TIMESINDONESIA, JAKARTA – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, memiliki cara tersendiri agar anak-anak tidak mudah merasa bosan dengan menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Salah satunya, yaitu dengan menanyakan secara berkala kepada para pelajar terkait menu MBG yang ingin mereka santap sehingga tidak cepat bosan.
"Kita secara berkala mendengarkan request (permintaan) dari siswa. Contoh yang terakhir itu, mereka ingin burger, kita coba fasilitasi, begitu," kata Koordinator SPPG Wilayah Jakarta Barat Yudha Permana di SPPG Palmerah, Selasa (23/9/2025).
Menurut dia, penyediaan menu MBG yang sesuai dengan permintaan pelajar itu tetap memerhatikan angka kecukupan gizi (AKG) sehingga dapat meningkatkan nafsu makan mereka.
"Hal-hal ini yang membuat anak-anak itu menjadi lebih nafsu makan, karena mereka juga merasa bahwa apa yang mereka inginkan itu bisa tersalurkan, begitu," ujar Yudha.
Sampai dengan saat ini, sambung dia, SPPG Palmerah memiliki 40 menu berbeda untuk program MBG.
"Setiap Kamis, kami akan ada rapat rutin. Itu menunya untuk minggu depan, setiap minggu itu selalu berbeda-beda. Jadi, kita bisa bilang kita punya empat puluh menu," tutur Yudha.
Dia mengatakan cara tersebut efektif sehingga gizi MBG dapat tersalurkan kepada para pelajar dan limbah sisa makanan yang tidak dihabiskan berkurang.
"Awalnya, itu sampai dengan hampir 30 persen food waste (sampah sisa makanan), sekitar minggu-minggu awal. Namun setelah dilakukan evaluasi, kita tahu makanan yang favorit dan enggak. Setelah kita lakukan evaluasi. Satu bulan setelah itu, kita sudah bisa mencapai di bawah 15-10 persen," ungkap Yudha.
Bahkan, kata dia, limbah makanan bisa nihil jika menu yang disediakan merupakan favorit para pelajar.
"Ada hari-hari juga di mana food waste-nya itu nol, karena sudah favorit sekali menunya. Seperti contoh, ada spageti begitu itu, pasti food waste-nya nol," ucap Yudha.
Saat ini, dia menambahkan jumlah petugas di SPPG Palmerah mencapai 50 orang, mulai dari petugas persiapan, pemorsi, petugas cuci, sopir, petugas kebersihan, petugas keamanan, humas, akuntan, ahli gizi dan Kepala SPPG.
"SPPG ini melayani 12 sekolah ditambah, yaitu adalah golongan 3B atau Busui, Bumil, dan Balita itu di 328. Total kita pendistribusian di angka 3.716 (penerima manfaat)," tandas Yudha. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Deasy Mayasari |
Raih Miss Universe Indonesia 2025, Sanly Liu: Kemenangan Bukan Sekadar Mahkota
Tim Kemenbud RI Tinjau Kerusakan Museum Bagawanta Bhari Kediri
Konsekuensi Menjadi Sarjana
Hong Kong Lumpuh, Ribuan Penerbangan Batal Akibat Terjangan Topan Super Ragasa
Tancap Gas! Askab PSSI Banyuwangi Siapkan Tiga Kegiatan Pembinaan dan Kompetisi
Spanyol Jadi Negara Eropa Pertama Terapkan Embargo Senjata Total ke Israel
Susunan Pengurus Golkar Pacitan Masih dalam Proses Penyusunan
Disamarkan dengan Jagung dan Sawi, 297 Batang Ganja Terungkap di Papua
Bank Jatim Jazz Traffic Festival 2025 Hadirkan Musik Lintas Genre
Sentuh 862.734 Penerima, Capaian Program Makan Bergizi Gratis NTB Lampaui Rata-Rata Nasional