Khutbah Jumat 25 Juli 2025, Agar Setan Tidak Tinggal di Rumah Kita

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Khutbah Jumat untuk edisi 25 Juli 2025 ini bisa diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan jamaah masing-masing. Semoga bermanfaat.

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ للهِ الَّذِي فَضَّلَ الْمُتَّقِيْنَ بِدَرَجَةِ اْلأَعْلَى، وَيُجْزَى اللهُ لَهُ جَنَّةَ الْمَأوَى، وَيَرْضَى اللهُ لَهُ حَيًّا سَعِيْدًا زَلَفًا. نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِى الله فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ اَنْ َلا اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِىَّ بَعْدَهُ. 

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. 

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَاسْتَقِيْمُوْا عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ، كَمَا قَالَ تَعَالىَ: يَآايُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah

Setiap orang tentu ingin menjadikan rumahnya seperti surga yang Allah hadirkan di dunia. Rumah yang nyaman dan memberikan ketenangan bagi penghuninya. Berbagai cara dilakukan, mulai dari mendesain rumah, memilih interior yang mewah dan seterusnya.

Kenyamanan dan ketenangan di rumah itu tidak hanya disebabkan oleh tampilan fisik dan interior yang mewah, akan tetapi nyamannya rumah kita itu justru bersumber dari sejauh mana penghuni rumah bersungguh-sungguh dalam beribadah dan mengisi tempat tinggalnya untuk hal-hal yang bermanfaat dan mendatangkan rido Allah.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah

Allah dan Rasul-Nya telah memberikan petunjuk kepada kita sekalian tentang apa yang harus kita lakukan agar rumah kita menjadi tempat tinggal yang nyaman dan tidak menjadi tempat tinggal bagi setan dan gengnya.

Oleh karena itu Allah dan Rasul memberikan petunjuk yang harus kita perhatikan agar rumah kita nyaman, tenang dan tidak menjadi tempat tinggal setan.

Petunjuk Nabi saw yang pertama agar setan tidak betah di rumah kita adalah, memakmurkan rumah dengan ibadah dan membaca Al Qur’an.

Maasyiral Muslimin, memakmurkan rumah dengan bacaan Al Qur’an ini sangat penting dalam membentengi rumah dari gangguan setan. Karena itulah Nabi saw menjelaskan bahwa setan tidak akan mendekati rumah yang di dalamnya dibacakan Al-Qur’an. Rasulullah saw bersabda,

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ، أَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ خَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَلَا يُقْرَأَانِ فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ.

Sesungguhnya Allah telah menulis kitab dua ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Dia turunkan darinya dua ayat yang dijadikan sebagai penutup surat al-Baqarah. Tidaklah dibaca di suatu rumah selama tiga malam melainkan setan tidak akan mendekatinya. (HR. At-Tirmidzi)

Beliau SAW juga bersabda,

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ! إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

Janganlah kalian jadikan rumah kalian (seperti) kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah. (HR. Muslim)

Hadits ini memotivasi kita untuk memperbanyak ibadah di rumah, terutama shalat sunnah dan membaca al-Qur’an; supaya rumah kita tidak mirip kuburan atau jasad yang mati. [Tuhfah al-Ahwadzi karya al-Mubârakfûri (II/531)]

Baginda Rasul juga bersabda:

خَيْرُ صَلاَةِ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوْبَةَ 

Sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dilakukan di rumahnya kecuali shalat wajib.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah

Petunjuk Allah dan Rasul-Nya yang kedua adalah, mengucapkan salam ketika hendak masuk rumah. 

Orang yang hendak masuk rumah diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya agar mengucapkan salam. Karena siapapun yang mengucapkan salam sebelum masuk rumah itu berada dala jaminan Allah, sebagaimana sabda Nabi saw,

 ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، إن عاشَ رُزقَ وَكُفيَ وإن ماتَ أدخلَهُ اللَّهُ الجنَّةَ : مَن دخلَ بيتَهُ فسلَّمَ فَهوَ ضامنٌ على اللَّهِ، ومَن خرجَ إلى المسجِدِ فَهوَ ضامنٌ علَى اللَّهِ، ومَن خرجَ في سبيلِ اللَّهِ فَهوَ ضامنٌ على اللَّهِ 

