang sidang utama kampus ini dihadiri oleh seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan alumni. Dua asesor nasional, Prof. Dwatmadji, Ir., MSc., PhD. (Universitas Bengkulu) dan Prof. Dr. Irma Isnafia Arief, S.Pt., M.Si. (Institut Pertanian Bogor), menilai berbagai aspek mulai dari kurikulum, tata kelola, sarana prasarana, hingga implementasi pembelajaran berbasis Teaching Factory (TEFA).
Direktur Polbangtan Malang, Dr. Setya Budhi Udrayana, menyebut asesmen ini sebagai momentum penting untuk memperkuat budaya mutu di lingkungan kampus.
“Akreditasi bukan sekadar proses penilaian, tetapi refleksi dari profesionalisme, kerja keras, dan komitmen seluruh sivitas akademika dalam membangun pendidikan vokasi pertanian yang unggul,” ujarnya.
Menurutnya, seluruh unsur kampus terlibat aktif dalam menyiapkan berbagai dokumen akademik, inovasi pembelajaran, serta praktik lapangan yang menjadi ciri khas pendidikan vokasi Polbangtan Malang.
Ketua Program Studi Agribisnis Peternakan, Dr. Dewi Ratih Ayu Daning, menjelaskan bahwa kurikulum yang diterapkan kini menekankan integrasi antara dunia industri, pemerintah, dan bisnis pertanian.
Mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga terjun langsung ke dunia kerja melalui magang industri, riset terapan, dan model pembelajaran Teaching Factory (TEFA) yang bekerja sama dengan berbagai mitra strategis seperti PT. MGB, PT. DMC, dan KUD Jabung.
“Target kami adalah menjadi prodi unggul dan berdaya saing global pada 2030. Kolaborasi menjadi fondasi agar lulusan kami mampu menjawab tantangan sektor peternakan modern,” terang Dewi Ratih.
Selain unggul di bidang akademik, Prodi Agribisnis Peternakan aktif dalam kegiatan riset terapan dan pengabdian masyarakat, khususnya dalam pengembangan pakan berbasis bahan lokal dan inovasi teknologi peternakan. Kolaborasi riset telah dijalin dengan Universitas Brawijaya (UB), Universitas Gadjah Mada (UGM), serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Beberapa hasil riset telah dihilirisasi kepada kelompok peternak di wilayah Singosari dan Lawang, sebagai bentuk nyata kontribusi kampus terhadap peningkatan produktivitas petani-peternak di Jawa Timur.
Polbangtan Malang juga menyiapkan mahasiswa agar tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi pencipta lapangan kerja baru. Melalui pembinaan kewirausahaan agribisnis, mahasiswa dibimbing mulai dari perencanaan ide bisnis hingga menjadi pemilik usaha mandiri. Kampus juga memfasilitasi sertifikasi kompetensi BNSP di bidang peternakan dan pemasaran, sehingga lulusan memiliki pengakuan profesional yang diakui industri.
Hal ini sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, yang menegaskan bahwa “SDM menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan.”
Dr. Setya Budhi menambahkan, kerja keras seluruh civitas akademika dan kolaborasi lintas sektor menjadi modal utama untuk meraih hasil terbaik.
“Kami optimis Prodi Agribisnis Peternakan dapat meraih hasil maksimal. Lebih dari itu, asesmen ini kami jadikan cermin untuk terus memperbaiki diri dan meneguhkan peran Polbangtan Malang sebagai pusat unggulan vokasi pertanian di Indonesia,” tegasnya.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, Polbangtan Malang terus melangkah menuju Akreditasi Unggul - bukan hanya sebagai pengakuan formal, tetapi sebagai simbol komitmen dalam mencetak generasi muda pertanian yang modern, kreatif, dan berdaya saing global. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Ikhlas Beramal sebagai Pribadi Saleh
Percepat Penerbitan SLHS untuk Dapur MBG, Kemenkes RI Keluarkan SE untuk Dinkes
Proyek Tol Lembar–Kayangan Dinilai Tidak Ekonomis, DPR Minta Kajian Ulang
Hujan Es Guyur Kabupaten Tangerang, BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem
34 Korban Teridentifikasi, Kabiddokkes Polda Jatim Ungkap 17 Nama Baru
Polisi Aceh Amankan Jaringan Perdagangan Kulit Harimau Sumatera di Nagan Raya
Besok Pemerintah Kenalkan Serentak Sekolah Garuda di 16 Titik
Nelayan Temukan Mayat Korban Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Bali
Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Sentuh Rp15.000 Triliun
Pamerkan Robot Hingga AI yang Berdampak Sosial, Untag Surabaya Raih Best Poster