TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tes Kemampuan Akademik (TKA) Gelombang ke-2 untuk SMA/SMK sederajat di Surabaya berlangsung pada Rabu (5/11/2025). Di hari ketiga pelaksanaan TKA secara nasional, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung memberi semangat kepada siswa-siswi SMA Negeri 5 Surabaya agar mereka memaksimalkan kemampuan terbaik. Gubernur Khofifah juga mendoakan kelancaran TKA yang sedang ditempuh siswa-siswi.
Total jumlah murid yang mengikuti TKA di SMAN 5 Surabaya mencapai 335 siswa. Tes TKA pun terbagi menjadi dua sesi, yakni pukul 07.30-09.30 WIB untuk sesi pertama dan 10.30-12.30 WIB untuk sesi kedua.
Terdapat 5 laboratorium yang digunakan untuk ujian dengan 56 guru, 16 Tenaga Pendidik Administrasi, 10 petugas keamanan, dan sejumlah petugas kebersihan yang siap memastikan kelancaran TKA dan memfasilitasi kenyamanan para siswa.
Tampak mendampingi Gubernur Khofifah yaitu Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antara Lembaga Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI Biyanto, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai, serta Kepala SMAN 5 Surabaya Sukirin Wikanto.
Staf Ahli Kemendikdasmen RI Biyanto mengaku bersyukur atas dukungan luar biasa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, khususnya dengan kehadiran Gubernur Khofifah yang konsisten membersamai mulai dari awal persiapan hingga pelaksanaan.
“Kami mendapatkan laporan dari Pak Kadis Pendidikan Jatim lewat foto, maupun laporan ke Pak Menteri Dikdasmen, terkait Ibu Gubernur sejak mulai gladi TKA sampai dengan pelaksanaan konsisten melihat persiapan dan kesiapan sekolah melaksanakan TKA” tuturnya.
Tak hanya itu Biyanto menyampaikan, bahwa perhatian Gubernur Khofifah terhadap pelaksanaan TKA sangat perlu diapresiasi.
Karena, orang nomor satu di Jatim ini tidak hanya memantau tetapi turun langsung memberikan motivasi dan dia bagi siswa-siswi di Jawa Timur.
"Apa yang dilakuan Ibu Gubernur ini diapresiasi oleh Pak Menteri langsung. Beliau ini satu-satunya Gubernur yang sangat support terhadap program kementerian. Karena itu, saya berterima kasih sekali Ibu Gubernur sudah memberikan dukungan luar biasa," imbuhnya.
Sejauh ini, Biyanto menilai pelaksanaan TKA sukses dilakukan meski memang ada beberapa insiden yang terjadi seperti pemadaman listrik karena faktor cuaca.
Hal ini menurutnya lumrah, mengingat sudah lima tahun Indonesia tidak memiliki ujian berskala nasional.
“Dan kami berkomitmen untuk memperbaiki, baik dalam gelombang kedua, ujian susulan, maupun TKA tahun depan. Mungkin memang selalu ada insiden dalam penyelenggaraan seperti itu, tapi overall, TKA tahun ini alhamdulillah lancar. Nanti kalau ada laporan terkait kebocoran soal maupun kendala lain, akan segera kita validasi,” tegasnya.
Gubernur Khofifah menjelaskan, bahwa terdapat beberapa laporan kendala dalam pelaksanaan TKA. Hanya saja, sejauh ini kendala-kendala yang terjadi di Jawa Timur masih bisa diatasi dan dicari solusinya.
“Seperti soal pemadaman listrik yang terjadi di SMAN 6 Malang. Tapi itu karena ada pohon tumbang yang kemudian mengganggu sambungan kabel yang ada. Itu diluar dari apa yang kita prediksi,” terangnya.
“Tapi nanti akan ada ujian susulan dan pada dasarnya PLN Jawa Timur sudah melakukan pendampingan. Nah, kalau berita yang bilang ada anak-anak sedang main, itu di luar Jawa Timur,” lanjut Gubernur Khofifah.
Mantan Menteri Sosial RI itu menjelaskan, bahwa ada lebih dari 390 ribu siswa yang mengikuti TKA di Jawa Timur.
Ia mengatakan, gelombang kedua dan ketiga masih akan terus diadakan karena pemerintah perlu memfasilitasi mereka yang juga mengejar paket C.
“Ini tidak mengganggu kelulusan. Tetapi ini ikut menentukan standarisasi mereka ketika mau ke perguruan tinggi tanpa tes. Kita tidak pernah _underestimate_ karena Jawa Timur ini dari tahun 2020 hingga 2025 kemarin, artinya 6 tahun berturut-turut Jatim jadi yang tertinggi diterima perguruan tinggi negeri dengan dan tanpa tes,” ucapnya.
“Oleh karena itu, kita terus menjaga kelulusan anak-anak di berbagai perguruan tinggi yang sudah mereka cita-citakan dengan juga menjaga stamina anak-anak,” pungkasnya.
Ke depan, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa pihaknya menargetkan untuk kembali menjadi provinsi dengan penerimaan PTN tertinggi di Indonesia. Pasalnya, rentang skor Jawa Timur dengan provinsi lain pada tahun ke tahun secara konsisten jauh lebih besar.
"Dan itu artinya bahwa semangat anak-anak, kepala sekolah, orang tua, dan muridnya sendiri luar biasa dan harus diikuti oleh seluruh stakeholders," katanya. (*)
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Deasy Mayasari |
Deal Besar! Sinergi Inti Andalan Caplok 60% Saham THC
NTB Dapat Tambahan Kuota Haji 1.000 Jamaah di 2026
Akibat Banjir Lahar Semeru, Ratusan Warga Dikabarkan Terisolasi
Ribuan Warga Bima NTB Terendam Banjir, 1.118 Rumah Terendam di Desa Monggo
Surabaya Tergenang! Wali Kota Eri Cahyadi Sentil Bangunan Berdiri di Atas Saluran Air
IoT Bikin Sawah Makin Cerdas, Produktivitas Petani Melonjak
Turunkan Tentara Pasukan Bela Diri, Jepang Alami Gelombang Serangan Beruang Terbesar
Warga Surabaya Merapat! Ada Diskon BPHTB dan Bebas Denda PBB di Bulan November
IPAL SPPG di Kota Banjar Belum Memenuhi Standar, Dinas LH Lakukan Ini
Tahun 2026 Diramal Cerah, Ekonomi RI Siap Gaspol Berkat Program Pemerintah