TIMESINDONESIA, JAKARTA – Deru mesin jeep klasik kembali menggema menuju Rengasdengklok. Jakarta American Jeep (JAJ) angkatan ke-41 bersama para senior meramaikan Napak Tilas Rengasdengklok Kemerdekaan Indonesia yang digelar Karawang American Jeep (KAJ).
Tahun ini, JAJ angkatan 41 tidak hanya ikut serta dalam konvoi, tetapi juga mengabadikan momen tersebut lewat sebuah short movie cinematic, berjudul Behind the Old Wheel.
Proyek film pendek ini disutradarai oleh Wawan Wood, anggota JAJ angkatan 41 dan digarap oleh Ingarage Production, rumah produksi mikro asal Bandung.
Anggota Jakarta American Jeep berfoto bersama disela proses produksi film pendek hari pertama di kawasan Mega Kuningan dan SCBD Jakarta. (Foto: Dani Agung Saputro)
Proses produksi dimulai pada tanggal 14 Agustus saat rombongan JAJ berangkat nenuju Rengasdengklok untuk acara Napak Tilas Rengasdengklok Kemerdekaan, dan berakhir pada 17 Agustus 2025.
Kreativitas sebagai Warisan
Wawan Wood, anggota JAJ angkatan 41 sekaligus sutradara film ini, menilai berkarya adalah kewajiban setiap anggota baru JAJ. Untuk itu, dirinya berinisiatif membuat film semi dokumenter tentang JAJ saat menuju Rengasdengklok.
Berpengalaman di bidang sinematografi, fotografi, dan desain interior-eksterior, Wawan ingin film ini menjadi lebih dari sekadar dokumentasi perjalanan.
“Harapan saya, melalui short movie ini anggota bisa berpikir cerdas, kreatif, inovatif, berimajinasi, dan menciptakan ide-ide bagus yang dapat diteruskan angkatan berikutnya. Dokumentasi ini bukan hanya untuk publik, tapi juga menjadi memori berharga bagi keluarga besar JAJ,” ujar Wawan, Sabtu (16/8/2025) di sela-sela kesibukan mengatur pengambilan gambar.
Anggota Jakarta American Jeep di depan Museum Rengasdengklok Karawang - Jawa Barat disela-sela pengambilan gambar film hari ketiga. (Foto: Dani Agung Saputro)
Pria kelahiran Madiun yang pernah menjadi art director dalam beberapa film layar lebar di Indonesia ini menambahkan, sebagai generasi penerus, anggota JAJ harus bertanggung jawab, aktif membangun komunitas, dan terus mendorong kemajuan baik lewat gagasan maupun tindakan nyata.
“Semoga karya ini memotivasi anggota dan penerus selanjutnya untuk terus berkarya tanpa batas,” kata Wawan, anggota JAJ dengan nomor 330.
Dukungan Senior dan Silaturahmi
Dukungan juga datang dari senior mekanik mesin JAJ, Hendro S. Wardoyo (JAJ No. 116), yang merasa terhormat bisa ikut dalam produksi film ini.
“Sungguh suatu kehormatan bisa diajak bergabung dalam pembuatan video dokumenter ini yang berhubungan dengan acara Jeep menuju Rengasdengklok. Semoga video ini, yang diprakarsai oleh saudara Wawan dan kawan-kawan JAJ angkatan 41, dapat menjaga silaturahmi antara senior dan junior, serta membawa klub JAJ semakin maju ke depannya,” ujar mekanik berusia 60 tahun ini.
Kolaborasi Lintas Komunitas
Ridho Dwi Pratama dari Ingarage Production mengungkapkan, kesempatan ini datang berkat pertemuan di dunia Airsoftgun dengan Wawan Wood, yang juga dikenal sebagai Art Director film layar lebar.
Proses pengambilan gambar film pendek tentang Jakarta American Jeep di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. (Foto: Dani Agung Saputro)
“Kesempatan emas ini sangat berharga bagi kami. Selain memperkaya portofolio, kami juga bisa mengenal lebih dekat dunia otomotif bergengsi seperti Jeep. Prosesnya sangat mengesankan karena semangat komunitas ini luar biasa,” tutur Ridho.
