TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tepat pukul 15.00 WIB, pagelaran Reog menampilkan diri di taman Suroboyo Kenjeran. Pagelaran yang difasilitasi oleh Disbudparpora ini berasal dari sebuah komunitas Perkumpulan Reog Ponorogo Surabaya (Purabaya) dengan tema pertunjukannya yaitu Reog Singo Welang, Sabtu (20/9/2025).
Berbagai penampilan mereka suguhkan dimulai dari Tarian Singo Barong sebuah tarian yang menampilkan tokoh Singo Barong, yaitu topeng besar berbentuk singa dengan hiasan merak, yang dimainkan oleh seorang penari bernama Pembarong. Kemudian disusul oleh penampilan tari Warok Kolor Sakti yaitu kesatria-kesatria dari kerajaan Wengker yang sekarang menjadi kota Ponorogo.
Tak hanya penampilan yang yang diperankan oleh laki-laki, pertunjukan Reog di Taman Suroboyo ini juga menyuguhkan pertunjukan yang diperankan oleh perempuan yaitu sebuah tarian yang bernama tari Jathilan, tari Jathilan ini merupakan tarian yang menggambarkan semangat keprajuritan, kekuatan, dan keberanian prajurit berkuda, oleh karena itu tarian ini didukung oleh properti kuda-kudaan yang bernama kuda kepang, kuda kepang tersebut dibuat dari anyaman bambu tipis yang kemudian dihiasi dengan cat warna juga rambut tiruan.
Penampilan Tari Jathilan yang dimainkan oleh pemain perempuan. (Foto: Devi Ismayanti/TIMES Indonesia)
Tak hanya itu, pertunjukan ini juga menampilkan tari Ganongan yaitu sebuah tarian atraktif yang menggambarkan seorang tokoh, yakni Patih Bujang Ganong yang memiliki kemauan keras, cerdik, juga jenaka. Menariknya lagi, pada tari Ganongan ini terdapat sebuah pertunjukan dagelan atau jenaka yang membuat penonton jadi terhibur dan tertawa. Tingkah laku pemeran Patih Bujang Ganong ini dianggap sangat lucu dan menghibur, ia kerap kali menunjukkan tingkah laku konyol yang menarik perhatian penonton.
“Lucu, penampilan yang dikombinasikan sama dagelan kayak gini itu ga bikin bosen. Jadi anak-anak pada suka sekalian nontonin salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia, jadi mereka pada tau.” Ungkap Anik, salah satu ibu rumah tangga yang menonton pertunjukan ini bersama anaknya.
Antusiasme warga untuk menonton pertunjukan ini sangat tinggi, terlihat dari ramainya area Taman Suroboyo dengan jajaran penonton yang duduk rapi menyaksikan pertunjukan. Di akhir pertunjukan tepatnya di bagian pertunjukan tari Ganongan, warga yang antusias menonton juga memberikan saweran kepada para pemain, bahkan salah satu diantara mereka juga turun ke tengah lapangan untuk berjoget bersama pemain.
Hal tersebut disambut dengan senang hati oleh para pemain yang turut berinteraksi bersama penonton sekaligus menunjukkan aksi dagelan mereka. Sehingga pada akhirnya pertunjukan ini bukan hanya pertunjukan dari pihak penyelenggara, tetapi penonton juga bisa ikut berkontribusi dan meramaikan pertunjukan.
“Kalo penampilannya ada lucu-lucuannya kayak gini itu orang mau nyawer jadi senang ga merasa rugi karena kita juga dihibur, anggaplah saweran kayak gini itu jadi apresiasi buat para pemain karena sudah ngasih pertunjukkan yang bagus.” Lanjutnya.
Pertunjukan seperti ini tentunya menjadi hiburan menyenangkan bagi warga, bahkan Anik sendiri juga menyampaikan bahwa pagelaran seperti ini seharusnya memang perlu rutin untuk ditampilkan, selain untuk melestarikan budaya, pagelaran seperti ini juga perlu untuk menghibur warga. (*)
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Meriam Puntung: Legenda Putri Hijau dan Peninggalan Bersejarah di Kota Medan
Dua Film Horor Indonesia Tampil di Ajang Busan International Film Festival
Lebih dari Sekadar Cerita: Manfaat Mendongeng untuk Anak
IU Rayakan Hari Spesial Debut dengan Donasi Rp2,3 Miliar untuk Anak hingga Lansia
Antusiasme Warga Surabaya Saksikan Pagelaran Reog Singo Welang di Taman Suroboyo
Livoli Divisi Utama 2025, Petrokimia Pastikan Satu Tempat di Final Four
Kurikulum yang Tak Pernah Tenang
Sarasehan Bersama Media, Pemkab Malang Ajak Peran Pers Angkat Potensi Daerah
Sapa Penyintas Banjir di Bali, Menag Nasaruddin Berikan Bantuan Rp300 Juta
LMI Rayakan 30 Tahun Perjalanan Filantropi Lewat Humanitarian Concert for Freedom