TIMESINDONESIA, REMBANG – Perempuan berusia 23 tahun ini, Mardila Budi Liadaniastuti, akrab disapa Mardila atau Dila, lahir dan besar di Desa Pasucen, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. Ia merupakan anak bungsu dari dua bersaudara.
Setelah menempuh pendidikan di Universitas Muria Kudus jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia, Mardila kini aktif sebagai influencer dan model. Minatnya tidak hanya berhenti pada dunia hiburan, ia juga memiliki hobi olahraga voli, renang, travelling, hingga kuliner.
Kehadirannya di media sosial turut memperkuat citra dirinya, dengan akun Instagram @mardllaaa, TikTok @Mardila, dan Facebook atas nama lengkapnya yaitu Mardila Budi Liadaniastuti.
Mardila dikenal sebagai sosok berprestasi sejak remaja. Ia pernah menjadi Purna Paskibraka Kabupaten Rembang pada 2017, terpilih sebagai Mbak Duta Wisata Kabupaten Rembang 2022, serta masuk dalam jajaran Top 10 Mas dan Mbak Jawa Tengah 2024.
Puncak pencapaiannya adalah ketika berhasil menyandang gelar Putri Pariwisata Indonesia Jawa Tengah 2025, sekaligus meraih posisi 2nd Runner Up Putri Pariwisata Indonesia dengan predikat khusus sebagai Putri Kuliner Indonesia.
Dalam pandangan Mardila, kuliner memiliki peran penting dalam sektor pariwisata. “Makanan khas tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menjadi pintu masuk untuk mengenal budaya daerah,” ujarnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (10/9/2025).
Penobatan Mardila Budi Liadaniastuti sebagai Putri Kuliner Indonesia 2025. (FOTO: Mardila for TIMES Indonesia)
Ia meyakini bahwa kehadiran kuliner mampu menjadi daya tarik utama bagi wisatawan sekaligus memperkuat identitas lokal. Selain itu, sektor ini juga memberi kontribusi besar bagi perekonomian masyarakat.
Sebagai Putri Kuliner Indonesia 2025, Mardila melihat peluang besar untuk memperkenalkan kuliner khas Rembang. Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk mencintai makanan lokal semakin tumbuh, dan hal ini bisa meningkatkan pendapatan ekonomi serta memperkuat citra daerah.
Namun, ia juga menilai masih ada tantangan yang harus dihadapi. “Promosi di media sosial perlu lebih gencar, dan kualitas rasa kuliner harus dijaga agar konsisten,” katanya menjelaskan.
Rembang memiliki sejumlah kuliner khas yang menjadi kebanggaan daerah, di antaranya Lontong Tuyuhan, Sate Srepeh, Urap Latoh, Dumbeg, minuman Legen, dan Kawista. Menurut Mardila, semua hidangan itu tidak hanya unik, tetapi juga mencerminkan kekayaan rasa nusantara.
Mardila berpesan kepada generasi muda agar berani bermimpi dan berusaha. “Saya ingin jadi contoh, bahwa gadis dari pelosok desa pun bisa meraih mimpi. Proses tidak akan mengkhianati hasil, asal kita percaya diri dan terus berusaha,” tandasnya. (*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Sosialisasi Jejak Historis Pancasila, Ratusan Warga Mojongapit Diajak Perkuat Karakter Kebangsaan
Ketergantungan Rantai Pasok Pangan
Evakuasi Terkendala Material, 7 Pekerja Freeport Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah GBC
Ingatkan Wali Asuh Sekolah Rakyat, Mensos: Hindari Tiga Dosa Besar Pendidikan
Gus Hilman Dorong Percepatan Realisasi Dana BOS Perguruan Tinggi Swasta
Lepas Kontingen Pramuka Giat Prestasi, Wabup Banyuwangi Titipkan Misi Promosi Wisata
Banjir Denpasar Landa 7 Titik, 3 Tewas, Evakuasi Jadi Prioritas Utama
Menkeu Purbaya Ungkap Kinerja Kabinet Prabowo: Kesejahteraan Naik, Kemiskinan Turun Drastis
2 Tewas dan Ribuan Rumah Terendam, BPBD Jembrana Pertimbangkan Status Darurat Banjir
Alumni FIA Universitas Brawijaya Gus Irfan, Resmi Jadi Menteri Haji dan Umrah