TIMESINDONESIA, MENTAWAI – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, melaporkan puluhan ekor sapi di wilayahnya diduga mati akibat terinfeksi Virus Jembrana. Data terbaru menunjukkan sebanyak 47 ekor sapi telah mati dan tersebar di empat lokasi berbeda.
"Data terakhir sudah ada 47 sapi yang mati dan tersebar di empat lokasi berbeda," jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Hatisama Hura, di Padang, Selasa (23/9/2020).
Lokasi penyebaran kasus meliputi Desa Sipora Jaya 1, Tuapejat, Dusun Pasapuat, dan Kecamatan Sikakap. Hasil pemeriksaan sampel yang dikirim ke Balai Veteriner Bukittinggi telah mengonfirmasi bahwa kematian sapi-sapi tersebut disebabkan oleh Virus Jembrana.
Pemerintah daerah saat ini masih melakukan investigasi untuk melacak asal muasal penyebaran virus, termasuk kemungkinan adanya lalu lintas ternak yang masuk tanpa dilengkapi dokumen kesehatan yang sah.
Beberapa langkah antisipasi telah diambil oleh Pemkab Mentawai, antara lain pemberian vitamin kepada ternak untuk mencegah perluasan wabah. Pemerintah setempat juga berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Sumbar dan Balai Veteriner untuk mempercepat penanganan.
Baru-baru ini, DKPP Mentawai telah menerima 500 dosis vaksin Virus Jembrana yang langsung disuntikkan kepada ternak milik warga. Namun, jumlah tersebut dinilai masih belum mencukupi.
"Kita sudah mengajukan ke provinsi agar ada penambahan dosis karena jumlah yang dikirimkan kemarin masih kurang," ujar Hatisama.
Sekilas Virus Jembrana
Virus Jembrana merupakan penyakit hewan menular yang bersifat akut dan pertama kali ditemukan di Kabupaten Jembrana, Bali, pada tahun 1964. Penyakit ini terutama menyerang sapi bali dan menunjukkan tanda klinis yang jelas seperti demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan diare berdarah.
Penularan virus dapat terjadi melalui kontak langsung antara hewan terinfeksi dengan hewan sehat, atau melalui perantara vektor mekanis seperti serangga dan jarum suntik. Upaya pencegahan utama dilakukan melalui vaksinasi rutin yang diulang setiap tahun.
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |
Psikologi UIN Malang Gelar Konferensi Internasional, Angkat Isu Kesehatan Mental Generasi Muda
Petilasan Sri Aji Joyoboyo, Pelestarian Budaya Kediri yang Sarat Makna Spiritual
Bupati Ipuk Ajak Tiga Pilar Kompak Wujudkan Banyuwangi Aman, Damai, dan Sejahtera
Polres Probolinggo Rekomendasikan Jalur Darurat dan Pengecekan Rutin di Bromo
Kapolri Minta SPPG Polri Perketat Keamanan Demi Bukti 'Zero Accident'
Mahfud MD Disebut Bersedia Gabung Komite Reformasi Polri
Laut yang Menyatukan
Inovasi Digital Mahasiswa UM Berhasil Dongkrak Kunjungan Wisata
H Munif, Sosok Pengusaha Banyuwangi di Balik BIG Downhill 2025
Dukung Ramp Check Jip Wisata, Dua Akses Masuk Gunung Bromo Ditutup Sementara