TIMESINDONESIA, GRESIK – Seorang anggota DPRD Gresik diduga meminta rumah dengan harga murah saat sidak ke Perumahan The Oso, Kedamean. Dugaan ini mencuat setelah kuasa hukum pengembang menyebut oknum dewan meminta harga spesial untuk mendapat rumah.
Informasi yang beredar menyebutkan, harga rumah yang semestinya Rp400 juta diminta agar bisa ditebus hanya Rp200 juta. Sosok wakil rakyat berinisial AH pun disebut-sebut dalam dugaan praktik tidak pantas ini.
Kasus permintaan ‘jatah khusus’ itu diungkap oleh kuasa hukum Perumahan The Oso yakni Debby Puspita Sari. "Inisial AH," katanya melalui keterangan tertulisnya yang diterima TIMES Indonesia, Senin (15/9/2025).
Dia menjelaskan, permintaan oleh oknum dewan itu terjadi dua kali. Tepatnya sebelum sidak dan ketika sidak berlangsung. “Sehari sebelum sidak atau H-1 sidak juga bilang,” terangnya.
Debby membeberkan adanya permintaan tidak wajar dari seorang oknum dewan tersebut. Ia pun menirukan ucapan sang wakil rakyat yang diduga meminta dua unit rumah dengan harga jauh di bawah pasaran.
“Dia katakan, saya beli tapi dengan harga Rp200 juta. Saya minta dua. Kalau Owner ngasih dua unit rumah itu, nanti perumahan saya backup penuh gak akan saya bikin rame. Katanya gitu. Lah saya kan loh backup yang bagaimana pak? Terus ada omongan tidak enak ke saya. Lalu bilang ke saya, ini kalau pengacara yang turun berarti ada apa ini? Berarti kan ada sesuatu yang tidak baik. Kamu ketakutan ya?,” kata Debby menirukan ucapan oknum dewan tersebut.
Komisi III Rapat Tertutup
Setelah kasus ini mencuat ke publik, Komisi III DPRD Gresik menggelar rapat tertutup yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Sulisno Irbansyah.
Tak seperti biasanya yang dikenal garang dan vokal dalam mengawasi jalannya pemerintahan, kali ini Komisi III tampak irit bicara kepada media.
Rapat yang berlangsung pada Senin (15/9/2025) di ruang Komisi III itu membahas dugaan adanya permintaan harga spesial oleh oknum anggotanya ke pengembang perumahan.
Pertemuan digelar selama dua jam, mulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB, dan dihadiri Wakil Ketua Komisi III Abdullah Hamdi bersama anggota Nur Saidah, Asroin Widyana, Ainul Yaqin Tirta Saputra, Khoirul Huda, Faqih Usman, Nur Yahya Hanafi, serta Yuyun Wahyudi.
Sulisno Irbansyah mengatakan bahwa lamanya rapat dikarenakan banyak aduan dari masyarakat yang harus diselesaikan.
Namun, pihaknya enggan memberikan penjelasan rinci terkait ada tidaknya oknum dewan yang minta rumah dengan harga murah.
“Jadi besok (Selasa, red) kita akan jawab kalau ada pimpinan dengan pihak OSO (Pengembang, red). Jadi biar lebih jelas semuanya. Apa yang menjadi pertanyaan-pertanyaan,” kata Sulis.
Politisi PDIP ini menjelaskan bahwa kegiatan inspeksi mendadak (Sidak) Komisi III ke Perumahan The Oso pada hari Jumat (12/9/2025) lalu merupakan tidak lanjut dari adanya aduan warga berkaitan dengan irigasi.
“Sidak kemarin sesuai aduan masyarakat kepada kami. Jadi tujuan kami datang ke sana adalah untuk kebaikan bersama,” tegasnya.
“Problemnya adalah saluran air yang kurang-kurang sesuai. Mengarah pada milik perorangan,” tambah dia.
Ketua Komisi III juga tak keberatan bila besok rekaman soal permintaan rumah diskon itu diperdengarkan ke publik. “Nggak ada masalah,” ujarnya. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Deasy Mayasari |
Jadwal Liga Champions 2025/2026, Empat Big Match Siap Panaskan Pekan Perdana
Akhmad Munir Umumkan Formasi Baru PWI Pusat 2025-2030
Ketika Ormas Agama Menjadi Alat Kekuasaan
Roadmap dan Aturan AI Indonesia Hampir Rampung, Nezar Patria: Fokus pada Keamanan dan Etika
KAI Daop 8 Surabaya Imbau Masyarakat Waspada Penipuan Rekrutmen
Sekretaris LP PBNU Mangkir dari Pemanggilan KPK Terkait Kasus Kuota Haji
Korban Meninggal Banjir Bandang Nagekeo NTT Menjadi Lima Orang, Tiga Masih Hilang
Likuidasi Entitas Akuntansi Kabinet Merah Putih
Menkop: Kopdes Wajib Sertakan Pembangunan Gudang dalam Proposal Himbara
PANDI Siapkan Domain Baru untuk Perkuat Identitas Digital Indonesia