TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Bupati Probolinggo, Jatim, dr. Mohammad Haris atau Gus Haris, menerima penghargaan dari Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur.
Penghargaan ini sebagai bagian dari upaya kolektif pemulihan ekosistem dan penguatan ketahanan sosial ekonomi masyarakat berbasis kehutanan di wilayah setempat.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan kontribusi nyata Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam mendukung kolaborasi penanaman energi hijau berbasis perhutanan sosial.
Keterlibatan aktif pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan berwawasan lingkungan menjadi salah satu pilar penting dalam strategi pembangunan berkelanjutan di tingkat provinsi.
Penghargaan itu diberikan dalam acara "Sinergi Rimbauan" yang diselenggarakan di Wisata Bukit Kayoe Putih Kabupaten Mojokerto, Selasa (22/7/2025). Dalam acara itu Gus Haris didampingi oleh OPD terkait dan tim dari POMI Paiton.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup tidak dapat dilakukan secara terpisah, melainkan membutuhkan sinergi lintas sektor dan partisipasi aktif pemerintah daerah.
“Penghargaan ini menjadi simbol bahwa komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi masyarakat bisa berjalan seiring,” ujar Gubernur.
Sementara itu, Bupati Probolinggo, Gus Haris menyampaikan terima kasih atas penghargaan tersebut. Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari visi besar daerah untuk membangun Kabupaten Probolinggo sebagai kawasan yang tangguh secara ekologis sekaligus mandiri secara ekonomi.
“Kami menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan lingkungan. Program energi hijau berbasis perhutanan sosial yang kami dukung, bukan hanya soal menanam pohon, tetapi juga soal menanam masa depan bagi masyarakat desa,” kata Gus Haris.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penghargaan ini juga sejalan dengan arah kebijakan pembangunan hijau yang telah dituangkan dalam Program Desa Tematik Hijau Kabupaten Probolinggo. Saat ini, hampir 100 desa telah terlibat aktif dalam implementasi program tersebut.
Program tematik hijau ini dirancang sebagai ekosistem kolaboratif antara pemerintah daerah, NGO, akademisi, dan masyarakat desa untuk memperkuat ketahanan iklim dan mewujudkan desa mandiri energi berbasis lokalitas.
Dengan pendekatan ini, pemerintah daerah tidak hanya menargetkan pencapaian lingkungan, tetapi juga mendorong transformasi sosial dan ekonomi melalui pemanfaatan ruang-ruang hijau yang produktif. (*)
Pewarta | : Abdul Jalil |
Editor | : Muhammad Iqbal |
Rayakan Hari Berkebaya Nasional Lewat Film Pendek #KitaBerkebaya
Atasi Stres Kerja dengan Strategi Sederhana Tapi Efektif
Peran Musik dalam Tumbuh Kembang Anak Menurut Psikolog
Arsenal Kalahkan AC Milan 1-0 di Laga Persahabatan Pra-Musim
Kementan Terus Dorong Realisasi Datangkan 1 Juta Sapi Dalam 5 Tahun
Dinsos Jabar Tegaskan Siswa SLBN A Pajajaran Tetap Bisa Belajar di UPTD Griya Harapan Difabel Cimahi
Resmikan Desa Budaya, Sekda Bondowoso: Generasi Jangan Tercabut dari Akar Budaya
Peringati Hari Anak Nasional, Wakil Gubernur dan Kanwil Ditjenpas Jatim Serahkan Hak Anak Binaan di LPKA Blitar
Siapa Untung, Siapa Rugi dari Kesepakatan Tarif AS–RI?
Pendaftaran Calon Sekda Malang Masih Sepi, Belum Ada ASN yang Mendaftar