TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Semangat perjuangan tak hanya ditorehkan di medan perang, tapi juga harus dijaga di medan kehidupan modern. Pesan itu disampaikan oleh Dewan Pimpinan Cabang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Banyuwangi, Kapten (Purn) Kusnari, dalam momentum Hari Pahlawan 2025.
Ditemui usai mengikuti upacara Hari Pahlawan di Halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Kusnari mengingatkan pentingnya generasi muda agar tidak melupakan jasa para pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia.
“Saya berpesan, jangan sampai kita melupakan perjuangan. Pahami dan teruskan semangat itu untuk mempertahankan kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), terutama di era digital ini,” kata Kusnari, Senin (10/11/2025).
Dengan suara bergetar penuh semangat, Kusnari menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi pemuda masa kini memang berbeda.
Jika dahulu musuh datang membawa senjata, kini ancaman hadir dalam bentuk pengaruh negatif dunia digital dan kepentingan segelintir pihak yang bisa menggerus semangat kebangsaan.
“Jangan sampai lengah. Harus selalu waspada dan terus bergerak, bahkan sampai titik darah penghabisan,” tegas pembela tanah air itu.
Kusnari mengenang masa pengabdiannya di medan tugas. Tahun 1999, dirinya berada di garis depan bertempur di Gejolak Timor Timur, bersama sejumlah prajurit, termasuk Presiden Prabowo Subianto, yang saat itu masih berpangkat Letnan Dua.
“Kami bertempur tiga kali bersama Pak Prabowo. Itu masa-masa berat, tapi semangat juang kami tidak pernah padam,” kenangnya.
Di usianya yang tak lagi muda, Kusnari tetap menyalakan api semangat perjuangan kepada generasi penerus bangsa. Pejuang pelawan penjajahan Portugis itu berharap, pemuda hari ini bisa mengisi kemerdekaan dengan hal positif dan tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan kelompok tertentu.
“Anak muda harus tetap waspada, jangan terpengaruh dengan oligarki-oligarki yang sekarang berkembang. Mudah-mudahan kalian semua berhasil dan bisa meneruskan perjuangan dengan baik,” tuturnya.
Di momen Hari Pahlawan ini, bagi Kusnari, bukan sekadar mengenang masa lalu. Lebih dari itu, Hari Pahlawan adalah momentum untuk meneguhkan tekad menjaga kedaulatan bangsa di tengah arus digitalisasi yang kian deras. (*)
| Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |
PKB Jombang Sambut Gembira Penobatan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional
Fadli Zon Sebut Soeharto Berjuang saat Perang, Pembangunan hingga Pengentasan Kemiskinan
Pelantikan Dema dan Sema IAIT Pacitan Digelar, Wakil Rektor Tekankan Pentingnya Adab
Kasus Perundungan di SMP Blora: 33 Siswa Dipanggil Polisi, Pelaku Utama Dipindah dari Sekolah
Tiga Tokoh Jatim Jadi Pahlawan Nasional, Khofifah: Teladan Keberanian dan Kemanusiaan
Operasi Drainase, Pemkot Surabaya Gempur Titik Rawan Banjir Jelang Puncak Musim Hujan
Densus 88 Temukan 7 Bahan Peledak di Kasus Ledakan SMAN 72, 4 Diantaranya Aktif
APBD Surabaya 2026 Senilai Rp12,7 T Ditetapkan Tepat Waktu, DPRD Optimis Serapan Maksimal
Tanam Seribu Bibit Durian, Wali Kota Malang Wujudkan “Ngalam Seger”
Kontroversi Gelar Pahlawan untuk Soeharto