Peristiwa Daerah

Heboh! Ada Dugaan Praktik Prostitusi Terselubung dan Premanisme di RSSA Malang

Senin, 11 Agustus 2025 - 15:15 | 18.35k
Pintu masuk utama RSSA Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Pintu masuk utama RSSA Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Dugaan praktik prostitusi terselubung, pencurian hingga premanisme nampaknya terjadi di salah satu rumah sakit terbesar se Jawa Timur (Jatim), yakni Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA Malang). Hal itu diungkapkan oleh salah satu keluarga korban pasien RSSA, yakni Mawar (nama samaran) kepada TIMES Indonesia.

Mawar mengatakan, ia mengetahui aksi-aksi tak terpuji tersebut sudah beberapa kali, mulai tanggal 19 Juli, 22 Juli, 30 Juli, 1 Agustus dan 2 Agustus 2025 lalu.

Advertisement

Informasi yang ia terima, pelaku prostitusi terselubung yang menjajakan tubuhnya tersebut berinisial MN. Ia kerap melakukan hubungan badan dengan para pelanggannya di depan ruang tunggu Apotek BPJS area RSSA Malang.

“Dia mengaku-ngaku orang berada atau kuat. Padahal dia ini gelandangan yang gak punya identitas. Ia juga pernah mengaku  punya anak yang sedang Co Ass Dokter Muda di RSSA,” ujar Mawar, Senin (11/8/2025).

Tak hanya itu, ia mengaku bahwa banyak keluarga pasien lainnya yang juga mengeluhkan peristiwa ini. Bukan hanya soal dugaan praktik prostitusi terselubung, namun juga pemalakan berupa uang hingga makanan.

“Banyak pasien mengeluh karena selalu di Palak makanan, minuman dan uang minimal Rp 5000,” ungkapnya.

Dalam sebulan, lanjutnya, pelaku juga sudah 5 kali melakukan praktek prostitusi di Area RSSA Malang tepat nya di area yang memang tak terpantau CCTV. 

“Sampai saat ini tidak ada tindakan apapun dari pihak rumah sakit. Padahal menurut warga sekitar yang memberi informasi kepada saya, pelaku sudah 27 tahun tidur dan beroperasi menjalankan tindak kejahatannya di RSSA,” jelasnya.

Para keluarga pasien selama ini juga ketakutan, karena kerap kali diancam
jika aksi nya di bongkar, pelaku akan membawa enam orang preman untuk bikin perhitungan kepada orang yang melaporkan kejahatannya,” tuturnya.

“Pelaku juga selalu membawa pisau seukuran dua jengkal tangan orang dewasa. Pelaku juga memiliki komplotan lebih dari enam orang,” lanjutnya.

Praktik pencurian juga kerap dilakukan pelaku dengan komplotannya. Mulai dari mukenah masjid, sandal para keluarga pasien hingga handphone.

“Salah satu korban ada yang mengaku Hp nya dicuri 4 Juni 2025,” imbuhnya.

Aksinya ini cukup meresahkan para keluarga pasien yang tengah menunggu. Apalagi, aksi prostitusi ini sampai terdengar dan membuat risih para keluarga pasien.

“Dalam aksi prostitusi terselubung ini pelaku sudah melepaskan pakaiannya dan hanya memakai jilbab panjang. Terdengar dari jarak sekitar 4 meter suara desahan-desahan dari pelaku dan laki-laki pelanggannya,” jelasnya.

Para keluarga pasien yang menjadi korban keresahan ini juga sudah sempat melapor ke petugas satpam RSSA Malang. Namun, tak ada tindakan sampai detik ini.

“Pada saat korban melapor ke Satpam, dilihat di CCTV ketahuan mengambil Hp tapi tidak ada tindakan. Kita keluhkan praktik prostitusi ini juga tidak di respons,” ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES