TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Perhubungan (Dishub) tengah menyiapkan usulan pembangunan terminal tipe C di Kecamatan Ijen.
Usulan ini akan diajukan ke Kementerian Perhubungan bersama dengan permintaan tambahan armada angkutan umum menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Ijen.
Kepala Seksi Fasilitasi Angkutan Dishub Bondowoso, Bayu Aji Prabowo menjelaskan, terminal tersebut direncanakan berdiri di sekitar destinasi wisata Black Lava, dengan kebutuhan lahan sekitar 7 hektar. Estimasi anggaran pembangunan mencapai Rp10 miliar.
“Konsepnya terminal wisata. Jadi selain untuk angkutan, juga ada rest area, UMKM, dan fasilitas penunjang lain,” ungkap Bayu.
Menurutnya, keberadaan terminal sangat penting untuk mendukung pengembangan Ijen Geopark, sekaligus menjadi pusat pengawasan angkutan wisata.
Bayu mencontohkan, saat inspeksi mendadak bersama Dishub Jawa Timur, ditemukan hampir 90 persen kendaraan wisata tidak berizin dan mayoritas berasal dari luar daerah.
“Kalau ada terminal, pengawasan akan lebih mudah dan bisa jadi pemasukan daerah. Modelnya ingin kita buat seperti di Bromo,” tambahnya.
Meski begitu, Bayu belum bisa memastikan kapan proyek ini terealisasi, sebab masih menunggu persetujuan dari Kementerian Perhubungan.
Selain terminal, Dishub Bondowoso juga mengajukan penambahan armada Damri KSPN rute Bondowoso–Ijen. Saat ini hanya tersedia dua minibus Toyota Hiace berkapasitas 14 kursi yang mulai beroperasi sejak 2024.
Tarif angkutan wisata tersebut sebesar Rp20 ribu sekali jalan, atau Rp40 ribu pulang pergi. Rute perjalanan dimulai dari Tawangalun, Stasiun Bondowoso, atau Kantor Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) menuju Kawah Ijen dengan pemberhentian di Kampung Kopi Kluncing, Black Lava Plalangan, Kawah Wurung, dan Paltuding.
Namun, armada yang ada sering kali penuh lebih dulu, terutama dari arah Jember. “Masih banyak warga Bondowoso yang tidak terangkut karena kuota cepat habis,” jelas Bayu.
Ketua Harian PHIG Bondowoso, Tantri Raras Ayuningtias menegaskan, bahwa rencana pembangunan terminal dan penambahan armada merupakan bagian dari rekomendasi asesor saat assessment Geopark beberapa waktu lalu.
“Salah satu catatan penting adalah tersedianya transportasi umum yang menghubungkan antar titik Geopark,” ujarnya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Kementerian Haji dan Umrah Diminta Gercep Mengisi Struktur Lembaga
Perjalanan 35 Kilometer Juriya, KPM Difabel di Probolinggo Berakhir dengan Tangan Hampa di Meja Bank
Petani, Pahlawan Pangan yang Tak Pernah Sejahtera
Menpora Cabut Permenpora Nomor 14 Tahun 2024, Ini Komentar Ketua KONI Kota Tasikmalaya
Hari Tani Nasional 2025, Husen akan Kawal Aspirasi Pejuang Air Penopang Lumbung Pangan
Kemenkes RI Tegaskan Pentingnya Pengendalian Konsumsi Rokok dalam Penurunan Stunting
Membangun Pendidikan melalui Desa dan Kota
Menpora Cabut Permenpora Nomor 14 Tahun 2024, Ini Komentar Ketua KONI Kota Tasikmalaya
BEM PTNU Se-Nusantara Tegas Tolak Anarkisme Gerakan Mahasiswa
Dana PBB-P2 Diduga Digelapkan, Warga Temuasri Banyuwangi Tuntut Pertanggungjawaban Pemdes