Banjir di Denpasar Hantam Deretan Ruko, Empat Orang Hilang

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Banjir besar melanda kawasan Jalan Sulawesi Nomor 9, Denpasar Barat, Bali, pada Rabu (10/9/2025) pagi. Dua ruko, yakni Taslim Textile dan New Centrum, menjadi bangunan yang paling parah terdampak. Empat orang hingga kini masih dinyatakan hilang akibat peristiwa tersebut.

Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Laksmi Krisna Dewi, menjelaskan awalnya ada enam orang dilaporkan hilang dari kedua ruko. Namun, setelah dilakukan pencarian, dua di antaranya ditemukan selamat dan dirawat di rumah sakit. Sementara empat orang lainnya belum diketahui keberadaannya.

“Dua korban berasal dari Ruko Taslim, dan dua lainnya dari Ruko New Centrum,” ungkapnya.

Laporan masuk ke Polsek Denpasar Barat sekitar pukul 06.00 WITA. Proses evakuasi sempat terhambat karena banjir merendam sejumlah akses jalan di Denpasar. Meski begitu, polisi bersama tim terkait tetap melakukan pencarian dengan berkoordinasi dengan Polda Bali dan Polresta Denpasar. Sejak dini hari, personel Babinkamtibmas juga telah disiagakan di desa-desa binaan untuk memastikan keselamatan warga.

Hingga saat ini, kerugian material belum dapat dipastikan. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan hampir separuh bangunan ruko tergerus derasnya arus Sungai Tukad Badung.

“Air sungai sangat deras hingga merusak jembatan. Kami imbau warga tetap di rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Bila terdampak bencana, segera mengungsi atau melapor melalui 110,” kata Laksmi.

Pantauan di lokasi menunjukkan bukan hanya Taslim Textile yang rusak, melainkan juga sembilan ruko lain di kiri-kanan jalan. Rata-rata ruko berukuran tiga meter dengan barang dagangan tekstil. Sebagian besar gulungan kain terbawa arus, hanya sedikit yang tersisa.

Seorang pemilik ruko, Harman Asegaf, mengaku mendengar getaran di dinding belakang rukonya sekitar pukul 05.15 WITA. Lima belas menit kemudian, dinding tersebut ambruk. “Mungkin karena pintu air terlambat dibuka, jadi bangunannya cepat runtuh,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, dentuman kecil masih terdengar dari sejumlah ruko yang posisinya miring ke arah sungai. Puluhan aparat kepolisian tampak berjaga, mengatur lalu lintas, sekaligus mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar lokasi banjir. (*)