Tiga kelompok orang yang berada dalam jaminan Allah. Jika hidup dia akan diberi rezeki yang cukup, jika wafat maka Allah akan memasukkannya ke surga. Pertama, orang yang masuk ke rumahnya dengan mengucapkan salam, maka ia berada dalam jaminan Allah. Kedua, orang yang pergi menuju masjid, maka dia berada dalam jaminan Allah. Ketiga, orang yang berjihad di jalan Allah. (HR Abu Dawud)

Bagaimana jika di rumah tidak ada orang? Salam tetap diucapkan, baik di dalam rumah ada orang maupun tidak. Karena Allah SWT berfirman,

فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً 

Apabila kalian memasuki rumah-rumah maka hendaklah kalian memberi salam untuk diri kalian sendiri dengan salam yang penuih berkah dan baik dari sisi Allah. (An Nuur: 61)

Firman Allah dalam ayat ini mengajarkan kepada kita pentingnya mengucapkan salam sebelum masuk rumah. Baik di rumah ada orang maupun tidak. Karena sesungguhnya salam yang kita ucapkan itu akan kembali nilai manfaatnya kepada yang mengucapkan.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah

Petunjuk Nabi saw yang ketiga saat memasuki rumah adalah membaca basmalah.

Membaca basmalah ketika masuk rumah ini sangat penting agar setan tidak dapat tempat menginap dan makan gratis di rumah kita. Rasulullah saw bersabda:

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ،

وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ. 

Apabila seseorang memasuki rumahnya dan berdzikir kepada Allah (dengan membaca basmalah) tatkala masuk dan makan, maka setan akan berkata (kepada kawan-kawannya), “Kalian tidak mendapatkan tempat menginap dan makan malam (di rumah ini).

Dan jika ia masuk namun tidak membaca basmalah, maka setan akan berkata (kepada kawan-kawannya), “Kalian mendapatkan tempat menginap”, dan jika ia tidak membaca basmalah sebelum makan, setan akan berkata, “Kalian mendapatkan tempat menginap dan makan malam”. (HR. Muslim)

Maasyiral Muslimin Jamaah Jumat rahimakumullah

Petunjuk Nabi saw yang keempat ketika berada di rumah adalah menahan anak-anak untuk tidak keluar rumah ketika hari mulai gelap dan mengucapkan basmalah saat menutup pintu dan barng-barang di rumah.

Ini merupakan perintah Nabi saw kepada umatnya. Sebagaimana sabda beliau saw,

إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ، فَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا، وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ. 

Jika hari mulai gelap, tahanlah anak-anak kalian (agar tidak keluar rumah) karena saat itu setan berkeliaran. Jika telah lewat sebagian malam, biarkanlah mereka. Tutuplah pintu-pintu dan ucapkanlah basmalah, karena sesungguhnya setan tidak akan bisa membuka pintu yang tertutup. Tutuplah teko kalian dan ucapkanlah basmalah. Tutupilah bejana kalian walaupun dengan meletakkan sesuatu di atasnya dan bacalah basmalah. Matikanlah lampu kalian. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Maasyiral Muslimin jamaah jumat rahimakumullah, 

Inilah beberapa hal yang mestinya dilakukan oleh setiap keluarga Muslim yang menginginkan rumahnya aman, tenang dan nyaman. Semoga Allah swt menjadikan rumah-rumah kita nyaman, tenang dan betul-betul menjadi Rumahku Surgaku. Amin.

أَقُوْلُ هَذَا القَوْلَ؛ وَأَسْتَغْفُرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ تَعْظِيمًا لِشَأْنِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ، صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.

أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ. 

إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، وَقَالَ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. 

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، وَاحْمِ حَوْزَةَ الدِّيْنِ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. 

اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. 

اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَ أَمْرِنَا لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وَأَعِنْهُ عَلَى البِرِّ وَالتَّقْوَى، وَسَدِدْهُ فِي أَقْوَالِهِ وَأَعْمَالِهِ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ. 

اَللَّهُمَّ وَفِّقْ جَمِيْعَ وُلَاةَ أَمْرِ الْمُسْلِمِيْنَ لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَاتِّبَاعِ سُنَّةَ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَاجْعَلْهُمْ رَأْفَةً عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ.

اللَّهمَّ أسألُكَ حُبَّكَ، وحَبَّ مَن يُحِبُّكَ، وحُبًّا يُبَلِّغُنِيْ حُبَّكَ.

  (*) عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، اَقِمِ الصَّلَاةَ.

---

Pewarta	: Yusuf Arifai
Editor	: Ronny Wicaksono