Penerbang Tempur TNI AU Asah Kemampuan dalam Latihan Terbang Malam

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penerbang tempur TNI Angkatan Udara (TNI AU) kembali mengasah kemampuan dan ketangguhan mereka dengan menggelar latihan terbang malam dalam rangka Mission Oriented Training (MOT) 2025 di Lanud Iswahjudi, Magetan, Rabu (29/10).

Dalam keterangan resmi yang diterima pada Jumat (31/10), TNI AU menjelaskan bahwa latihan ini dirancang untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan para penerbang dalam melaksanakan misi penerbangan pada kondisi minim cahaya atau malam hari.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana menyampaikan, latihan ini melibatkan beragam jenis pesawat tempur dan helikopter milik TNI AU.

“Berbagai jenis pesawat tempur seperti F-16 Fighting Falcon, T-50i Golden Eagle, Sukhoi Su-27/30, dan EMB-314 Super Tucano, serta pesawat angkut C-130 Hercules ikut terlibat dalam latihan ini,” ujar I Nyoman kepada Antara, Jumat (31/10).

Ia menambahkan, selain pesawat tempur, helikopter EC-725 Caracal dan Super Puma juga dikerahkan dalam skenario latihan tersebut.

Menurut I Nyoman, seluruh unsur penerbangan itu menjalani beragam manuver terbang, mulai dari simulasi tempur, patroli malam, hingga latihan navigasi udara di bawah kondisi pencahayaan terbatas.

“Latihan ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana. Para penerbang menunjukkan kemampuan yang solid serta koordinasi yang baik di udara,” jelasnya.

Latihan Mission Oriented Training (MOT) menjadi bagian penting dalam upaya TNI AU menjaga dan meningkatkan kemampuan tempur para penerbang di seluruh satuan udara.

Melalui latihan ini, TNI AU berharap agar setiap penerbang semakin siap menghadapi berbagai skenario misi udara yang menuntut ketepatan, kecepatan, dan kemampuan manuver dalam berbagai kondisi, termasuk malam hari.

Dengan keberhasilan pelaksanaan latihan di Lanud Iswahjudi ini, TNI AU menegaskan komitmennya dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah udara Indonesia, sekaligus memastikan para penerbang selalu berada pada tingkat kesiapsiagaan tertinggi. (*)