TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Sosial RI (Mensos RI) Saifullah Yusuf menyatakan bahwa 100 titik Sekolah Rakyat (SR) dibangun secara permanen di seluruh Indonesia mulai tahun 2025, sebagai program prioritas untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin.
"Kita ingin ada keterpaduan antarprogram daerah dengan di setiap kementerian dan lembaga, mengacu pada data yang sama yakni Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)," katanya saat kunjungan kerja di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya, integrasi program yang mengacu pada data tunggal merupakan fondasi agar bantuan sosial dan program pemerintah lainnya menjadi tepat sasaran.
Presiden telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 yang memerintahkan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk menggunakan data tunggal secara terpadu.
Mensos yang akrab disapa Gus Ipul ini mengakui data saat ini belum sepenuhnya akurat dan proses pemutakhirannya memerlukan partisipasi aktif dari perangkat daerah mulai dari tingkat RT, RW, desa, hingga provinsi.
"Melalui data yang terverifikasi dan tervalidasi dari bawah, pemerintah dapat lebih mudah menargetkan sasaran program, khususnya masyarakat yang berada pada desil satu dan dua atau kelompok paling rentan," ucap Gus Ipul.
Salah satu intervensi utama bagi kelompok ini adalah melalui Sekolah Rakyat, yang dirancang untuk mengatasi masalah anak putus sekolah, tidak sekolah atau berpotensi putus sekolah.
Gus Ipul mengatakan bahwa pemerintah menjamin menanggung seluruh biaya kebutuhan siswa di Sekolah Rakyat, yang diselenggarakan dengan konsep sekolah berasrama untuk menciptakan lingkungan belajar berkualitas.
Selain itu, sekolah ini akan menerapkan metode untuk memetakan talenta dan bakat siswa sejak dini, yang menjadi panduan bagi guru dalam proses pembimbingan.
Pembangunan fisik sekolah dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU), di mana setiap sekolah permanen dirancang untuk menampung 1.000 siswa secara terintegrasi dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
"Fasilitas yang dibangun sangat lengkap, mencakup asrama siswa dan guru, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, hingga sarana penunjang ekstrakurikuler dan olahraga," ungkap Gus Ipul.
Ia menambahkan bahwa Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi prioritas dalam program ini, dengan Samarinda telah memiliki tiga titik rintisan yang segera dibangunkan fasilitas permanen.
Gus Ipul menambahkan, lulusan Sekolah Rakyat terus dikawal untuk memastikan mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Padi Reborn Akan Gelar Konser Tunggal Bertajuk Dua Delapan
A Café That Never Sleeps: TRIBE Kitchen Brings 24-Hour Energy to Kuta, Bali
Kisah Djoeuhari, Seniman Jalanan Banyuwangi yang Bertahan Hidup Lewat Lukisan dan Doa
Pemkot Bandung Tegaskan Lahan Bandung Zoo Aset Sah Milik Pemerintah
Feodalisme Pesantren: Adab, Ilmu dan Kontribusi
Local Media Summit 2025: Menjelajahi Masa Depan Media Berkelanjutan di Indonesia
DJ Panda Akan Dipanggil Polisi Terkait Laporan Erika Carlina
MUI Tegas! Tolak Tim Senam Israel Tampil di Indonesia
Musim Tanam 2025: Stok Pupuk Subsidi Mencukupi, Petani Didorong Segera Menebus
Kluivert Beberkan Kondisi Terkini Ole Romeny Jelang Lawan Arab Saudi