Dua Jenazah Pekerja Freeport Ditemukan, Lima Lainnya Masih Dicari

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tim penyelamat akhirnya menemukan dua pekerja tambang Freeport Indonesia yang tertimbun material longsor di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Papua Tengah.

Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, mengungkapkan kedua korban ditemukan pada Sabtu (13/9/2025) pagi sekitar pukul 08.45 WIT.

“Kedua jenazah ditemukan di satu titik dalam kondisi masih utuh, tertimpa material longsoran,” kata AKBP Billyandha di Mimika.

Dua korban yang ditemukan adalah Irawan (46), warga Cilacap, Jawa Tengah, dan Wigih Hartono (37), warga Tulungagung, Jawa Timur. Saat ini, keduanya sedang dalam proses identifikasi oleh Tim Inavis Polres Mimika sebelum dilakukan visum.

“Rencananya, hari ini juga jenazah akan diterbangkan ke kampung halaman masing-masing,” imbuh Kapolres.

Pencarian Lima Pekerja Lainnya

Meski sudah menemukan dua korban, tim penyelamat masih harus bekerja keras untuk mencari lima pekerja lainnya yang masih terjebak sejak insiden longsor pada Senin (8/9/2025) malam.

“Pencarian terhadap pekerja yang lainnya masih terus dilakukan,” tegas AKBP Billyandha.

Tujuh pekerja yang terperangkap terdiri atas lima kru PT Redpath Indonesia dan dua kru elektrik PT Cipta Kontrak di bawah Divisi Operation Maintenance PT Freeport Indonesia (PTFI).

Upaya Berat dan Berisiko Tinggi

VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, menjelaskan bahwa tim penyelamat bekerja tanpa henti menggunakan alat berat jarak jauh (remote loader), bor, hingga drone. Namun, tantangan yang dihadapi tidak ringan.

“Volume material basah yang masih aktif jumlahnya jauh lebih besar dari yang pernah terjadi sebelumnya. Kondisi ini membuat penyelamatan sangat kompleks, penuh risiko, dan membutuhkan waktu tambahan,” kata Katri.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa Freeport tidak akan berhenti berupaya. “Kami menyadari bahwa proses penyelamatan ini penuh tantangan, tetapi kami tidak akan menyerah. Segala daya dan upaya akan terus dikerahkan untuk menemukan para pekerja,” ujarnya. (*)