TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Setelah sembilan hari operasi pencarian korban runtuhnya bangunan Ponpes Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, operasi penyelamatan dinyatakan ditutup atau dhentikan. Tahap selanjutnya kini difokuskan pada proses identifikasi dan pemulihan pascabencana.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menjelaskan, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny resmi dihentikan pada Selasa (7/10/2025) hari ini.
“Berdasarkan ketentuan undang-undang serta hasil evaluasi dan masukan dari berbagai pihak, maka saya selaku Kepala Basarnas sekaligus SAR Koordinator menyatakan bahwa operasi SAR kondisi membahayakan manusia akibat bangunan runtuh di Ponpes Al-Khoziny resmi ditutup,” kata Syafii ditemani Sekda Jatim, Adhy Karyono dan Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zaenal Arifin.
“Dengan berakhirnya operasi ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh unsur SAR gabungan yang telah bekerja tanpa kenal lelah selama sembilan hari,” kata Syafii.
Syafii, mengatakan seluruh hasil temuan di lapangan telah diserahkan ke tim DVI. Dari total 171 korban yang dievakuasi, 104 di antaranya selamat, sedangkan 67 lainnya meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh (body part) yang ditemukan terpisah.
Saat ini, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur masih bekerja intensif di RS Bhayangkara Surabaya untuk memastikan identitas seluruh korban yang berhasil dievakuasi.
“Tim DVI menjadi satu-satunya pihak yang berwenang menyampaikan hasil identifikasi secara resmi. Kami mengimbau keluarga korban agar menunggu proses tersebut dengan sabar,” ujar Syafii. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Wabup Malang Pastikan Dukungan Pemkab untuk Program Sekolah Unggulan
Dua Prajurit Gugur Saat Persiapan HUT TNI Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Ratusan Siswa SMA Se-Indonesia Berkompetisi dalam OSN 2025 di Malang
Setelah 20 Tahun, Drakor Hello My Teacher Tayang di Netflix
Anggota DPR Bambang Haryo: MBG Seragamkan Gizi, Hapuskan Kesenjangan
Wujud Kepedulian Negara, Pemerintah Diminta Bentuk Lagi Komnas Lansia
Kejari Pacitan dan FKUB Gelar Rakor Aliran Kepercayaan, Wujudkan Kerukunan dan Cegah Konflik Sosial
Realisasi PAD Pasar Pacitan Seret, Disdagnaker Siap Jemput Bola ke Rumah Wajib Retribusi
Cegah Bioterorisme, Barantin Awasi Ketat Perdagangan Daring Hewan dan Tumbuhan
Dokter Henry Tanojo, Ahli Estetika Surabaya Jadi Langganan Narasumber Seminar Internasional