PKKMB Unper Tasikmalaya 2025: Menyambut Generasi Perjuangan di Era Ketidakpastian Global

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Suasana riuh penuh semangat terdengar di halaman utama Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya, Selasa (9/9/2025). Ribuan wajah muda tampak bersemangat mengenakan almamater kampus yang baru pertama kali mereka kenakan.
Bagi mereka, hari itu bukan sekadar seremoni pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), melainkan langkah pertama dalam sebuah perjalanan panjang: menimba ilmu, membangun karakter, dan menyiapkan diri menghadapi realitas dunia yang sarat dengan ketidakpastian.
Advertisement
Tercatat 1.001 mahasiswa baru resmi diterima pada tahun akademik 2025-2026, yang tersebar di lima fakultas: Ilmu Kesehatan, Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Teknik, Pertanian, serta Ekonomi dan Bisnis. Mereka adalah bagian dari generasi yang diharapkan mampu menjawab tantangan bangsa di tengah dinamika sosial, politik, ekonomi, perubahan iklim, hingga percepatan transformasi digital.
Di hadapan para mahasiswa baru, Rektor Unper, Dr. H. D. Yadi Heryadi, M.Sc, menyampaikan pesan penuh motivasi. Ia mengingatkan bahwa mahasiswa dituntut untuk bijak, kritis, namun tetap optimis dalam menghadapi persoalan bangsa.
“Sikap itu penting guna melahirkan banyak solusi yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan karakter tangguh, akhlak mulia, serta menjunjung tinggi nilai kejuangan, kita optimistis semua tantangan itu bisa dilewati,” ujar Yadi. Selasa (9/9/2025).
Rektor yang merupakan alumni Agricultural Development University of Ghent, Belgia itu menekankan bahwa kuliah bukan sekadar mengejar ijazah. Dunia kampus adalah ruang belajar untuk mengasah kecerdasan intelektual, kematangan emosional, serta kedalaman spiritual.
“Kami ingin melahirkan generasi yang berilmu, berjiwa juang, dan berkontribusi nyata bagi bangsa. Sebagai mahasiswa, Anda semua akan menghadapi tantangan baru yang memerlukan ketekunan, disiplin, dan sikap pantang menyerah,” tambahnya.
Kebanggaan Unper bukan hanya pada jumlah mahasiswa barunya, melainkan juga pada capaian prestasi para senior mereka. Salah satunya adalah Yuda Maulana, mahasiswa yang sukses menyabet Juara 1 Kompetisi Vlog, Juara 1 Kompetisi Poster, dan Juara 3 Best Team dalam ajang Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) International Pharmaceutical Student Federation (IPSF) di Malaysia.
Di kancah internasional, Aiman Fisabilah dan Sukma Eka Juliani juga berhasil lolos sebagai Delegasi Summer Semester Program di Rajamandala University of Technology Kruntep, Thailand. Sementara itu, di dunia olahraga, berbagai mahasiswa Unper turut menyumbangkan medali di ajang kompetisi nasional.
Prestasi tidak berhenti di level mahasiswa. Dari sisi dosen, Unper menorehkan sejarah dengan berhasil menjadi 6 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di LLDIKTI Jawa Barat-Banten, sekaligus Nomor 1 di Priangan Timur. Melalui hibah penelitian dan pengabdian masyarakat, kampus ini berhasil meraih dana sebesar Rp 2,7 miliar, serta dua judul Kosabangsa—sebuah kolaborasi penelitian bergengsi.
Turut hadir memberikan wejangan adalah Mayjen (TNI) Dedi Kusnadi Thamim, anggota Dewan Pembina Yayasan Universitas Siliwangi (YUS). Dalam sambutannya, alumni Akabri 1983 ini menekankan pentingnya membangun karakter mahasiswa sejak dini.
Menurutnya, ada lima karakter utama yang harus menjadi pondasi untuk lahirnya pemimpin masa depan yakni, Disiplin, Semangat kebangsaan, Cinta tanah air, Rasa ingin tahu dan Kepemimpinan.
“Memasuki dunia kampus berarti memasuki babak baru kehidupan. Di sini bukan hanya soal belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter, kedewasaan, dan tanggung jawab sosial,” tegas Dedi.
Di balik gegap gempita PKKMB, ada kisah personal penuh inspirasi. Siti Nurhaliza, mahasiswa baru Fakultas Kesehatan, mengaku datang dari keluarga sederhana di Ciamis. Baginya, diterima di Unper adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
“Saya ingin jadi perawat yang bisa mengabdi di desa. Saya yakin dengan kuliah di Unper, saya bisa belajar ilmu sekaligus nilai perjuangan yang selalu ditekankan di kampus ini,” ucapnya dengan mata berbinar.
Sementara itu, Rizky Maulana, mahasiswa baru Fakultas Teknik, menyebut dirinya termotivasi oleh kisah senior yang bisa menembus ajang internasional.
“Saya ingin membuktikan bahwa mahasiswa dari Tasikmalaya juga bisa bersaing di dunia global. Semoga saya bisa mengikuti jejak mereka,” katanya penuh optimisme.
PKKMB Unper tahun ini juga semakin istimewa dengan peluncuran maskot baru bernama Siloka dan Siloki. Kehadiran maskot tersebut bukan sekadar simbol, melainkan representasi semangat mahasiswa Unper yang berani, kreatif, dan penuh keceriaan.
Di usia yang masih muda, Unper telah menunjukkan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan tinggi, khususnya di Priangan Timur. Dengan visi untuk melahirkan generasi berilmu dan berjiwa juang, Unper menjadi salah satu kampus yang ikut mempersiapkan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.
PKKMB 2025 ini menjadi titik tolak. Dari halaman kampus di Tasikmalaya, lahirlah ribuan pejuang muda yang siap berkiprah di berbagai bidang. Mereka bukan hanya calon sarjana, tetapi juga calon pemimpin yang akan menulis sejarah bangsanya sendiri.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |