Peristiwa Daerah
TIMESINDONESIA, MALANG – Sebuah komitmen dan cita menuju visi besar: Malang Makmur Berkelanjutan 2029 diteguhkan Pemkab Malang pada momentum Hari Jadi ke-1265 Kabupaten Malang tahun 2025 ini.
Sebuah cita mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang tentu penuh tantangan dan tidak mudah, mengingat Kabupaten Malang dengan cakupan wilayah sangat luas dan jumlah penduduk yang sangat banyak.
Maka, dengan semangat sangat kuat, segala potesi dan kekayaan lokal yang ada Kabupaten Malang memang harus digaungkan agar bisa terwujud. Momen Hari Jadi ke-1265 menjadi pijakan semua pihak untuk optimis dan sepakat atas kebesaran Kabupaten Malang untuk menjadi Malang Makmur.
Optimisme memajukan potensi Kabupaten Malang ini yang kemudian terangkum dalam logo Hari Jadi ke-1265, yang dirancang Reindra Rizkina Lendra, penata ruang di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Malang.
Logo Hari Jadi Kabupaten Malang karya Reindra ini, mengusung makna dan filosofi keberagaman potensi dan identitas Kabupaten Malang.
Dikatakan, dalam desain logo 1265 ia mencoba meramu seluruh unsur yang melekat pada Kabupaten Malang, mulai kekayaan pariwisata, keragaman budaya, ketersediaan pangan, hingga keindahan alamnya.
Tak ketinggalan, maskot khas Kabupaten Malang yaitu burung cucak hijau juga dimasukkan dalam logo. “Jadi semuanya saya kumpulkan, saya ramu jadi satu dalam satu logo,” ungkap Reindra.
Dari sisi warna, Reindra menyesuaikan dengan identitas visual Kabupaten Malang melalui logo “Malang Makmur”. Warna merah, hijau, kuning, dan biru dipilih untuk menyelaraskan semangat pembangunan berkelanjutan.
“Harapan saya semoga Kabupaten Malang itu sesuai dengan tagline-nya yaitu Malang Makmur Berkelanjutan. Semoga masyarakatnya semakin sejahtera dan Kabupaten Malang semakin maju ke depannya,” ungkap. Reindra.
Logo Hari Jadi ke 1265 Kabupaten Malang ini resmi diluncurkan oleh Bupati Malang H. Sanusi, bersamaan peresmian Malang Tourism Gateway serta paket wisata off road jalur Lereng Kawi, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, pada Sabtu (20/9/2025).
Bupati Sanusi menegaskan, Kabupaten Malang layak disebut sebagai daerah “Seribu Pantai dan Sejuta Spot Wisata”. Mulai dari wisata pegunungan, pantai, buatan, alam, hingga budaya, semua tersedia di wilayah Malang.
Ia mencontohkan Candi Kidal yang menyimpan nilai filosofis tinggi. “Relief Garuda di Candi Kidal pernah dijadikan Bung Karno sebagai inspirasi lambang negara Garuda Pancasila. Jadi, nilai luhur Pancasila itu juga lahir dari Malang,” ungkap Sanusi.
Selain itu, lanjutnya, di Pantai Modangan Donomulyo Kabupaten Malang punya wisata paralayang internasional yang telah memecahkan rekor terbang lebih dari dua jam. Juga, pantai Tiga Warna di Sumbermanjing Wetan yang unik karena gradasi warnanya.
Wisata Bonpring di Turen dengan 125 spesies bambu, bahkan telah dinobatkan sebagai wisata terbaik ASEAN kategori Bumdes pada 2024. Wisata Cafe Sawah di Pujon, juga meraih predikat wisata bumdes terbaik tingkat dunia.
“Masih banyak wisata lain yang terus kita kembangkan," tandas Bupati Malang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Purwoto menyampaikan, peluncuran logo Hari Jadi ke-1265 ini sekaligus menandai dimulainya semangat baru dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. (*)
| Pewarta | : Khoirul Amin |
| Editor | : Ronny Wicaksono |
Pisang, MPASI Praktis dan Bergizi untuk Tumbuh Kembang Bayi
Bersama 140 Negara, Inggris Resmi Akui Palestina sebagai Negara Merdeka
Hari Jadi ke-1265 Kabupaten Malang, Menatap Malang Makmur Berkelanjutan 2029
Bupati Banyuwangi Sebut BIG Downhill 2025 Jadi Momentum Perkuat Sport Tourism
Krisis Kewaspadaan Bencana
Duo Atlet Nasional Riska dan Rendy Gondol Medali Emas BIG Downhill 2025
Gowes Bareng Ratusan Warga, Ponpes Wali Barokah Kediri Tumbuhkan Semangat Persatuan
Viral Gerakan ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’, Dishub Pastikan Wali Kota Malang tidak Gunakan Sirene dan Strobo
MTQ Sleman 2025 Resmi Dibuka, Wabup Dorong Lahirnya Generasi Qurani Berdaya Saing
Sekolah Pedalangan Wayang Sasak Akan Pentas di Korea, Usung Isu Pedamaian Global