TIMESINDONESIA, JAKARTA – Italia menjadi panggung solidaritas internasional bagi Palestina. Pada Jumat (19/9), Konfederasi Buruh Umum Italia (CGIL), serikat buruh terbesar di negeri itu, menggelar aksi mogok kerja nasional selama empat jam. Aksi ini ditujukan sebagai protes terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza sekaligus seruan dukungan bagi rakyat Palestina.
CGIL menegaskan bahwa mogok kerja dilakukan di seluruh sektor ekonomi, dengan pengecualian pada layanan esensial seperti transportasi darurat dan kesejahteraan sosial. Demonstrasi massal digelar di Roma, Milan, Turin, Livorno, dan Catania, memperlihatkan skala protes yang meluas di kota-kota utama Italia.
Dalam pernyataan resminya, CGIL mendesak pemerintahan Perdana Menteri Giorgia Meloni untuk menangguhkan seluruh perjanjian kerja sama perdagangan dan militer dengan Israel hingga konflik di Gaza berakhir dan pendudukan di Tepi Barat dicabut.
“Ini bukan hanya tentang solidaritas, tetapi juga tentang tanggung jawab Italia di mata dunia,” ujar perwakilan CGIL dalam pidatonya di Roma.
Selain itu, mereka juga menuntut pencabutan pembatasan bantuan kemanusiaan, pengakuan resmi atas Negara Palestina, serta dukungan terhadap inisiatif internasional yang berpihak pada rakyat Palestina.
Gelombang protes diperkirakan berlanjut. Sedikitnya empat serikat buruh lain telah menyerukan mogok kerja kedua pada Senin (22/9), kali ini dengan durasi 24 jam penuh. Sektor yang terdampak mencakup sekolah negeri, universitas, rumah sakit, layanan transportasi, hingga pelabuhan utama di seluruh negeri.
Sebelumnya, aksi serupa telah digelar. Pada 18 September, para pekerja pelabuhan dan otoritas lokal di Ravenna, kota pelabuhan di Adriatik, memblokir dua truk yang diduga mengangkut senjata untuk Israel agar tidak masuk ke dermaga.
Wali Kota Ravenna Alessandro Barattoni menegaskan keputusan itu diambil atas koordinasi dengan otoritas provinsi dan regional.
“Kami tidak bisa membiarkan pelabuhan kami digunakan untuk mendukung konflik,” katanya.
Rangkaian mogok kerja ini menandai semakin kuatnya posisi serikat buruh Italia sebagai aktor politik yang mendorong solidaritas terhadap Palestina. Bagi banyak analis, langkah tersebut menunjukkan bagaimana isu Gaza bukan hanya menjadi perhatian Timur Tengah, tetapi juga memicu resonansi politik dan moral di jantung Eropa. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Catat Tanggalnya, Pemerintah Keluarkan SKB Tiga Menteri Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Pembiasaan Tiga Bahasa, Cara SDN Purworejo 01 Geger Tanamkan Pendidikan Karakter
Livoli Divisi Utama 2025, Bharata Muda Tenggelamkan Kota Impian Wahana
Sambut HUT ke-80 TNI, Lanud Abdulrachman Saleh Gelar Gerakan Pangan Murah
TIMES Indonesia Raih Penghargaan di Puncak Milad 30 Tahun LMI
PNM Cabang Tegal Lesatkan Inovasi Lewat PKU Akbar 2025, Semangat Usaha yang Tak Pernah Padam
Syafira Arsellyn Gaungkan Peran Generasi Muda Lestarikan Budaya dan Pariwisata Bandung Barat
Budaya Indonesia Jadi Senjata Diplomasi di Tunisia
Atlet Internasional Ketagihan Race di BIG Downhill 2025 Banyuwangi
Cara Menghindari Likuidasi Saat Trading Crypto dengan Leverage