Ia berharap kolaborasi ini menghasilkan film pendek petualangan yang berkesan. “Bekerja sama dengan Om Wawan adalah pengalaman istimewa. Semoga hasilnya memuaskan semua pihak,” tambahnya.
Konsep Film dan Perjalanan
Wawan Wood sebagai arsitek film Behind the Old Wheel akan membagi proses produksi menjadi tiga segmen perjalanan
Di Jakarta, film menampilkan latar belakang para pemilik Jeep Willys, keseharian komunitas, dan persiapan serta perjalanan menuju Rengasdengklok.
Proses pengambilan gambar anggota Jakarta American Jeep untuk film pendek Behind the Old Wheel, dengan sutradara Wawan Wood. (Foto: Dani Agung Saputro)
Segmen berikutnya di Sentul. Di wilayah Bukit Sentul, Bogor, Wawan menonjolkan aksi off-road, lintasan berlumpur, dan momen dramatis yang direkam dengan drone serta slow motion untuk kesan epik.
Untuk lokasi Rengasdengklok, Wawan menangkap suasana atau adegan secara candid yang memunculkan ekspresi natural peserta, dan kemeriahan yang menjadi penutup kisah perjalanan.
Tidak lupa, Wawan Wood juga secara khusus mengambil gambar museum Rengasdengklok, gedung bersejarah tempat di mana Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa para pemuda untuk perumusan kemerdekaan Indonesia.
Menghidupkan Kembali Semangat 1945
Napak Tilas Rengasdengklok digelar untuk mengenang peristiwa 16 Agustus 1945, saat Bung Karno dan Bung Hatta dibawa para pemuda ke Rengasdengklok guna mendesak proklamasi kemerdekaan.
Rangkaian kegiatan dimulai 15 Agustus dengan agenda off-road dan pelatihan mekanik bengkel. Puncaknya pada 16 Agustus seluruh peserta menuju Tugu Proklamasi Rengasdengklok, dilanjutkan upacara bendera 17 Agustus untuk memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.
Wawan Wood saat pengambilan gambar hari kedua di Marinos Sentul, yang mengambarkan pertemuan dan bercengkrama bersama anggota Jakarta American Jeep. (Foto by Dani Agung Saputro)
Ketua KAJ, Syamsul Firdaus, menegaskan acara ini bukan sekadar ajang otomotif. “Kami ingin peserta tidak hanya menikmati sensasi berkendara, tetapi juga menghayati perjuangan para pendiri bangsa,” katanya.
Dengan perpaduan sejarah, kebersamaan, dan kreativitas, film pendek tentang Jakarta American Jeep yang mengambil momen Napak Tilas Rengasdengklok 2025 diharapkan menjadi pengingat bahwa kemerdekaan yang dinikmati hari ini adalah buah dari perjuangan panjang — warisan yang wajib dijaga dan diteruskan ke generasi mendatang.
Tak hanya itu, film pendek Behind the Old Wheel menjadi jejak memori tentang cinta, kebersamaa dan keberanian keluarga besar Jakarta American Jeep. (*)
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Menikmati Asrinya Taman Suroboyo, Wisata yang Lebih dari Sekadar Taman
Refreshing Tanpa Mikir Biaya, Yuk ke Taman Bungkul dan Taman Mundu Surabaya
Menelusuri Sejarah Kemerdekaan di Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya
Sensasi Beda Taman Prestasi vs Graha Natura Park, Dua Pilihan Habiskan Sore di Surabaya
Satu Dekade TIMES Indonesia, Gerbang Informasi Penghubung Generasi Masa Depan
KKN Mahasiswa Unitomo di Probolinggo Perkuat Sosialisasi Bencana dan Mitigasi Sejak Dini
Simbol Kemerdekaan RI, 80 Tukik Dilepas Griya Santrian Sanur Bali
Resepsi Kenegaraan, Atlet Pacitan Berprestasi di Porprov IX Jatim Diganjar Bonus Besar
Gencarkan Peduli Bencana, KKN Unitomo di Desa Widoro Sosialisasikan InaRisk
DPC Gerindra Kabupaten Malang Gelar Refleksi Kemerdekaan dan Setahun Pemerintahan Prabowo