TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sudah dua hari berturut-turut, sejak Senin, (8/9/2024) sampai hari ini Rabu, (10/9/2025) Banyuwangi, Jawa Timur terus diguyur hujan, meskipun masuk dalam musim kemarau. Berikut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, Yustoto Windiarto mengatakan, sejak dua hari sampai hari ini hampir seluruh wilayah Bumi Blambangan masih diguyur hujan dengan intensitas ringan - sedang walaupun wilayah Banyuwangi sendiri di bulan ini berada pada masa musim kemarau.
Adanya fenomena ini, Yustoyo menerangkan, dipengaruhi oleh aktifitas Equatorial Rossby, Osilasi Madden-Julian (MJO), daerah tekanan rendah serta adanya daerah belokan angin yang sedang melintasi Jawa Timur. Hal tersebutlah yang menjadi sebab masih terjadinya hujan di wilayah Banyuwangi.
"Gelombang ini bergerak ke arah barat di sepanjang ekuator. Gelombang itu menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan terutama jika bertepatan dengan fenomena lain seperti MJO. Dampaknya intensitas hujan lebih tinggi, termasuk saat musim kemarau," terang Yustoto, Rabu (10/9/2025).
"Adanya pengaruh kondisi dinamika atmosfer yang aktif di wilayah Jawa Timur khususnya Banyuwangi itulah sehingga mengakibatkan masih terjadi hujan," tegasnya.
Yustoto memprakirakan, hujan dengan intensitas rendah - sedang di Banyuwangi akan berlangsung hingga besok (11/9/2025). Adanya kondisi ini, sudah disampaikan oleh BMKG sebelumnya, bahwa musim kemarau 2025 di Banyuwangi khususunya, diprediksi lebih basah atau masih sering terjadi hujan namun fluktuatif. Walaupun tidak selalu terus menerus dan tidak selalu merata, tergantung perkembangan kodisi perkembangan kondisi dinamika atmosfer yang berkembang.
"Untuk hari ini dan besok potensi hujan ringan - sedang masih ada. Untuk Jumat, tanggal 12 Septembernya masih ada potensi hujan ringan namun sebarannya tidak merata," jelasnya.
Selain kondisi cuaca, gelombang di wilayah perairan Banyuwangi juga perlu diwaspadai. Adanya angin dari arah Australia yang lebih kencang menimbulkan gelombang laut yang cukup tinggi.
"Kami imbau kepada masyarakat, tetap waspadai genangan air dan jalan licin di cuaca hujan seperti ini. Selain itu, waspadai juga gelombang tinggi di Perairan Selatan Banyuwangi yang bisa mencapai 2.5 - 4.0 meter," imbau Yustoto.
Meski begitu, menurut Yustoto, kondisi ini tidak sampai menimbulkan bencana hidrometeorologi yang signifikian seperti, banjir, longsor, angin kencang dan lainya.
"Umumnya hanya hujan ringan-sedang. peringatan dini akan selalu kita update lewat media sosial kami," ucapnya. (*)
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Gus Hilman Dorong Percepatan Realisasi Dana BOS Perguruan Tinggi Swasta
Lepas Kontingen Pramuka Giat Prestasi, Wabup Banyuwangi Titipkan Misi Promosi Wisata
Banjir Denpasar Landa 7 Titik, 3 Tewas, Evakuasi Jadi Prioritas Utama
Menkeu Purbaya Ungkap Kinerja Kabinet Prabowo: Kesejahteraan Naik, Kemiskinan Turun Drastis
2 Tewas dan Ribuan Rumah Terendam, BPBD Jembrana Pertimbangkan Status Darurat Banjir
Alumni FIA Universitas Brawijaya Gus Irfan, Resmi Jadi Menteri Haji dan Umrah
Banyuwangi Jadi Role Model Digitalisasi, Mendagri Tito hingga Luhut Angkat Jempol
Wapres Gibran: Reshuffle Kabinet Dipertimbangkan Matang oleh Presiden Prabowo
Dukung Kesiap-siagaan SDM untuk PLTN 2032, Poltek Nuklir BRIN Siapkan 6 Peminatan Baru
RUU Perampasan Aset: Saatnya Uang Rakyat Pulang ke Rakyat