TIMESINDONESIA, MALANG – Jejak kejayaan Jawa kuno tersimpan rapi di Museum Mpu Purwa. Dari arca hingga prasasti, setiap koleksi menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban di Pulau Jawa.
Berada di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang tepat di belakang Rumah Sakit Universitas Brawijaya Soekarno Hatta, Museum Mpu Purwa bisa menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi di Kota Malang. .
Buka setiap hari, Senin hingga Minggu, mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, Museum Mpu Purwa yang diresmikan pada tahun 2004 menyimpan koleksi sekitar 136 benda bersejarah dari berbagai penjuru Pulau Jawa.
Beragam arca peninggalan kerajaan Singosari yang menjadi salah satu satu koleksi Museum Mpu Purwa Malang. (FOTO: Anjani Zahwa/TIMES Indonesia)
Koleksi tersebut mencakup peninggalan dari masa kejayaan Kerajaan Kanjuruhan, Mataram, Kediri, Singosari, hingga Majapahit. Di dalamnya, pengunjung bisa menemukan beragam prasasti, arca, patung, hingga benda-benda purbakala yang sarat nilai sejarah dan budaya.
Berikut beberapa koleksi penting yang dimiliki Museum Mpu Purwa:
Singa Stamba
Arca ini menggambarkan binatang mitologis dalam tradisi Hindu-Buddha. Diperkirakan dulunya merupakan tugu monumen, karena bobotnya yang luar biasa berat. Pada bagian dada arca terdapat angka tahun 951 yang ditulis dalam huruf kwadran, menandai nilai sejarah yang penting.
Arca Ganesya
Arca Ganesya di museum ini tidak utuh, bagian bawah dan sebagian anggota tubuhnya sudah terpotong. Meski begitu, bentuknya yang besar menunjukkan bahwa arca ini kemungkinan tidak ditempatkan di dalam candi, melainkan di lokasi tertentu sebagai penangkal kekuatan magis. Jenis arca ini dikenal dengan sebutan Vignavigneswara.
Prasasti Muncang
Prasasti ini bertanggal 3 Maret 944 M, pada masa pemerintahan Sri Maharaja Rake Hino Pu Sindok. Isinya menetapkan sebidang tanah di Desa Muncang (kini Blandit, Singosari) untuk mendukung keberlangsungan bangunan suci bernama Siddhayoga. Prasasti ini menjadi bukti kuat tentang aktivitas religius dan administratif di masa itu.
Penataan ruang di museum ini terbagi dalam dua lantai. Lantai pertama menampilkan koleksi prasasti dan arca-arca penting, sementara lantai kedua diisi dengan diorama sejarah yang menggambarkan peristiwa besar, seperti pertempuran era Majapahit. Selain itu, dinding bagian luar museum juga dihiasi pahatan yang menceritakan kisah Kerajaan Singosari, menambah pengalaman wisata sejarah yang semakin hidup.
Dengan koleksi yang begitu kaya, Museum Mpu Purwa bukan hanya menjadi tempat penyimpanan benda kuno, tetapi juga ruang pembelajaran yang membawa pengunjung untuk lebih mengenal perjalanan panjang peradaban di Jawa. (*)
Pewarta | : Anjani Zahwa LNS [MG] |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Ancaman Deepfake dan Literasi Digital
Pemkab Sidoarjo Dapat Bantuan Jargas 7.223 Sambungan Rumah dari Kementerian ESDM
India Memerangi Penyakit Amuba Pemakan Otak, 19 Orang Meninggal
Dua Bibit Siklon Tropis Terpantau, BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
Wujudkan Layanan Humanis, Kapolres Pacitan Suguhkan Kopi untuk Warga Antrean SKCK
BUMDes Binaan Bank UMKM Jangkau Pasar Kalimantan
Kuliah Umum Perdana IAIT Pacitan, Rektor Prof Musa Asy’arie Tegaskan Pentingnya Nalar Attarmasi
Wali Kota Mojokerto Tekankan Profesionalisme dan Tanggungjawab Pengawas Koperasi
BTN Gandeng UM Malang, Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan di Era Digital
Pemkab Bondowoso Terus Berupaya Meningkatkan PAD Tanpa Naikkan PBB