TIMESINDONESIA, SURABAYA – Taman Budaya Jawa Timur kembali menggelar Parade Teater dengan mengusung tema 'Membaca Arifin C. Noer dalam platform teater Jawa Timur'. Kegiatan ini menjadi bentuk penghormatan terhadap Arifin C. Noer, maestro teater dan film Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang tajam, kritis, dan sarat nilai kemanusiaan.
Selama dua hari penyelenggaraan, 24–25 Oktober, enam kelompok teater terpilih menampilkan tafsir baru atas karya-karya Arifin. Masing-masing kelompok membawa ide dan pendekatan artistik yang berbeda dengan tetap membawa semangat khas Arifin.
Kurator acara, Kayungga, menegaskan bahwa parade ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan ruang perayaan dan perenungan bersama atas warisan pemikiran Arifin.
“Ini bukan hanya pementasan, tapi sebuah upacara bersama. Bentuk ungkapan kreativitas atas realitas sosial dan kemanusiaan yang selama ini juga menjadi napas karya Arifin,” ujarnya.
Ia menambahkan, tema tersebut lahir dari keprihatinan bahwa karya-karya Arifin kini jarang muncul di panggung teater Jawa Timur, padahal pengaruhnya terhadap perkembangan teater Indonesia sangat besar.

“Teman-teman budaya di Jatim ingin belajar lagi dari Arifin. Beliau bukan sekadar sutradara atau penulis, tapi pemikir yang karyanya mengkritisi banyak hal, politik, sosial, kemanusiaan. Dari Arifin, kita belajar bahwa teater bisa menjadi cara berpikir, bukan hanya tontonan,” jelasnya.
Menurut Kayungga, parade tahun ini menjadi momentum penting untuk kembali menghidupkan semangat Arifin di tengah generasi muda teater yang terus mencari bentuk ekspresinya.
Sementara itu, Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, Ali Ma’ruf, yang hadir mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat komunitas seni yang terus tumbuh di berbagai daerah.
“Keragaman seni selalu memacu seniman untuk terus berinovasi. Kegiatan ini diharapkan mampu mendengungkan kembali semangat kreativitas dan meningkatkan apresiasi terhadap teater, agar panggung tetap menjadi magnet yang efektif dalam menyajikan realitas sosial,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Siti Nur Faizah |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Bangkutaman 'Mencari', Nada Nostalgia ke Jati Diri Baru
Waspada Kanker Payudara, Deteksi Dini Selamatkan Jiwa
Wadahi 288 Pesilat Muda, MAALMA Cup V di Blitar Jadi Ajang Perekrutan Atlet Berbakat
Hadapi Potensi Karhutla, Kapolri Siap Bersinergi dengan Kementerian Kehutanan
DPRD Jatim Dukung Langkah Menkeu Hapus Tunggakan BPJS Rp20 Triliun
Pelantikan Rektor UNUSA 2025-2030, Gubernur Khofifah Ajak Perkuat Peran Perguruan Tinggi
543 Mahasiswa Bisnis Digital hingga Teknik Logistik Telkom University Surabaya Siap Hadapi Era AI
Mahasiswa FEB UNAIR Raih Juara II Duta Literasi Keuangan OJK
TNI Hadir Menjaga Budaya, Danrem 083/Baladhika Jaya Saksikan Gandrung Sewu 2025 di Banyuwangi
1500 Hektar Lahan Terancam, Darurat Irigasi Siwuluh di Banjarnegara Butuh Penanganan Segera