TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, menjelaskan perbedaan antara Sekolah Garuda NTT dan Sekolah Rakyat, yang keduanya merupakan program pemerintah pusat.
“Kalau Sekolah Garuda itu semangatnya adalah memberikan akses pada anak-anak yang ada di daerah 3T yang memiliki kompetensi unggul,” kata Fauzan kepada wartawan di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, Rabu.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara pengenalan Sekolah Unggul Garuda yang dijadwalkan dibangun mulai November mendatang.
Fauzan menegaskan, Sekolah Garuda NTT menargetkan anak-anak SMP atau sederajat dari daerah 3T dengan kompetensi unggul. Sementara itu, Sekolah Rakyat fokus memberikan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu secara umum.
“Untuk Sekolah Garuda, calon siswa wajib melewati seleksi ketat agar bisa masuk ke SMA Garuda. Kami berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh lembaga pendidikan, khususnya SLTP,” ujarnya.
Setiap sekolah menengah pertama diharapkan menyiapkan siswanya dengan baik agar siap mengikuti seleksi. Penerimaan siswa baru di Sekolah Garuda NTT dijadwalkan mulai Juni 2026, dengan total 160 siswa yang diterima dari seluruh provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mendapat kuota 11 siswa untuk masuk sekolah unggul tersebut.
Seorang calon siswa dari SMP Negeri I Soe, Vanny Panab, mengaku antusias menanti pendaftaran.
“Jujur sudah tidak sabar. Saya sudah menyiapkan diri dengan baik, dan jika ada seleksi, saya optimistis bisa masuk di sekolah itu pada tahun ajaran baru nanti,” katanya.
Program Sekolah Garuda NTT diharapkan mampu menumbuhkan talenta unggul dari daerah 3T, membuka akses pendidikan berkualitas, dan mempersiapkan generasi muda yang kompeten di bidang sains dan teknologi. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Imadudin Muhammad |
DPD: Tragedi Al Khoziny Sidoarjo Harus Jadi Cermin bagi Pengelola Pesantren
Waspadai Skabies, Tim Dokter FK Unair Tekankan Pentingnya Penanganan Komprehensif
Hakim Ngaku Jadi Otak Vonis Lepas, Terima Rp6,2 Miliar
Anggito Abimanyu Resmi Pimpin LPS, Komitmen Tingkatkan Kinerja dan Stabilitas Keuangan
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Polda Jatim Tetapkan Kasus ke Tahap Penyidikan
Dana Asing Kabur dari Bursa? OJK Yakin Hanya Efek Sementara
Patrick Kluivert: Energi Timnas Indonesia Luar Biasa
Musik Digital Indonesia Siap Panen 231 Juta Dolar AS Tahun Ini
Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Indonesia Berlanjut di Bulan September
Legitimasi Bapak Angkat dalam Penetapan Wali Nikah