TIMESINDONESIA, MAUMERE – Operasi pencarian korban banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi dihentikan pada hari ketujuh, Senin (15/9/2025).
Hingga berakhirnya pencarian, tercatat lima orang ditemukan meninggal dunia sementara tiga korban lainnya masih belum ditemukan.
Kepala Basarnas Maumere, Fathur Rahman, menjelaskan keputusan penghentian operasi SAR diambil setelah evaluasi bersama TNI-Polri, pemerintah daerah, dan keluarga korban.
“Kami sudah menemukan lima korban dalam kondisi meninggal. Namun, masih ada tiga orang yang belum ditemukan. Sesuai aturan, pencarian resmi dihentikan setelah tujuh hari,” katanya dalam konferensi pers yang dipantau dari Labuan Bajo.
Meski operasi resmi ditutup, Fathur menegaskan pihaknya tetap memantau perkembangan di lapangan. Jika muncul tanda-tanda keberadaan korban, Basarnas akan kembali mengerahkan tim. Selanjutnya, upaya pencarian akan dilakukan secara mandiri oleh aparat TNI-Polri bersama pemerintah daerah.
Salah satu korban yang sebelumnya ditemukan adalah bayi berusia 14 bulan bernama Achiles Agustinus Busa Jago. Bocah malang itu ditemukan tak bernyawa pada Kamis (11/9), sekitar dua kilometer dari rumahnya. Dengan penemuan Achiles, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang ini tercatat lima orang dan tiga korban masih belum ditemukan. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Kuliner Nusantara Berbahan Dasar Tahu, Mana Favoritmu?
Dibintangi Joe Taslim, The Furious Raih Skor Sempurna Rotten Tomatoes
Jadwal Liga Champions 2025/2026, Empat Big Match Siap Panaskan Pekan Perdana
Akhmad Munir Umumkan Formasi Baru PWI Pusat 2025-2030
Ketika Ormas Agama Menjadi Alat Kekuasaan
Roadmap dan Aturan AI Indonesia Hampir Rampung, Nezar Patria: Fokus pada Keamanan dan Etika
KAI Daop 8 Surabaya Imbau Masyarakat Waspada Penipuan Rekrutmen
Sekretaris LP PBNU Mangkir dari Pemanggilan KPK Terkait Kasus Kuota Haji
Korban Meninggal Banjir Bandang Nagekeo NTT Menjadi Lima Orang, Tiga Masih Hilang
Likuidasi Entitas Akuntansi Kabinet Merah Putih