TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sidoarjo, Adam Rusydi, mengingatkan agar para pemimpin di Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bekerja lebih sungguh-sungguh dalam melayani masyarakat. Utamanya fokus dalam masterplan penanggulangan banjir. Pesan itu disampaikan Adam saat kegiatan bakti sosial pembagian sembako dalam rangka HUT ke-61 Partai Golkar di Kelurahan Jati, Kota Sidoarjo, Sabtu (8/11/2025).
Kegiatan yang dihadiri ratusan relawan dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sidoarjo itu berlangsung hangat. Warga tampak antusias menunggu giliran menerima paket sembako dari jajaran pengurus Golkar Sidoarjo, di antaranya Sekretaris Wahyu Lumaksono, Bendahara Samsul Hadi, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Warih Andono, serta anggota Fraksi Golkar DPRD Sidoarjo Dian Felani.
Dalam sambutannya, Adam Rusydi menegaskan bahwa Partai Golkar tidak hanya hadir saat momentum politik seperti pemilu, melainkan juga terus turun langsung ke masyarakat melalui aksi sosial dan kemanusiaan. Namun, ia juga menekankan pentingnya pemerintah daerah menepati janji-janji pembangunan yang telah disampaikan kepada publik.

“Kita ingin programnya, kita ingin janjinya, kita ingin kerjanya. Jangan sampai masyarakat hanya diberi harapan tanpa bukti nyata,” kata Adam di hadapan para relawan.
Politisi muda Golkar yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur itu menyoroti sejumlah persoalan yang dinilainya belum tertangani optimal oleh Pemkab Sidoarjo. Beberapa di antaranya yakni masterplan penanganan banjir, pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu, serta penyediaan 100 ribu lapangan pekerjaan.
Adam menilai, penanganan banjir di Sidoarjo perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, bukan sebatas proyek tahunan. Ia menekankan pentingnya pemerintah daerah memiliki peta jalan yang terukur agar penanganan banjir tidak hanya bersifat sementara.
“Sidoarjo butuh masterplan penanganan banjir yang jelas dan berkesinambungan. Jangan setiap musim hujan baru sibuk menutup tanggul atau menyedot air. Harus ada perencanaan jangka panjang yang melibatkan ahli, masyarakat, dan koordinasi lintas dinas,” tegas Adam.
“Banjir ini bukan hanya soal air, tapi soal tata ruang, drainase, hingga pengawasan pembangunan. Semua harus satu arah agar solusi yang diambil tidak tambal sulam,” lanjutnya.
Selain masalah banjir, Adam juga menyoroti realisasi program 100 ribu lapangan pekerjaan yang menurutnya harus diimplementasikan melalui langkah nyata. Ia mendorong Pemkab Sidoarjo menggandeng sektor industri, UMKM, dan desa agar program tersebut benar-benar membuka peluang kerja bagi masyarakat.
“Kalau bicara 100 ribu lapangan pekerjaan, harus ada peta jalan yang jelas. Pemerintah bisa bermitra dengan sektor industri, startup lokal, hingga BUMDes. Jangan hanya dihitung dari kegiatan pelatihan, tapi harus benar-benar menghasilkan pekerjaan yang memberi penghasilan,” ujarnya.
“Anak-anak muda di Sidoarjo banyak yang punya potensi, tapi butuh ruang untuk berkembang. Pemerintah harus hadir membuka akses dan memperkuat ekosistem ekonomi kerakyatan,” sambung Adam.
Terkait pelayanan kesehatan, Adam menegaskan pihaknya akan bersikap tegas bila menemukan rumah sakit yang menelantarkan pasien.

“Jika ada rumah sakit di Sidoarjo yang menolak atau menelantarkan pasien yang membutuhkan pertolongan segera, kami akan ambil sikap tegas. 'Kami acak-acak Rumah Sakitnya,” tegasnya.
Adam menambahkan, kritik yang disampaikannya adalah dorongan moral agar janji pembangunan dapat diwujudkan. Ia juga mengaku ikut bertanggung jawab karena pernah menjadi Ketua Tim Pemenangan Subandi–Mimik Idayana pada Pilkada Sidoarjo.
“Saya minta maaf, sebagai ketua pemenangan mereka dulu, saya belum bisa mengakomodasi sepenuhnya keinginan masyarakat. Tapi kami akan terus mengingatkan agar janji itu ditepati,” tegasnya.
Salah satu relawan, Siti Aminah (45), mengaku terbantu dengan kegiatan sosial tersebut.
“Bantuan sembako ini sangat membantu, apalagi sekarang harga bahan pokok naik. Tapi kami juga berharap pemerintah daerah memperhatikan soal banjir. Di daerah kami, setiap hujan deras pasti tergenang,” tutur warga Jati yang datang bersama anaknya.
Suasana kegiatan berlangsung akrab dan penuh kehangatan. Usai pembagian sembako, Adam tampak berdialog dengan warga untuk mendengar langsung berbagai keluhan mereka, mulai dari persoalan pelayanan publik hingga lapangan pekerjaan.
“Golkar akan terus hadir, bukan hanya dalam politik, tapi juga dalam kerja sosial yang nyata,” pungkas Adam. (*)
| Pewarta | : Rudi Mulya |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Larung Sesaji: A Sacred Prelude to the Seven Lakes Festival 2025 in Probolinggo
Mengenal Desa Pemuteran Bali yang Diakui PBB sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia
Densus 88 Dalami Jejak Teror di Balik Ledakan SMAN 72
Jasad Demonstran yang Hilang dan Ditemukan Tinggal Kerangka Tiba di Surabaya
Penumpang Bandara Dhoho, Bisa Gratis Tiket Wisata - Diskon Akomodasi di Kabupaten Kediri
Rem Blong Penyebab Dominan Kecelakaan, Dishub Malang Sosialisasi Prosedur Pengereman Aman
Korban Ledakan SMAN 72 Melonjak Jadi 96 Orang, 29 Masih Dirawat di RS
Polisi Temukan Serbuk Diduga Bahan Peledak di Rumah Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72
Publik Diimbau Cerdas Menerima Informasi, Kasus Tarman Tetap Ditangani Polres Pacitan
Langkah Preventif Pemdes Bojong Cianjur Antisipasi Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem