TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-269 Kota Yogyakarta tahun ini menjadi lebih dari sekadar peringatan sejarah. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Hasto Wardoyo dan Wakil Wali Kota Wawan Harmawan, momentum ini dimaknai sebagai tonggak perubahan besar atau rekonstruksi sosial yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Hasto menegaskan, HUT ke-269 bukan hanya seremonial, melainkan momentum nyata untuk mempercepat perubahan di berbagai sektor kehidupan warga kota.
“Memaknai HUT ke-269 ini adalah menandai satu tahun perubahan. Kalau selama ini kita bicara proyek perubahan, maka tahun ini harus menjadi perubahan yang nyata sebagai penanda hari jadi,” ujar Hasto usai Upacara HUT ke-269 Kota Yogyakarta di Halaman Balai Kota, Selasa (7/10/2025).
Salah satu fokus utama Pemkot Yogyakarta adalah perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Program ini melibatkan warga secara aktif, dari tingkat rumah tangga hingga sistem pengangkutan, dengan tujuan menciptakan budaya baru yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
“Warga diberi sarana seperti ember dan galon untuk memilah sampah organik. Setiap pagi, sisa makanan yang sudah dipilah dikumpulkan dan diangkut para penggerobak. Sampah ini tidak lagi dibuang ke depo, tapi dikelola lewat sistem terstruktur dengan offtaker organik,” jelas Hasto.
Program ini diharapkan mampu mengubah paradigma lama masyarakat yang masih bergantung pada TPA menjadi sistem baru berbasis ekonomi sirkular, di mana sampah diolah kembali menjadi sumber daya.
Selain pengelolaan sampah, perhatian besar juga diberikan pada kebersihan tiga sungai utama yang melintasi Kota Yogyakarta — Sungai Code, Winongo, dan Gajah Wong. Menurut Hasto, sungai kini harus dirawat sebagaimana infrastruktur lain seperti jalan raya.
“Dulu mungkin belum ada fokus untuk membersihkan sungai. Sekarang, tiga sungai yang melintasi kota kita rawat seperti jalan raya. Kalau jalan berlubang diperbaiki, maka sungai yang kotor atau rusak juga harus segera dibersihkan,” ujarnya.
Program perawatan sungai ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup warga sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan perkotaan.
Sebagai bagian dari upaya menciptakan ruang publik yang nyaman, Pemkot Yogyakarta menguji coba konsep pedestrian 24 jam di kawasan Malioboro. Langkah ini dilakukan untuk menilai kebutuhan dan tantangan penataan ruang publik yang benar-benar ramah pejalan kaki.
Konsep ini dinilai sebagai inovasi yang dapat memperkuat identitas Malioboro sebagai ruang publik unggulan sekaligus destinasi wisata budaya yang tertib, aman, dan manusiawi.
Terobosan lain yang tak kalah penting adalah penerapan Data GeoTaktis — sistem integrasi data kependudukan dan data sektoral yang memungkinkan pemerintah mengambil kebijakan secara cepat dan berbasis wilayah.
Data ini mencakup informasi kemiskinan, stunting, serta kebutuhan khusus warga yang diperbarui secara real-time. Dengan pendekatan ini, pelayanan publik bisa menjadi lebih tepat sasaran dan efisien.
Perayaan HUT ke-269 Kota Yogyakarta menggambarkan transformasi besar-besaran dalam tata kelola pemerintahan dan perilaku sosial masyarakat. Mulai dari pengelolaan sampah hingga integrasi data digital, dari perawatan sungai hingga penataan ruang publik, semuanya bergerak menuju satu visi: membangun kota yang lebih bersih, berdaya, dan responsif.
“Rekonstruksi sosial ini bukan hanya urusan pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama seluruh warga. Kalau kita bergerak bersama, perubahan bukan lagi slogan, tapi kenyataan,” tegas Hasto.
Dengan semangat Lebih Dekat, Lebih Cepat, Maju Melesat, Yogyakarta tak sekadar menandai usia ke-269 tahun, tapi menegaskan dirinya sebagai kota yang siap melompat menuju masa depan. (*)
Pewarta | : A Riyadi |
Editor | : Deasy Mayasari |
Kisah Djoeuhari, Seniman Jalanan Banyuwangi yang Bertahan Hidup Lewat Lukisan dan Doa
Pemkot Bandung Tegaskan Lahan Bandung Zoo Aset Sah Milik Pemerintah
Feodalisme Pesantren: Adab, Ilmu dan Kontribusi
Local Media Summit 2025: Menjelajahi Masa Depan Media Berkelanjutan di Indonesia
DJ Panda Akan Dipanggil Polisi Terkait Laporan Erika Carlina
MUI Tegas! Tolak Tim Senam Israel Tampil di Indonesia
Musim Tanam 2025: Stok Pupuk Subsidi Mencukupi, Petani Didorong Segera Menebus
Kluivert Beberkan Kondisi Terkini Ole Romeny Jelang Lawan Arab Saudi
Ikhlas Beramal sebagai Pribadi Saleh
Percepat Penerbitan SLHS untuk Dapur MBG, Kemenkes RI Keluarkan SE untuk Dinkes