TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur mendirikan tenda konsumsi di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk mendampingi keluarga korban runtuhnya Pondok Pesantren atau Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo. Tenda ini menyediakan air minum, kopi, teh, dan makanan siap saji bagi keluarga korban, petugas gabungan, hingga wartawan yang meliput di lokasi.
Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Jawa Timur, Sukardi, menjelaskan bahwa tenda awalnya didirikan di area pondok pesantren. Namun, karena proses identifikasi jenazah dipusatkan di RS Bhayangkara, tenda dipindahkan agar lebih dekat dengan keluarga korban yang menunggu.
“Tenda ini awalnya ada di pondok. Karena identifikasi jenazahnya di RS Bhayangkara, kami pindah ke sini. Tentunya keluarga juga akan menunggu di sini, jadi kami sediakan tenda air. Untuk makan, ada makanan siap saji, sementara tempat istirahat disiapkan BPBD,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).
Menurut Sukardi, ada sekitar 25 relawan Dinsos yang bertugas di tenda. Sebagian berasal dari petugas dapur umum yang sebelumnya ada di Ponpes, sementara tim Dinsos di sini fokus pada penyediaan dapur air.
“Di sini hanya dapur air, jadi sekitar 25 orang yang bertugas. Air minum, kopi, teh, semua dipersilakan diambil, tidak hanya keluarga korban, tapi juga petugas dan rekan media,” tambahnya.
Kehadiran tenda ini juga menjadi ruang singgah bagi siapa pun yang berjaga di rumah sakit. Fungsinya bukan hanya untuk makan dan minum, tapi juga sebagai tempat berkumpul dan saling menguatkan di tengah suasana duka.
Sukardi berharap, melalui fasilitas sederhana ini, keluarga korban bisa lebih kuat dalam menghadapi cobaan. “Siapapun kehilangan anggota keluarga pasti terpukul. Harapannya, keluarga bisa menerima ketentuan dari Yang Maha Kuasa. Semua ini sudah garisnya masing-masing. Keluarga yakin bahwa mereka syahid, karena meninggal dalam keadaan sholat, dalam keadaan sujud,” ucapnya.
Kehadiran tenda konsumsi di RS Bhayangkara Surabaya menjadi bentuk kepedulian banyak pihak terhadap keluarga korban tragedi runtuhnya Ponpes Al Khoziny. Meski sederhana, tenda ini memberi dukungan besar bagi mereka yang menunggu dengan penuh sabar dan doa. (*)
Pewarta | : Della Nur Khofiah [MG] |
Editor | : Deasy Mayasari |
Tragedi Keracunan, Jerat Hukum Dapur MBG
Ekspresi Keanggunan Faby Marcelia, Tampil Elegan dengan Sentuhan Etnik Turki
Mantan Sekda Kota Kupang Resmi Jadi Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Tanah Veteran
Menkeu: Penambahan DBHCHT Daerah Tergantung Keuangan Negara, Peluang Naik di Triwulan II 2026
Gernas Ayo Mondok Peringati Hari Santri Nasional 22 Oktober di Ponorogo
5.000 Sertifikasi Halal SPPG Tahap Pertama Tengah Diproses BPJPH
Jejak Peradaban Koran
Update Korban Reruntuhan Mushala Ponpes Al Khosiny, 13 Meninggal Dunia
Pokdakan Mina Gawosa Gumiwang Banjarnegara Difasilitasi Gawosa Shop oleh STIKOM Yos Sudarso
Guru Besar UGM Sarankan Dana Makan Bergizi Gratis Ditransfer Langsung ke Siswa