TIMESINDONESIA, JAKARTA – Duka mendalam menyelimuti Kerajaan Thailand. Ibu Suri Thailand, Ratu Sirikit, permaisuri mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, dikabarkan mangkat pada usia 93 tahun pada Jumat malam (24/10/2025).
Berdasarkan pernyataan resmi Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand, Ratu Sirikit mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit King Chulalongkorn Memorial, Bangkok, pukul 21.21 waktu setempat akibat infeksi darah yang dideritanya.
Ratu Sirikit diketahui telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 7 September 2019 untuk memantau kondisi kesehatannya. Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatannya kerap menurun, dan sejak 17 Oktober 2025, kondisi beliau dilaporkan memburuk secara signifikan akibat komplikasi infeksi darah.
Atas wafatnya sang ibunda, Raja Maha Vajiralongkorn, putra tunggal Ratu Sirikit dan Raja Bhumibol, memerintahkan Biro Rumah Tangga Kerajaan untuk menyiapkan upacara pemakaman kenegaraan dengan penghormatan tertinggi.
Jenazah mendiang Ratu Sirikit akan disemayamkan di Balairung Kerajaan Dusit Maha Prasat, Istana Raja Bangkok, tempat tradisional bagi keluarga kerajaan sebelum prosesi kremasi kenegaraan.
Sebagai bentuk penghormatan terakhir, Raja juga mengumumkan masa berkabung selama satu tahun bagi seluruh anggota keluarga kerajaan dan pejabat istana. Kebijakan tersebut berlaku segera setelah pengumuman resmi dirilis.
Ratu Sirikit dikenal luas sebagai sosok ibu bangsa dan salah satu figur paling dihormati di Thailand. Selama menjadi permaisuri Raja Bhumibol Adulyadej, ia aktif mendukung berbagai program sosial, pendidikan, dan pelestarian budaya.
Keanggunannya dan kepeduliannya terhadap masyarakat menjadikan Ratu Sirikit sosok yang sangat dicintai rakyat Thailand. Banyak kalangan menyebutnya sebagai “Ratu yang Mengabdi untuk Rakyat”.
Raja Bhumibol Adulyadej sendiri wafat pada 2016, menandai akhir dari salah satu masa pemerintahan terpanjang dalam sejarah Thailand. Sejak saat itu, Ratu Sirikit menyandang gelar Ibu Suri (Queen Mother). (*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Hidayat Nur Wahid: Pembentukan Ditjen Pesantren Jadi Kado Indah Hari Santri
Arne Slot: Lawan Sudah Tahu Cara Kalahkan Liverpool
Koperasi Kelurahan Merah Putih di Tangerang Berdayakan Pelaku Usaha Kecil
Lestari Moerdijat: Gencarkan Edukasi Pengobatan Medis bagi Penyintas Kanker Payudara
Misi Sulit di Bernabeu: Barcelona Tanpa Raphinha dan Flick di Laga El Clasico
Mantap Melangkah Jadi Institut, STIT-UW Jombang Resmi Terima 2 SK Prodi Baru
BMKG: Waspadai Potensi Gelombang 2,5 Meter di Laut NTT hingga 29 Oktober 2025
Kiat Taktis Amanda Putri Jelita Menjaga Keseimbangan Karier, Pendidikan, dan Prestasi
Potensi Tersembunyi Lahan Terbengkalai, Wisata Lembah Pangonan di Madiun Kini Naik Daun
KA Purwojaya Anjlok, Daop 2 Bandung Batalkan Sejumlah Perjalanan Kereta