TIMESINDONESIA, JAKARTA – Raksasa e-commerce Amazon dikabarkan akan melakukan pemangkasan tenaga kerja besar-besaran, dengan memberhentikan hingga 30.000 karyawan korporat. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi efisiensi biaya dan penyesuaian pasca lonjakan perekrutan selama pandemi.
Laporan Reuters yang dikutip dari sumber internal perusahaan menyebutkan bahwa pemberitahuan PHK akan dikirimkan melalui email mulai Selasa (28/10/2025), menimbulkan kecemasan di kalangan karyawan. Beberapa pekerja menyatakan masih menunggu kepastian nasib mereka.
Pemangkasan ini diperkirakan akan berdampak pada sejumlah unit bisnis, termasuk logistik, sistem pembayaran, divisi permainan video, hingga Amazon Web Services (AWS). Menurut Bloomberg, restrukturisasi ini bertujuan mengurangi beban operasional sekaligus mengalihkan investasi ke sektor yang lebih strategis, terutama kecerdasan buatan (AI).
Tenaga kerja korporat Amazon saat ini sekitar 350.000 orang dari total 1,54 juta karyawan global per 30 Juni 2025. Gelombang PHK ini menjadi yang terbesar sejak 2023, ketika perusahaan memangkas 27.000 posisi korporat secara bertahap. Amazon juga berencana memangkas hingga 15% staf HR dalam waktu dekat.
CEO Amazon, Andy Jassy, menekankan bahwa penerapan AI generatif akan mengubah kebutuhan tenaga kerja:
"Kita akan membutuhkan lebih sedikit orang untuk beberapa pekerjaan saat ini, dan lebih banyak orang untuk jenis pekerjaan baru. Dalam beberapa tahun ke depan, hal ini akan mengurangi total tenaga kerja perusahaan."
Selain PHK korporat, Amazon menargetkan otomatisasi hingga 75% operasi pergudangan pada 2033, yang diperkirakan dapat mengurangi kebutuhan perekrutan hingga 600.000 pekerja baru selama satu dekade mendatang.
Tren efisiensi tenaga kerja ini juga terlihat di Microsoft, yang telah memangkas lebih dari 15.000 karyawan sejak Mei 2025, termasuk 3.200 di Washington. Langkah serupa dilakukan untuk memperkuat investasi di sektor AI dan pengembangan pusat data global.
Amazon dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal ketiga pada Kamis mendatang, yang diperkirakan akan menyoroti dampak PHK, investasi AI, dan otomatisasi terhadap profitabilitas perusahaan.(*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |
Siapkan Investasi Rp371 Triliun, Mentan Targetkan Maluku Utara Jadi Pusat Rempah Dunia
Geger Upah Murah, Disnaker Kabupaten Probolinggo Sidak Perusahaan Ekspor Kayu
Dorong Konsep Berkelanjutan, ASEAN-India Soroti Dampak Negatif Pariwisata Berlebihan
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar dalam Kasus Pemerasan
Najwa Putri Gunawan, Mahasiswi Universitas Esa Unggul Raih Gelar Miss Cultural Indonesia 2025
Wagub Bali Pastikan Gunung Sampah di TPA Suwung Akan Habis Setelah PLTSa Beroperasi
Mulai 10 Desember, Anak di Bawah 16 Tahun Tak Bisa Akses Media Sosial di Australia
1.345 Rumah Terendam Banjir di Tolitoli, 139 KK Mengungsi
Pemkot Malang Sebut Pengerjaan Drainase LA Sucipto Masih Pengecoran
Manjakan NCTzen, NCT Dream Rilis Mini Album Beat It Up