TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia (Kemenhaj RI) memperkuat koordinasi dengan perwakilan diplomatik Indonesia di Arab Saudi menjelang penyelenggaraan Ibadah Haji 1447 H/2026 M. Upaya itu ditandai dengan pembentukan Gugus Tugas Bersama yang akan menjadi pusat koordinasi lintas lembaga.
Penguatan sinergi ini diputuskan dalam rapat koordinasi di Kantor Urusan Haji Jeddah, yang dihadiri Menteri Haji dan Umrah RI Mochamad Irfan Yusuf, jajaran KBRI Riyadh, KJRI Jeddah, serta sejumlah mitra strategis termasuk maskapai Garuda Indonesia.
Irfan menegaskan bahwa penyelenggaraan haji membutuhkan respons cepat dan koordinasi yang solid di lapangan.
“Hari ini kita menyepakati pembentukan Task Force antara Kemenhaj RI, KBRI, dan KJRI. Dengan mekanisme ini, setiap persoalan yang muncul dapat segera ditangani bersama,” ujarnya.
Tim tersebut akan berfungsi sebagai platform koordinasi bersama antara Kemenhaj RI, perwakilan diplomatik Indonesia, dan berbagai pihak terkait di Arab Saudi—mulai dari penyedia layanan jemaah hingga otoritas setempat. Langkah ini merupakan kelanjutan dari transformasi kelembagaan Kemenhaj RI yang menekankan diplomasi layanan sebagai pilar utama.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, menyambut baik penguatan koordinasi tersebut. Ia menyebut sinergi kementerian dan perwakilan diplomatik menjadi kunci peningkatan kualitas layanan bagi jemaah.
“Kolaborasi ini menegaskan bahwa diplomasi perlindungan jemaah haji dan suksesnya penyelenggaraan ibadah haji adalah upaya bersama lintas institusi,” kata Abdul Aziz.
Selain membentuk Task Force, rapat juga membahas berbagai aspek teknis persiapan haji, termasuk kesiapan transportasi udara, pelayanan katering dan akomodasi, hingga integrasi data pergerakan jemaah melalui sistem digital Kemenhaj RI yang akan diselaraskan dengan mitra Arab Saudi.
Kemenhaj RI menekankan bahwa modernisasi layanan haji akan terus dilanjutkan, khususnya melalui pemanfaatan teknologi dan penguatan diplomasi antar-instansi.
Dengan adanya Task Force yang bersifat berkelanjutan, seluruh tahapan penyelenggaraan Haji 2026—mulai dari pra-keberangkatan hingga kepulangan—akan dipantau secara lebih terpadu.
“Yang ingin kita bangun adalah ekosistem kerja yang cepat, terhubung, dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Kemenhaj RI, KBRI, dan KJRI merupakan satu kesatuan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah,” kata Irfan. (*)
| Pewarta | : Imadudin Muhammad |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Gus Dur Resmi Pahlawan Nasional, Maman Imanulhaq: RI Berdiri di Atas Cinta dan Kemanusiaan
Pemkab Belitung Perjuangkan Letkol AS Hanandjoeddin Jadi Pahlawan Nasional
Kakak Marsinah Tak Kuasa Menangis: Tak Pernah Kubayangkan Jenengan Jadi Orang Besar
Pesan Wali Kota Eri Cahyadi di Hari Pahlawan: Jadilah Pahlawan Sehari-hari, Jangan Hanya Jadi Penonton
PVRI: Gelar Pahlawan untuk Soeharto adalah Skandal Terbesar Era Reformasi
Hari Pahlawan 2025, Wali Kota Mojokerto Serukan Semangat Perjuangan Era Kini
Hari Pahlawan di Sidoarjo: Pengendara Hentikan Kendaraan, Heningkan Cipta 90 Detik
APBD Bondowoso 2026 Defisit, Berikut Rincian Umum Belanja Daerah
Wakil Ketua DPRD Jatim Ajak Generasi Muda Hidupkan Semangat Jas Merah di Hari Pahlawan
Pemkot Malang Siapkan Skema Lalin Demi Percepat Proyek Drainase Suhat